Seperti jiwa yang terlahir kembali dengan raga yang telah mati. Seperti jiwa yang memburu keadilan bagi raganya sendiri. Mungkin seperti itulah takdir hidup Alisa. Tidak, takdir hidup Alisa jauh lebih dari itu. Lebih rumit, lebih mengerikan, lebih menegangkan, lebih luar biasa. Juga lebih hebat dan lebih indah. Takdirnya yang kini berada di sebuah rantai setan seolah tanpa akhir. Pembunuh memburu pembunuh. Gadis yang hanya ingin memberikan kado Hari Ibu untuk Mama tercintanya, kado yang tertunda ratusan hari. Kado yang ternyata butuh sejuta perjuangan, sejuta tangis dan sejuta pengorbanan untuk sampai pada Sang Penerima. Kado berupa sekotak coklat susu yang dipesan khusus tanpa kacang, sebab ia dan Sang Mama sungguh alergi kacang. Alisa, Si Pembunuh. Si Pembunuh "Alisa" "Ma, dietnya cuti dulu, ya? Kita habiskan coklat ini bersama-sama."
23 parts