Suasana mansion begitu hening.Seperti tidak berpenghuni.Hanya ada suara hembusan angin dari luar yang berhasil masuk dari celah-celah jendela depan yang terkunci.Ya,memang sehening itu.
Padahal semua penghuni mansion sedang berkumpul diruang tengah.Dengan berbagai aktivitas tidak berguna.Seperti bermain susun kartu,menulis,bermain ponsel,makan,melamun,dan memejamkan mata.Yah,segabut itu mereka.
"Sepi nih mansion... Serem".Chanyeol membuka suara.Setelah lama sekali mencoba menenangkan temannya yang menangis dan merengek meminta bertemu dengan perempuan yang sudah ia anggap seperti adiknya itu.
"Biasanya juga gini... Sebenernya kita tuh mafia atau apaan sih?".Haechan menyahut.Sembari menusuk-nusuk sebuah gumpalan daging yang tadi ia minta pada anak buahnya.
Jaehyun berhenti bermain ponselnya.Lantas mendongakkan kepala."Kita mafia... Kau tau bahwa kita semua anak yang bisa dibilang kurang kasih sayang orangtua?Benar bukan?Maka dari itu,Pimpinan membawa kita.Dan aku terpaksa ikut karena aku dipaksa".
Taeyong mengendikkan bahunya acuh."Benar.Tapi aku lebih nyaman disini daripada dirumah.Disini aku lebih bebas.Kau tau?Aku selalu dipaksa dan dikekang jika dirumah".
Semuanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.Yah,mereka sudah menganggap pimpinan Choi adalah orangtua mereka.Yang mengajari mereka segalanya tentang menjadi seorang Mafia tangguh.
"Dan yah,Dimana suho hyung?".Yangyang menumpuk satu kartu as.Hingga membuat tumpukan kartu itu menjadi semakin tinggi.Dengan hendery yang selanjutnya.
"Tidak tau".Sehun menumpuk kakinya.Sembari melukis wajah seseorang diatas sebuah canvas.Menggunakan pahanya sebagai tatakan.
"Dan perempuan itu?".Johnny bertanya.Sembari menyeruput segelas coffe americanonya.Guna membuatnya sedikit terjaga.
"Mungkin ke markas ge-"
BRAKK!!
"Uhuk... Uhuk... Uhuk..."
Tepat saat pintu terbuka dengan kasar,mereka semua menoleh ke pintu dengan bersamaan.Bahkan ada yang tersedak seperti johnny dan ada yang menngeluarkan sumpah serapah seperti Kyungsoo.
"Rose?".Ten mengernyit dalam.Ketika mendapati gadis itu datang dengan keadaan basah kuyup.
Yah,Bajunya sedikit basah.Rambutnya sedikit berantakan.Dengan pipi mulusnya seperti tergores sesuatu hingga mengeluarkan darah tepat di pipi kanannya.Dan itu cukup dalam.
Nafasnya terengah-engah.Dengan dada yang berdebar kencang.Matanya masih berkilat-kilat tak lupa dengan bola matanya yang masih berbeda warna;Seperti tadi.
"Ck,Iya ini aku ten-ie".Rose tersenyum jahil.Membuat wajah lelaki itu memanas.Ia yakin bahwa wajahnya sudah seperti tomat.Hanya karena panggilan perempuan itu padanya.
"Dasar Fuckgirl".Taeyong bergumam pelan.Sembari memakan sebuah steak yang sebelumnya ia potong,dengan sedikit brutal.Merasa sedikit kesal dengan lontaran terakhir dari mulut si cantik.
"Aku bukan fuckgirl.Aku tidak pernah mempunyai kekasih dan tidak akan pernah.Tidak berguna juga".Gadis kelahiran 11 Februari itu melepas coatnya yang basah.Menyisakan kaos putih yang masih kering.
"Aku bertaruh kau itu orang yang trauma dengan seorang laki-laki,benar?".Jungwoo menebak-nebak.Membuat rose memutar bola matanya malas.Memilih untuk abai dan duduk di sebelah baekhyun yang sedang tertidur pulas.
"Hei,Kau belum menjawabku".Jungwoo mendengus kesal.Membuat sang lawan bicara mengangkat sebelah alisnya.Mencomot steak milik taeyong yang sudah tersedia di depannya.Membuat pemiliknya melebarkan matanya.
"Ck,Yah... Kau tidak perlu tau itu.By the way aku sudah menemui orangtua baekhyun oppa.Dan apa?Si sialan itu malah marah-marah padaku.Jadi aku langsung membungkamnya dengan kain.Mengikatnya dan melemparnya ke rumah".Kedua matanya kembali Seperti semula.Dan sedikit penuh ketenangan dan kemisteriusan.
"Kau sadis juga.Tidak kusangka gadis yang terkenal disekolah dengan sifat pendiamnya adalah seorang monster yang lebih kejam dari suho hyung".Decihan pelan keluar dari mulut gadis cantik itu.Mengingat pernyataan winwin yang dilebih-lebihkan.
"Hm.. orang itu masih ada diruangan?Atau bagaimana?".Setelah memakan steak taeyong,rose merebut minuman milik chenle;yang belum diminum membuat pemuda itu melengkungkan bibirnya kesal.
"Masih diruangan.Aku kasihan pada orangtua itu".Jaehyun menyahut sembari memainkan Macbook.Tanpa mengalihkan pandangannya dari benda persegi itu.
"Hm.Hasilnya bagaimana?".Rose masih asik memakan kentang milik Kai membuat lelaki itu menghela nafas kesal.
"Dia diperintahkan.Bukan mencuri uangnya tapi menyembunyikan dan mengamankannya.Dan orang itu juga sudah tahu bahwa kita mafia karena pimpinan choi adalah temannya".Jaehyun menjawab tanpa menatap sang lawan bicara.Membuat rose mengernyitkan dahinya bingung.
"Siapa yang menyuruhnya?".Rose bertanya lagi.Membuat jaehyun menghela nafas dan mulai menggeser-geser layar macbook applenya;mengecek.
"Dia tidak tahu".
Rose berdecak kesal.Sia-sia juga menyiksa orangtua itu kalau tersangkanya juga tidak tau siapa yang menyuruhnya."Yang benar saja.Dia tidak tahu?Itu tidak mungkin".
Jaehyun menghela nafasnya jengah."Ya memang itu faktanya".
"Ji..."
Rose menolehkan kepalanya cepat ketika mendengar bisikan yang penuh keputusasaan dari sampingnya.Dan tertegun melihat wajah gelisah Baekhyun.Setitik air mata mengalir di pipi pemuda tampan manis itu.
"Ji..."
Lagi-lagi pemuda itu bergumam pelan.Membuat rose semakin penasaran.
Hingga dua kata keluar dari mulut baekhyun membuat rose mematung.Itu sebuah nama yang sangat ia ketahui didalam hidupnya.Yang berusaha ia lupakan karena kenangan buruk dimasa lalunya.
Pertanyaannya,Siapa orang itu?
Dan apa hubungannya dengan baekhyun juga rose?.
.
.
TO BE CONTINUED
.
.
.Siapa woy?
Tebak ayo ah
Gue tungguBtw,panggil aing RIRIN atau RIN
Jangan THOR KARENA GUE BUKAN TUKANG MECAHIN BATU YANG SUKA BAWA PALU atau MIMIN KARENA GUE BUKAN BINTANG IKLAN NU GREENTEA RASA JERUK
GUE ITU ISTRI 23 BUJANK GANTENG OKAY?♡JAN LUPA VOTEMENT AND FOLLOW ME
KALO UDAH MAKASIHLOPYU
-© ririnariyanti71
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner Mafia-RosexNct
Fanfiction[Action] Tentang sekumpulan mafia berkedok anak sekolah yang berhasil mengelabui musuh-musuhnya karena taktik mereka. Sampai suatu hari mereka kedatangan seorang gadis cantik yang mereka sebut "Partner" Start : 12 September 2020 Finish : -