Thirty Five

3.5K 254 55
                                    

Aya duduk diam di ruang tamu sendirian. Tadi saat dia hendak meninggalkan ruang tamu dan menuju luar rumah, tidak sengaja Aya mendengar sebuah percakapan dari depan, mungkin seperti berbicara di teras.

Awalnya Aya ingin mengacuhkan, tapi...begitu mendengar suara Papa menyebut namanya dia jadi menghentikan langkah. Dia mendengarkan percakapan itu sekarang.

"Kau tahu apa yang membuatku begitu emosional ketika mendengar kabar bahwa kau dan Aya berpacaran?"

Aya menebak itu suara Papa nya.

"Aku seorang Ayah yang gagal." Aya terdiam ketika Chanyeol menyebutkan kalimat itu. "Aku sangat jarang menghabiskan waktu dengan anak-anak ku sampai mereka dewasa."

"Aku sibuk bekerja bersama Mama Aya di kantor dan membiarkan kedua anak kami berada di tangan pengasuh." terdengar tarikan nafas Chanyeol. "Aku dan Rose sangat egois karna kami tetap ingin bersama sedangkan anak kami dirumah menunggu kepulangan orangtuanya."

"Kau tahu Beomgyu...Aya itu malaikatku. Aku sangat mencintainya lebih dari apapun di dunia ini, tapi jangan beritahu Mama nya ya. Karna yang Rose tahu dia adalah wanita yang paling kucintai sebelum ada Aya." Chanyeol tertawa, dia seperti bocah sekarang.

Diruang tamu, Aya hanya bisa diam mendengarkan percakapan Papanya dan juga Beomgyu. Walau begitu, dia sedari tadi berdoa agar Papa nya tidak marah lagi seusai berbicara empat mata dengan Beomgyu.

"Jadi Om...sekarang yang ingin kuketahui adalah, kenapa kau begitu marah pada Aya ketika mendengar kabar itu?" tanya Beomgyu dengan suara berani, bahkan menatap Chanyeol sepenuhnya. Tidak ada rasa takut terselip di tatapan anak itu.

Hal tersebut membuat Chanyeol tersenyum getir dan merangkul bahu Beomgyu bersahabat.

"Aku akan meminta maaf padanya nanti. Aku hanya takut dia bersedih lagi karna kau selalu membuatnya sedih kemarin-kemarin." Chanyeol mendesis pada Beomgyu. "Tapi kali ini, aku tidak ingin mendengar kabar bahwa Aya ku bersedih ya. Kau yang akan menanggung resiko nya kalau berani menyakiti anakku."

"Jadi pacaran saja. Jaga dia seperti kau menjaga dirimu. Perhatikan dia karna aku tidak bisa sering-sering memperhatikannya." Chanyeol melepas rangkulannya dan tersenyum pada Beomgyu.

Beomgyu membalas senyuman Chanyeol. Dia merasa lega sekarang karna pikirnya akan sulit meminta restu Chanyeol. Padahal tidak sama sekali, buktinya sekarang sudah selesai.

"Aku akan menjaga nya dengan baik. Jangan khawatir." jawab Beomgyu tegas.













ㅎㅎㅎ











Setelah melewati obrolan dengan Papa Chanyeol beberapa waktu yang lalu. Hubungan Aya dan Beomgyu semakin baik. Mereka semakin sering menghabiskan waktu bersama. Mulai dari belajar bersama, Aya yang menemani Beomgyu basket, atau pun Beomgyu yang menemani Aya berbelanja.

Tidak terasa waktu juga berlalu sangat cepat. Minho akan lulus bulan ini, dia sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan hal-hal yang perlu untuk kelulusan. Bahkan Yeji juga terkena dampaknya.

Yeji seperti menjadi pesuruh nya Minho. Kemana-mana selalu Yeji yang dibawa. Bahkan saat Minho pusing, Yeji dengan sukarela menyetir untuknya. Siklus itu terjadi hampir 6 bulan lamanya. Yeji sampai kelelahan dan sempat jatuh sakit.

Tapi, untuk membantu Minho, apapun akan dia lakukan. Yeji tidak meminta balasan, cukup dengan Minho lulus, mencari pekerjaan dan kemudian datang kerumah untuk melamarnya. Hanya itu saja.

My Favorit Boy❣ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang