end

101 14 1
                                    

Setelah kejadian dua tahun lalu, hal itu masih membekas di ingatan Jihyung. Rumah itu tidak dijual melainkan di robohkan agar tidak ada yang menempatkan.

Daejin diputuskan hakim untuk diberi hukum mati karena telah meneror keluarganya sendiri.

Untuk Seo Eunjin dan Min Changsook telah bercerai setelah pernikahannya belum sampai satu bulan. Changsook tidak menikah lagi maupun berhubungan dengan dunia luar, Eunjin yang menghilang setelah perceraian nya dengan mantan suami, ia memutuskan untuk ke luar negeri.

Mayat bibi Nam, Bogyu, Jira, dan Hansook telah dimakamkan dengan layak. Tidak dengan mayat Daebyul yang sudah tertimbun dengan tanah.

Dan untuk Yesung, dia meninggal. Sesosok kakak yang tidak pernah Jihyung lupakan, akan selalu membekas di hatinya. Sesosok laki-laki tangguh dan tidak mementingkan diri sendiri. Yesung... mengorbankan dirinya demi nyawa Jihyung dan Dongsung.

Oh iya, Dongsung? Dia... baik-baik saja walau telah melewati masa komanya selama 4 bulan. Itu sudah berkah bagi keluarga Dongsung, dan keluarganya tidak mempermasalahkan atau tidak menjauhi Jihyung atas kecelakaan anaknya. Hubungan Jihyung dengan Dongsung baik-baik saja.

Disini, Jihyung menghembuskan nafasnya menikmati angin di perkarangan rumahnya, di Seoul.

Menghadap pohon yang teduh, ia bersandar sembari mendengarkan musik dari radio.

"Oi!"

Jihyung membuka mata dan mencari siapa yang bersuara. Dari jauh, Dongsung berlari menghampiri Jihyung sambil membawa sebungkus plastik.

"Makan kuy! Nih, gue bawa in kwetiau." Pemuda yang baru datang itu duduk di sebelah Jihyung sambil membuka kantung plastik yang dibawanya.

"Masa makan disini? Gak elit banget, di kursi sono noh!" Balas Jihyung.

"Eh iya, hehehe... yaudah gue taro dulu disana terus gue balik lagi. Tunggu disini!"

Jihyung mengangguk sambil tersenyum.

Tidak lama kemudian, Dongsung datang kembali sambil membawa tongkat di sebelah Jihyung dan membantunya berdiri.

Kebahagiaan Jihyung itu sederhana, asal ada yang mau menerima kekurangannya. Contohnya Dongsung yang tidak menjauhinya atau berkhianat setelah kejadian dua tahun lalu. Menurut Dongsung, kejadian dua tahun lalu itu ia anggap angin karena tidak ada pengaruh pada persahabatan nya.

Kini mereka makan bersama di kursi sambil bercerita hal-hal yang menurut mereka menarik. Tongkat Jihyung ditaruh di samping kursi agar tidak menggangu acara makannya.

Ya, Jihyung tidak bisa berjalan dan berakhir menggunakan tongkat selama dua tahun ini. Benturan dan cakaran menembus tulang pada kejadian itu membuatnya tidak bisa lagi berjalan dengan sempurna.

Tapi inilah, akhir dari segalanya.

Fin

























Apesi? Epilog gaje memang...:'
Sekian terima kasih untuk yang vote juga komennya...

THE BAD FAMILY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang