14

1.6K 212 51
                                    

Happy Reading
Typo mohon koreksi ya

***
"Win"

"B..Bright maa-"

"Aghhkk!!!"

Dugh

"Aghhh Bright!"

-

Aku dan Bright berteriak bersamaan.
Bright berteriak karena kelinci yang ternyata berada di gendongan nya itu menggigit tangan nya.
Dan aku berteriak saat Bright melemparkan kelinci itu ke sembarang arah. Kejam.

Aku melihat kelinci itu teronggok tak berdaya dibawah meja. Cepat-cepat aku bangkit untuk menyelamatkan kelinci ku.

oh tidak! My Win terdzolimi.

"Eh Eh lu mau kemana!?" ucap bright mencegah aku yang hendak berdiri.

"Mau ambil kelinci nya lah, liat tuh gara-gara Bright kelinci nya jadi kaku gitu, awas aja kalau sampe kelincinya mati!"  Tanpa sadar aku membentak Bright saat melihat kelinci ku yang terlihat tidak bergerak.

"Udah biar gue aja yang ambil!" ucapnya tak memperdulikan omelan ku.

Bright mengambil kelinci yang tercampak sampai kebawah meja belajar ku. Aku mau nangis ngeliat kelinci itu yang tidak bergerak lagi. Aku takut kalau dia mati kayak kelinci aku yang dulu. Plis jangan mati dulu.

"Nih!" Bright langsung memberikan kelincinya pada ku. Untung kelinci nya terlihat masih memiliki  tanda-tanda hidup, dilihat dari perutnya yang masih bergerak, bernafas.

"Hiks.. Liat tuh kelincinya kesakitan pasti. Bright sih jahat banget!" Aku mengelus kelinci nya hingga dia mulai sedikit bergerak, merasa mulai baik aku meletakkan kelincinya di sudut kasur, walaupun tidak se aktif sebelumnya tapi aku bernafas lega karena dia masih hidup.

"Udah jangan nangis! Emang segitu berharganya itu kelinci? Dulu gue kasih lu kelinci ampe kelincinya mati lu gak pernah sesedih itu, sekarang cuma sekarat doang lu udah nangis begini." Kesal Bright sambil menghapus air mata ku, dan aku masih belum menyadari tindakan Bright menghapus air mataku karena fokus pada kelinci.

Aku menatap Bright. "Bright juga beda! Dulu Bright lembut banget, dan selalu baik sama Win. Sekarang Bright kasar dan jahat sama Win!" Bentak ku tanpa sadar. Tapi aku langsung tersadar melihat ekspresi Bright yang berubah dan usapannya di pipiku berhenti.

"Jadi sekarang gue gak baik sama lu?" Tanya Bright menaikkan sebelah alisnya keatas.

Pake ditanya segala, tapi aku gak berani protes lagi, karena tersadar tadi udah ngebentak Bright.

"E-eh Bright maaf ma-maksud Win gak gitu ko-"

Bright terkekeh. "Lu emang bener."

"... "

"Saking jahatnya, adek lu yang dulu selalu dipihak gue sekarang nonjok gue sampe jadi begini, " Ucapnya sambil menunjukkan lebam di tulang pipi dan area sekitarnya aku yang melihatnya pun ikut meringis.

Chimon ternyata gitu-gitu jago berantem juga yah, apalagi itu alasannya buat ngelindungin aku.
Nanti aku beliin dia pulsa deh sebagai imbalannya.

"Cuman liatin doang? Lu gamau bertanggung jawab gitu buat ngobatin luka gue?"

"Hah? Oh iya bentar." Aku hendak bangkit untuk mengambil kotak obat tapi dihentikan oleh Bright.

"Mau kemana?"

"Ambil kotak obat. Kan mau obatin Bright"

"Ck.. Biar gue aja, lu tunggu sini." Bright bangkit dan mengambil kotak obat nya lalu memberikannya pada ku.
Aku mengambil kotak obat tersebut dan membukanya.

Because Of You || BRIGHTxWIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang