04

1.7K 196 21
                                    

Hari ini,para kumpulan mafia-mafia tampan dan satu yang cantik,sedang berkumpul disebuah ruangan yang terdapat meja bundar yang luas beserta kursi melingkar.

Dengan siwon yang berada ditengah-tengah mereka.Memimpin berjalannya pendiskusian.Laptop,IPad,Ponsel berkumpul di satu meja.

"Jadi tugas kalian adalah menangkap orang-orang yang sudah menggelapkan uang perusahaanku,dan mengembalikan uangnya padaku".Siwon memulai pembicaraannya.Menatap satu persatu bawahan,yang sudah ia anggap sebagai anaknya.

"Uang?Kupikir tugasnya sangat penting".Rose berdecak malas.Menatap pamannya yang sedang fokus ke depan.

"Hei,uang itu penting bodoh".Suho menatap tajam sepupu perempuannya.Yang sedang sibuk menopang dagunya.

"Terserah kau saja".Rose memutar bola matanya malas.Memilih untuk kembali duduk tegak seperti yang lainnya.

"Diam !Orang yang menggelapkan uangku terdiri dari lima orang seperti sebuah geng".

"Dan salah satu dari mereka berkhianat sehingga uang yang tadinya dipegang sang pemimpin menjadi dipegang sang anak buah".Rose melanjutkan,membuat seluruh atensi beralih kepada gadis misterius tersebut.

"Eoh?Kau tau dari mana?".Tanya Doyoung menyahut.Mengerutkan keningnya ketika mendengar jawaban lancar dari mulut gadis itu.

"Kalian tau?Aku.. Mendapat pesan misterius tadi.Bagus bukan?".Tanya Rose sembari menaik turunkan alisnya menggoda.Lalu mengerlingkan mata setelahnya.Membuat suho mendelik tak suka.

"Siapa pengirimnya?".Tanya Jaemin memajukan badannya sedikit ke depan.

Rose memainkan stylus pen-Nya.Lalu menatap jaemin yang sedang sibuk membenarkan tempat duduknya.

"Aku tidak tau.Sudah aku lacak dan itu tidak membuahkan hasil.Sangat menyebalkan".

Suho mendecakkan lidahnya pelan."Itu kau yang payah,bodoh".Rose melotot dan menatap sengit pria yang berstatus sepupunya itu.Lalu melempar stylus pen-nya.Yang langsung ditangkap oleh pria itu.

"Hatters diem dah.Gue lempar laptop baru tau".Desis rose tak suka.Yang langsung dipelototi oleh sang empu.

"Dih,kan emang bener".Suho mengibaskan tangannya diudara.Entah kenapa suasana ruangan itu menjadi panas,padahal ac nya ada tiga.

"Yang penting gue gak minta tolong orang lain,karena kekasihnya marah gegara gak dibeliin tiket konser".Suho tertohok setelahnya.Mendecih pelan dan melempar balik stylus pen rose.

"Serah lo dah".Rose tersenyum sinis dan menaruh stylus pen-nya dimeja.

"He,Kekasihmu itu busuk jika kau tau".Bersandar pada kursinya,Rose memutar bola matanya malas.Dengan alis yang menukik tajam.

"Ck,kau selalu saja begitu".Suho menatap sengit gadis yang lebih muda darinya.Ingin sekali ia menyangkal tapi itu benar adanya.

"Baiklah,cukup! Atau aku bakar koleksi tidak berguna kalian".Siwon menatap kedua keponakannya itu kesal.Sungguh jika ingin,maka ia akan melempar mereka di jurang atau ditenggelamkan ke laut saja.

"Aku akan membakar perusahaan uncle jika itu terjadi".Rose melirik tajam sang paman.Sangat kesal dengan ancaman tidak bermutu pria itu.Padahal koleksinya itu sangat berharga baginya.Dan didapatkan susah payah.

