Twenty Eight

1.4K 220 11
                                    

Ini adalah hari dimana seluruh mahasiswa/i baru mengadakan acara terakhir, yaitu hiking.

Peralatan Aya langsung disiapkan oleh Rose dan Chanyeol karna Aya tidak mau ambil pusing.

"Mantelnya cukup bawa satu saja?" Chanyeol mendadak cerewet hari ini. Aya sampai jengah. "Papa bawakan satu lagi ya? Rose masukan satu lagi kedalam tasnya."

"Tidak bisa, sayang. Kalau kumasukkan, barang-barang yang lain terpaksa keluar."

"Bawakan tas lagi saja."

"Ih Papa! Akan susah bagiku untuk membawa dua tas."

"Yasudah suruh Kakakmu saja yang bawa."

Minho yang kebetulan baru lewat langsung terkejut ketika namanya disebut-sebut.

"Ada apa ini? Kenapa aku dibawa-bawa." katanya tidak terima.

"Bawakan tas adikmu besok. Dia pasti kesusahan."

Minho melirik Aya. "Ya! Jangan membawa banyak barang!"

"Aku mau nya begitu. Tapi Papa heboh sekali seperti dia yang akan pergi."

"Iya nih." Rose menimpali. "Tidak biasanya Papa kalian cerewet kan?"

Minho mengangguk, begitu pun Aya.

"Anak ku mau pergi 3 hari. Tidak mungkin aku tidak cerewet." cibir Chanyeol membuat Aya langsung memeluk Papa nya itu. "Kalau bisa aku ikut, tapi katamu aku harus dirumah saja dan jangan mengganggu anak-anak, kan?" kata Chanyeol ke Rose.

"Astaga kenapa Papa ku seperti ibu-ibu sih." Minho tertawa. "Ay, jangan bawa terlalu banyak. Nanti kau lelah sendiri. Ma, bawa saja yang sekiranya perlu." ujar Minho ke Rose.

Chanyeol mendelik. "Tidak tidak! Harus dengar persetujuanku! Kalau tidak, lebih baik Aya dirumah saja. Kau ini sebagai Kakak seharusnya membantu."

"Tapi Papa akan merepotkan Aya."

"Merepotkan apanya?!"

Rose dan Aya bertatap satu sama lain lalu memutar bola mata mereka.

"Sudah, Ma cepat. Bawa saja yang kuperlukan. Waktu muda dulu Mama pasti pernah ikut kegiatan ini kan? Jadi Mam pasti tahu apa yang dibutuhkan."

"Oke, serahkan pekerjaan ini pada Mama. Kau bersiap-siap saja. Sebentar lagi siang, kau akan diantar kekampus oleh Papamu."

Aya mengangguk. Mereka sampai kampus memang siang hari khusus untuk acara terakhir ini. Berangkat ke hutan pegunungannya sekitar jam 2 sore nanti. Dan hiking akan dimulai jam 7 malam. Itu artinya mereka akan menghabiskan waktu dalam perjalanan menuju hutannya.










ㅎㅎㅎ








Dengan wajah kusut dan sebal Aya turun dari mobil Chanyeol. Chanyeol sendiri merasa kalau Aya sedang dalam mood yang tidak baik.

Akhirnya Chanyeol menghembuskan nafas pelan lalu meraih kepala anaknya, dan mencium puncaknya sekali.

"Kau marah dengan Papa?" tanya Chanyeol dengan suara yang benar-benar lembut. Aya yang tadinya bersikap dingin perlahan-lahan mulai melunak.

"Tidak, kok."

"Maaf." ujar Chanyeol merasa kalau dia berlebihan tadi. "Papa hanya khawatir, itu saja."

Aya mengangguk. "Aku mengerti, Pa."

Chanyeol tersenyum kecil lalu mengusak rambut anaknya pelan, kemudian meraih tubuh yang sangat kecil darinya itu kedalam pelukannya.

My Favorit Boy❣ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang