Kini mereka bertiga sudah di depan tangga kecuali Bogyu, menatap kearah yang di tunjuk Dongsung tadi. Dimana Hansook bisa terlepas dari tali yang mengikatnya begitu saja.
"Ko bisa gak ada" Jihyung mengusap wajahnya.
"Udah cari ke kamarnya?" Tanya Yesung.
Dongsung mengangguk. "Kamarnya di kunci, tadi gua cek" Pemuda itu mengambil tali di tangga dengan perlahan. "Tapi kalau dia di kamar ya ka, harusnya tuh kita denger ada suara langkah kaki gitu kan kamar Yesung pintu pertama. Ya, lagian dia bisa lepas gimana coba?" Lanjutnya lagi.
"Kan lu nyanyi nyanyi dari tadi mana kedengaran" cibiknya kesal.
"Si Bogyu mana lagi? Apa dia-"
"Di tinggal ambil handuk doang lu parnoan amat sama gue. Lagian gue dah gatel mau mandi, lu juga kali!" Bogyu menenteng handuknya dengan sebal menatap Jihyung yang begitu curiga.
Iya, sekarang udah jam 7 pagi lagi. Mereka ga ada yang tidur lagi dari dini hari sampai sekarang. Sarapan aja mereka ga nafsu karena bau busuk dari kamar Jira kecium sampe dapur, lagian suasana hati Jihyung lagi ga enak yang dari tadi nuduh Bogyu.
"Dahlah gue mo mandi, lu juga! Nanti si Jimoon dateng baju lu masih ada darahan gitu"
"Salah! Kita semua harus mandi biar keliatan fresh gitu, yang ada Jimoon curiga bisa-bisa dia laporin kejadian buruk tentang keluarga kalian" bantah Dongsung. Iya juga ya, kenapa anak ini baru kepikiran.
"Nanti gue mau bahas sesuatu. Si Hansook juga harus ada, gue tunggu lu semua duduk di ruang tengah" setelah berujar seperti itu, Yesung mengambil handuk dan ke lantai atas untuk mandi.
Setelah mereka meninggalkan ruang tengah dan kembali ke kamar masing-masing, Dongsung menangis ia terduduk di lantai kamar. Jihyung yang menyadari langsung membantunya untuk berdiri dan menatap temannya itu. "Eh lo kenapa sung? Lo sakit?"
Yang ditanya malah tetap menangis menutupi kedua matanya dengan tangan kanan. "Hiks... Gu-gue takut Ji! Gue takut gue ga mau mati.. hiks... Gue mau pulang—hiks... Gue masih mau—bantuin nyokap ngupasin bawang lagi.. hiks..." jawabnya masih dengan air mata yang mengalir.
Jihyung mau ngakak tapi entah kenapa kayak ada yang janggal dari ucapan sahabatnya itu. "Gue tau lu sayang nyokap, gua juga pengen lu bisa pulang dengan selamat—kita! Kita maksudnya" tekannya.
"Dan jangan lagi seolah kalau kematian lu dah dekat, maafin gue ya waktu itu udah nyuruh lu kesini. Harusnya gua ga ajak lu nginep, gue minta maaf sung"
"Ngga. Itu namanya bukan sahabat kalau gua tolak ajakan lu, disini ga ada yang salah Ji" lirihnya.
"Lu anak baik, gua banyak makasih sama lu. Dah ya gua mandi duluan"
Rasanya Dongsung benar-benar ingin menangis sekarang. Ia tak tenang disini.
Jihyung yang udah mandi seger gini langsung buka pintu depan menikmati angin sejuk di pagi hari, ia merentangkan kedua tangannya sambil memejamkan mata.
"Subhanallah, seger banget pagi ini"
Ia menarik nafas panjang seakan tidak puas dengan sejuknya pagi, dan kemudian ia mengernyit begitu mencium bau bangkai di sekitar.
"Bau apaan dah?" Gumamnya.
Sambil mencari-cari arah datangnya bau matanya tak sengaja melihat kantung plastik hitam kecil.
Ia membukanya perlahan, namun baunya sangat menyengat baru saja ia memegang ujung plastik.
Betapa kagetnya ternyata bangkai kodok yang sudah banyak lalat di dalam plastik itu. Jihyung menjauh dan mengambil sapu lidi untuk membuangnya jauh jauh.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE BAD FAMILY [END]
Tajemnica / ThrillerHanya sebuah keluarga yang berakhir merenggut nyawa. CHAPTER ACAK! DIHARAP MEMBACA SESUAI URUTAN Baca aja ya... Otak aku buntu:v Ini murni dari otak ku yang buntu awokawok... Ini cast nya btw mikir sendiri-dibantu in temen juga sih jadi maap kalau a...