CHAPTER 8

41 10 1
                                    

Darah.

Bau amis menyeruak pernapasan nya. Ia ingin muntah, dari tadi ia terbatuk-batuk hingga mengeluarkan air mata.

Ia melihat seseorang di hadapannya sedang memegang pisau daging dengan pakaian serba hitam dan tudungnya yang menutupinya wajah itu . Lelaki itu ketakutan! Tolong siapapun tarik dirinya dari sini.

Ia menjauh, tapi pembunuh itu mendekati nya. Pembunuh di hadapannya memakai baju serba hitam dengan pisau daging ditangannya, darahnya memenuhi warna pisau asli.

"TOLONG!!! LO SIAPA!? JANGAN BUNUH GUE!" Teriak laki laki itu penuh ketakutan.

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA! Jihyung..." Pembunuh itu memanggil nya.

"MIN JIHYUNG!"

"HAHH" Jihyung terbangun dari tidurnya dengan nafas tidak teratur.

Kayak lagi abis marathon. Pikir Dongsung.

"Woi gue bangunin dari tadi lo mimpi apaan sih?!" Dongsung kaget bukan main, ia lagi asik tidur si Jihyung malah teriak minta tolong.

"Gu-gue tadi mimpi?" Jihyung terduduk sambil memegangi kepalanya.

"Minum dulu deh minum dulu" Dongsung mendorong tubuh Jihyung dari kasur, bajunya basah.

Jihyung membuka pintu kamar, semua ruangan gelap. Ia dengan hati-hati menuruni anak tangga karna kepalanya masih pusing.

Ia menuju dapur dan meraba-raba saklar lampu. Bingo!

Ctak

Ia berhasil menyalakan lampu dapur, walaupun lampunya rada redup.

Jam dinding kuno menunjukkan pukul 2 pagi. Ia mimpi buruk. Pertama kalinya ia mimpi buruk di rumah ini.

Jihyung mencuci muka di wastafel berkali kali dengan pikiran yang masih kosong. Lalu kakinya menuju lemari es untuk mengambil segelas air putih.

Ia mengambil botol es dan langsung meminumnya, kepalanya menoleh kearah ruang tamu dimana ada anak kecil yang ada jahitan di lehernya.

BRUZZZ!!!!

Jihyung menyemburkan air minumnya karena hampir tersedak. Ia langsung lari membanting pintu kulkas lari-larian di tangga menuju kamarnya.

BLAM!

Pintu dibanting keras. Dongsung yang lagi tidur terbangun kedua kalinya melihat kearah pintu. Jihyung lagi nyenderan di pintu sambil ngos-ngosan.

"Jihyung lu kenapa lari lari?"

"Gua liat Daebyul gua liat Daebyul gua liat Daebyul" Jihyung mundar-mandir seperti orang kesetanan.

"Jihyung lu tenang dulu, duduk dulu santai dulu"

"GUA LIAT DAEBYUL!" bentak Jihyung dengan wajah merah padam.

"MIN JIHYUNG! LO BISA TENANG DULU!"

PRANG!!
"AAAAAA!"

Mereka berdua saling pandang begitu dengar suara dari lantai bawah.

Itu suara bibi Nam.

Jihyung membuka pintu disusul Dongsung di belakang nya dengan panik.

"Sung lo bangunin Hansook, Bogyu sama Yesung!" Titahnya.

"Oke oke!"

"KENAPA NIH ADA APA?" Yesung membuka pintu kamar juga ikut denger suara bibi Nam.

"Ikut gue!" Jihyung menatap sang kakak.

Mereka berdua berlarian menuju kamar bibi Nam, keduanya tak kalah panik mendengar teriakan yang nyaring.

THE BAD FAMILY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang