Prolog

42 5 0
                                    

Sinar matahari menghamburkan cahayanya menyelip di antara jendela kamar seorang gadis. Membuat nya perlahan membuka mata. Mata nya langsung menyalang ketika teringat apa yang akan dia lakukan hari ini. Sungguh menyenangkan.

"Selamat pagi duniaaa!" ucapnya bersemangat sambil melompat di atas ranjang kamar.

Hari ini adalah hari pertama nya sekolah setelah kenaikan kelas. Kini, dia sudah menduduki kelas 3 SMP. Dia sangat senang sekali. Tak sabar untuk bertemu teman-teman, guru dan tak lupa semangat untuk belajar.

"Lia! Jangan teriak pagi-pagi! Cepat siap-siap berangkat sekolah!"

"Huh, pagi-pagi udah dapat omelan mama." gumamnya kesal.

Dia adalah Azalia Chicory Bell atau yang biasa dipanggil Lia. Dia anak tunggal dari sepasang suami istri yang telah mengakhiri hubungannya saat dia berumur 7 tahunan, mungkin. Lia pun tak terlalu mengingat soal itu dan tak mengetahui alasan mereka berakhir.

Dia sedih, marah, tapi tak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya memikirkan perasaan Mamanya yang pasti lebih menderita. Tapi, semua itu tetap tak membuat senyum Lia luntur di hadapan Mamanya. Lia ingin sekali  membahagiakan Mamanya sebagaimana Mama yang telah berjuang untuk membesarkannya sendirian.

"Selamat pagi Mamaku tercinta." sapa Lia yang terkesan alay.

"Mama masak apa nih?" Lia mencium aroma masakan yang berasal dari dapur.

"Mama masak nasi goreng kesukaan kamu dong." jawab Mama tak kalah semangat.

"Yaudah ni cepetan makan, nanti telat lho."

"Makasi Mama." Lia pun langsung menyantap nasi goreng ayam dengan selera yang menggoda.

"Yaudah Ma, aku berangkat sekolah dulu ya." Lia mengambil tangan Mama kemudian mengecupnya. "Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam, hati-hati dijalan ya." Mama mengelus puncak kepala Lia kemudian menatap punggungnya yang sudah menjauh.

*****

"Duarrrrrrrr!!!"
"Aaaaaaaa." teriak anak di depannya.
"Hahahaha." tawa Lia pecah saat mendegarnya kaget.
"Ihh, kamu ya Lia! Jail nya gak pernah selesai." gerutu Zahra.

Yap. Dia adalah Zahra sahabat terbaik Lia yang telah menemaninya sejak kecil. Entah apa yang membuatnya betah bersama Lia, padahal Lia sering sekali menjahilinya. Hahaha. Lia memang suka menjahili orang, tapi ya gak parah juga sih.

"Ya maaf Ra."
"Aaaaa aku kangen banget sama kamu Ra." Lia langsung memeluk sahabatnya itu.

"Iya iya, aku juga kangen sama kamu. Tapi jangan meluk disini juga kali, rame orang nih." Dia tetap membalas pelukan Lia.

"Yaudah, yuk masuk kelas!" Ajak Lia  sambil menggandeng lengan Zahra.

"Emangnya kita sekelas?" tanya Zahra.
"Tenang aja, kita pasti sekelas kok. Aku kan udah bujuk tanteku. Hehe." ujar Lia sembari memperlihatkan deretan giginya.

Tante Lia adalah pemilik sekolah ini. Dia itu baik banget, dia juga bijaksana dan adil dalam mengurus sekolah. Meskipun ia sibuk, ia tetap mempunyai waktu untuk bermain dan menemaniku.

Dream PuzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang