Navy hanya ingin hidup seperti remaja pada umumnya. Bermain, belajar, dan menikmati hidup. Namun, takdir berkata lain, Navy hidup hanya untuk merasakan kehilangan dan kesepian. "Pa, tolong pulang sebentar saja. Demi Mama." - Navy Balveer Danendra Navy ingin pulang, tetapi tidak ada yang mau menerimanya. Rumah Navy sudah runtuh seluruhnya. "Ma, Navy udah ga punya siapa-siapa di sini. Jemput Navy, Ma ... Navy mohon." Hanya ada satu rumah yang akan menerima kehadirannya, rumah abadinya dan sang mama.