CHAPTER 9

42 13 13
                                        

Keramik lantai telah retak dan pecah tinggal lapisan tanah saat Yesung memukulnya dengan cangkul. Kini Jihyung yang menggali kuat mencapai dua meter. Mereka penuh keringat dan darah. Yesung menyeret mayat dan melemparkannya asal, kedalam dua meter itu.

Jihyung menutup hidungnya dengan baju yang dikenakan.

Sret

Dug

"Nahhh... Udahh.." sambil menggesekkan kedua tangannya.

Mereka menimpuk mayat itu dengan tanah kembali.

Jihyung berhenti mencangkul karena terlalu pegel dan duduk di lantai. "Kenapa perintah gua kubur di dalem rumah lu turutin?"

Ia melirik Yesung yang masih diam dan tak ada kelelahan sama sekali di wajah nya, seolah hal ini sudah biasa.

"Soalnya gua dah pernah"

"Pernah? Pernah apa?"

Yesung memberhentikan aktivitasnya sejenak. "Kubur mayat Daebyul di kamarnya" lalu melanjutkan kembali cangkul mencangkul.

"J-jadi suara itu dibuat arwah Daebyul yang masih ada?" Tanyanya tak percaya. Pantas aja sebutan 'kuburan dalam rumah' ga mungkin ga ada apa-apa.

Yesung mengangkat bahunya acuh.

"Yaudah abis ini kita bacain doa biar bibi tenang disana"

Yesung menancapkan cangkulnya yang telah selesai di buat 'kuburan'

"Kita semua ga pernah solat"









Paginya seperti biasa mereka sarapan namun kali ini tanpa bibi Nam. Di meja makan mereka diam dan tak bersuara. Sekali-kali Dongsung melirik Jihyung yang berubah.

Setelah itu Jihyung membereskan halaman depan dan yang lain bagi-bagi tugas. Rumah ini ga sekotor waktu pertama kali dia datang karena sudah di urus bibi Nam.

Saat sedang menyapu, ada yang mengetuk gerbang besi itu dengan pelan.

"Hei!"

Perempuan itu.

Han Jimoon.

"Iya? Ada apa?" Tanya Jihyung menghampiri.

"Aku bawa in makanan sebagai tanda teman dan tetangga" ucapnya sambil menyodorkan sekantung plastik.

Lelaki itu membuka gerbang sedikit agar tidak menimbulkan suara yang berisik lalu menerima kantung itu. "Eh- makasih banyak ya, padahal gausah repot-repot" Jihyung melirik perempuan dihadapannya yang masih tersenyum.
"Mau masuk?" Tawarnya.

"Boleh deh" mereka berdua masuk kedalam rumah.

=====

"Duduk dulu aja gue mau ke dapur dulu"

Jimoon mengangguk.

"Seperti mati lampu~ ya sayang~ seperti mat- EH- ada Jimoon?" Tanya Dongsung yang baru turun.

Nyanyian Dongsung hampir bikin sakit telinga bagi Jihyung yang sedang mengaduk teh di dapur.

Jimoon menoleh. "masih inget?"

"Iya dong" cengirnya. "Ada perlu apa ya? Mau ketemu gue?"

"Tadi dia di depan gerbang waktu gue lagi nyapu, sambil bawa in makanan buat kita. Jadi lo gosah geer" Jihyung menjawab.

"Diminum, disini ga ada apa-apa"

"Makasih"

"Dia siapa!?" Tanya Yesung sarkas. Dia baru dateng sambil pegang sapu.

THE BAD FAMILY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang