06

1.5K 206 12
                                    

Rose sekarang berada disekolah.Melangkah dengan santai melewati beberapa kelas sendirian.Ia tidak memiliki teman,tentu saja karena ia tidak percaya apa itu teman.
Dulu ia pernah dikhianati temannya sendiri dan berakhir menjadi seorang pendiam.

Banyak orang yang ingin berteman dengannya tapi akan ia tolak mentah-mentah dan pergi begitu saja.Lagipula ia suka sendirian,daripada mempunyai teman yang baik tapi munafik.

"Hai roseee"Jisoo,Jennie,Lisa.Tiga gadis yang akhir-akhir ini selalu merecokinya,dalam hal ingin berteman.Tapi selalu ia abaikan karena apa?Karena mereka hanya ingin menjatuhkannya.

"Ck,Dasar munafik".Rose lebih memilih memasang earphonenya dan mempercepat langkahnya.Meninggalkan ketiga gadis yang diam-diam mengumpat dalam hati.

Hingga sebuah tangan yang bertengger di tengkuk lehernya.Membuat gadis itu menoleh dan mendapatkan sebuah pahatan tuhan yang luar biasa tampan.
Wong Lucas.Yap,Partner in crimenya.

"Ngapain lo?".Tanya Rose sembari berusaha melepaskan tenggeran tangan lelaki itu.Yang malah semakin erat saja saat berusaha dilepas.

"Hehe,Kagak punya temen ye lu?".Tanya Lucas sembari menampilkan deretan gigi putihnya.Masih setia menaruh tangannya ditengkuk rose.

Rose tertawa sinis."Gue gak percaya yang namanya temen".Rose melepas satu earphonenya dan menatap lucas yang berada disampingnya.

"Ohh gitu ye,Lo mau gak jadi temen gue?".Tanya Lucas sembari menurunkan tangannya.Ganti menaruh sikunya dibahu rose.

"Gak".Rose menepis siku lucas dan masuk ke dalam kelasnya sendiri.Yang langsung djberi pelototan sama lucas.

"Gue bakal bujuk lo sampai mau jadi temen gue yee,Atau lebih baik jadi kekasih gue".Lucas menyembulkan kepalanya pada jendela kelas dan menampilkan deretan gigi putihnya.Menatap rose yang malah sibuk pada bukunya.Dan ditatap seluruh isi kelas rose.Yang langsung diberi anggukan oleh para gadis.

***
.
.
.
.
.

Rose melangkah pergi dari kelasnya.Pelajaran sudah selesai dan sekarang waktunya istirahat.Gadis itu masih memasang earphonenya.Menatap lurus kedepan,beradu dengan tatapan para murid yang lalu lalang.Selalu saja jadi pusat perhatian.Padahal penampilannya sama seperti yang lain.Yang membedakan hanya tatapannya yang datar dan wajahnya yang sangat cantik seperti dewi yunani.Itu saja..

Rose menatap seluruh isi kantin.Dari sudut ke sudut.Mencari bangku yang sangat strategis untuknya,agar tidak jadi pusat perhatian.Dia anti sosial sebenarnya..

Setelah menemukan tempat yang tepat,rose segera mengambil makanan yang sudah disediakan.Segera menuju bangkunya sebelum,..

"Hai cupu".Rose menatap datar tiga gadis yang berada didepannya.Menghalangi jalannya untuk kebangku.Membuat rose sedikit jengkel.

"Oh,Kau ingin memakan itu?".Tanya Gadis berambut ungu tepat berada didepannya.Sedikit mendorong bahu rose hingga gadis itu terhuyung ke belakang.Dan Menatap remeh rose yang hanya menatapnya datar sedatar-datarnya.

"Apa?Kau mau".Rose berdiri tegak dan mendorong gadis berambut ungu itu kebelakang dengan nampan makanannya.Hingga gadis itu bersender pada meja.

"Hei,Apa yang kau lakukan".Satu gadis berambut coklat ingin menyerang rose yang langsung didorong balik olehnya.

Sontak saja satu kantin mengalihkan atensi mereka kepertengkaran itu.Ada yang kagum,Takjub,Dan biasa saja.Kagum tentu saja karena empat gadis itu terkenal suka membully targetnya hingga keluar dari sekolahan,dan tertekan mentalnya karena terus dibully.

Begitu juga anak nct yang sedang melancarkan kegiatan makan mereka.Memilih menonton adegan seru tersebut.

"Hei,Apa yang kau lakukan".Satu gadis lagi mencoba melepas nampan tersebut yang langsung didorong oleh rose hingga tersungkur ke tanah.

"Sialan!".Rose menampar satu gadis lagi hingga tersungkur ke tanah dengan memegangi pipinya.

Rose melepas satu earphonenya dan tertawa pelan,"Kau ingin membullyku?Katakan! Atau kau ingin menjatuhkanku?".

"Uhuk,Sialan".Gadis bernametag Choi Tzuyu itu berusaha mendorong nampan yang menekan lehernya.

"Ck,Kau menyedihkan juga.Tidak bisa melawan gadis cupu sepertiku.Padahal kau bisa membully anak lain".Rose semakin menekan dorongan nampannya.Hingga membuat gadis itu meringis.

"Uhuk,Lepas bodoh".Rose terkekeh lalu menarik nampannya menjauh dari leher gadis itu.Tzuyu langsung jatuh terduduk dengan terbatuk-batuk seperti teman-temannya yang lain.

"Bagaimana?Sakit?Kurasa itu kurang.Belum sepadan dengan murid lain yang kau bully hingga gila karena tertekan mentalnya".Rose kembali memasang earphonenya.Menatap tzuyu yang masih terbatuk-batuk.

"Uhuk,Aku akan melaporkanmu pada ibuku,Sialan".Tzuyu mendongak menatap rose yang sedang tersenyum remeh.

"Aku tidak melarangmu,Jika kau melaporkanku pada ibumu,Aku akan melaporkanmu balik,Terserah padamu.Aku sudah mempunyai bukti".Rose mengendikkan bahunya acuh.Menaruh makanannya didepan tzuyu.

"Kau tadi ingin makananku bukan?Karena aku baik,maka aku beri".Rose kembali berdiri dan memasang wajah datarnya.Merotasikan matanya malas.

"Bodoh".Rose tersenyum miring.Lalu melirik dua meja yang dipenuhi para manusia tampan.Bisa dibilang most wanted sekolah(?).

"Cih,Cupu sepertimu mana mungkin anak seorang mafia,Pembual".Tzuyu menatap sinis rose yang hanya ditatap datar oleh sang empu.Darimana ia tahu?Ia tahu dari teman-temannya yang menyarankan dia untuk membully rose.Ya karena ia tahu rose anak seorang mafia.

Menghela nafas,rose diam-diam tersenyum tipis.Gadis itu masih memandangi seluruh leku 一 ah tidak,Maksudnya seluruh inci tubuh tzuyu.

"Kau anak seorang jalang bukan?Yang bekerja di club dekat sini.Choi Shina?Dan ayahmu seorang pemabuk dan juga PENCURI.Dan jangan lupakan fakta bahwa ayahmu bekerja diperusahaanKU.Aku bisa saja memecat ayahmu dan berakhir keluargamu yang menjadi miskin karena ayahmu dipecat dan ibumu juga kutendang pergi dari klub itu.Dan BOOM!".Rose berujar panjang lebar.Dengan seringaian yang tercetak dibibirnya pada akhir kalimatnya.

"Kalian akan berhutang padaku,Ku pikir kau anak orang kaya,tapi ternyata tidak.Ingatlah,ayah dan ibumu bekerja untukmu,Jangan sia-siakan kerja keras mereka dengan tingkah bodohmu itu.Gunakan otakmu untuk berfikir jangan untuk dipajang".Rose berlalu dari sana.Meninggalkan tzuyu yang terdiam mematung dilantai.Dengan tangan yang terkepal dan mata yang berkaca-kaca.Ia malu karena semua identitasnya sudah terbongkar dan diketahui oleh semua orang.Sedangkan satu kantin hanya diam dengan tatapan yang tertuju pada tzuyu.




Hai readers..
Author back nih..
Jangan lupa votement dan gollow akun author juga okey..
Sampai jumpa dichapter selanjutnya..
Bubay..
Muach..

一Author yang selalu gabut

Partner Mafia-RosexNctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang