Teruslah melukai, buat aku sadar kalau memperjuangkan mu itu tidak ada gunanya sama sekali... "Tidak masalah, Gyu. Aku baik-baik saja." Araya menahan nafasnya lantaran dadanya kian terasa sesak. "Selalu...aku selalu baik-baik saja." Dan pada akhirnya dia memang selalu menangis saat Beomgyu kembali melukainya, melukai perasaannya, melukai segala nya yang sebenarnya mampu membuat Araya mati seketika. "Jangan terlalu baik." Beomgyu mencengkram bahu kecil Araya. "Jangan terlalu baik untuk orang seperti ku, Ay." Perlahan cengkraman itu berubah menjadi elusan elusan lembut. "Berhenti, kumohon berhenti melukai dirimu dan berhenti membuatku terus melukaimu, Ay." Pada kenyataannya, semua kisah tidak selalu berakhir bahagia pada awalnya. Araya, seorang perempuan baik, sopan dan selalu memiliki pikiran positif, Araya juga pintar dan di senangi banyak teman. Hanya saja, ketika mengenal Beomgyu, dia menjadi bodoh. Ini kisah Araya dan laki-laki yang dicintainya.