Kisah dua orang manusia dalam memaknai waktu. Masa lalu, masa kini, dan masa depan menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Saling terkait dan Saling terikat. Kadang waktu berjalan begitu cepat, tak jarang pula terasa lebih lambat. Begitu fana. Seperti kata Pak Sapardi; yang fana adalah waktukan? "Sal, gue pernah dengar katanya hanya tiga hal yang bisa membuat manusia itu lebih abadi melampaui usianya yang fana." "Apa?" "Menikah dan punya anak, menanam pohon, dan yang terakhir menulis buku." "Ketiga hal itu akan tinggal lebih lama di dunia walau kita pergi lebih dulu ya Ron? Laki-laki itu hanya mengangguk. Bibirnya mengukir seutas senyum. "Sal, lo sudah banyak menulis dan gue sudah banyak menanam pohon diberbagai tempat. Lo mau nggak menciptakan keabadian yang lain bareng gue?" "Menikah dan punya anak?" Tanya si perempuan memastikan. Dua orang manusia yang sama-sama berusaha meninggalkan jejak di bumi. Salfira seorang penulis dan juga pengarsip cerita masa lalu dan Zaron seorang aktivis lingkungan dan ketahanan pangan, menjaga bumi untuk masa depan. Akankah masa kini mampu menciptakan keabadian lain untuk mereka? Demi masa. Jika waktu memanglah fana, maka biarlah mereka berusaha tetap abadi.