"Dan aku akan membakar uang-uang uncle sampai ludes tak tersisa".Suho ikut mengancam.Menatap sengit unclenya yang sangatlah kaya raya dan mempunyai banyak hartaaaaaaaa.Dan lebih kaya darinya.

"Eoh,kenapa kalian yang mengancamku?".Siwon semakin keki.Sembari memajukan badannya agar lebih dekat dengan meja.Agar lebih mudah untuk melempar mereka dengan kursinya.

"Tidak".Kedua sepupu itu menjawab secara serentak.Dengan raut wajah yang menyebalkan,dan senyum yang bodoh.Sangat kompak namun juga menyebalkan.Sungguh relationship yang sangat bagus.

***
.
.
.
.
.

"Hei,hei,hei rose".Rose yang tadinya sedang menyesap kopi bermerk Starbucks sedikit tersedak.Menepuk-nepuk dadanya dan menundukkan kepalanya.Meraih starbucksnya lagi dan menyesapnya.Guna menghilangkan acara tersedaknya.

Setelah sedikit lega,rose mendongakkan kepalanya.Menatap kesal  laki-laki yang sedang tersenyum menyebalkan.

"Apaansih!?".Ingin sekali rose melempar starbucksnya kewajah tampan Doyoung.
Tapi itu tifak mungkin,karena kopinya akan sia-sia kalau begitu.

"Galak bener".Doyoung duduk disamping rose.Merebut cup berisi kopi milik rose dan menyesapnya.Membuat sang empu melotot dan merebut paksa kopinya kembali.Yang sedikit tumpah di wajah laki-laki itu.Karena doyoung yang masih menyesap kopi itu.

"Awh".Rose segera mengambil tisu yang tersedia dan mengelap wajah tampan doyoung.Dengan telaten dan cermat.Yang langsung diperhatikan terang-terangan oleh laki-laki yang sebaya dengan gadis itu.

"Ekhem,Lo cantik".Gumam Doyoung pelan.Setelah rose selesai membersihkan wajah TAMPANnya.Yang langsung diperhatikan oleh sang empu.

"Apa?".Rose menaikkan sebelah alisnya.Sedikit tidak percaya dengan gumaman partner in crimenya itu.

"Oh enggak".Doyoung segera berdiri dan lari ke atas.Pergi menuju kamarnya sendiri.Menutup pintu dengan sedikit kasar,hingga menimbulkan suara.
Jantungnya berdebar-debar sekarang.

"Gak jelas".Rose menyesap starbucksnya perlahan.Menikmati kopi yang sungguh mahal itu.Merasakan sensasi menenangkan yang diciptakan dengan sekali menyesap.

"Rose".Cicitan pelan yang berasal dari sampingnya membuat rose sedikit berjengit kaget.Memilih menolehkan kepalanya dan sedikit memundurkan kepalanya.Ketika wajah taeyong sungguh sangat dekat dengan wajahnya.

"Eoh,Kenapa?".Tanya Rose menetralkan ekspresinya.Berusaha agar detak jantungnya tidak terdengar sangat jelas.Apalagi sekarang jantungnya seperti sedang berdikso ria.

"Aku menyukaimu".Leader nct itu menundukkan kepalanya.Enggan menatap gadis yang sudah memenangkan hatinya sejak dulu.Walaupun ia berpura-pura tidak mengenalnya.

"Hah?".Rose mengerjap-ngerjapkan matanya lucu.Masih mencerna perkataan singkat yang dilontarkan lelaki itu.Kenala otaknya jadi lemot begini?

"Kau tadi bilang apa?Pelan sekali suaramu eoh?".Tanya Rose memastikan.Bahwa telinganya masih berfungsi dengan benar atau tidak.

"Tidak jadi".







Halo readers Lupp
Author back nihh
Jangan lupa votement ye,dan follow akun author juga..

Bubay

-Author yang selalu gabut dan jomblo

Partner Mafia-RosexNctTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang