Sungchan berjalan sambil sesekali meringis pelan ketika menyentuh ujung bibirnya. Ternyata tamparan Jaehyun tadi begitu kuat sehingga membuat sudut bibirnya berdarah.
Langkah Sungchan tiba-tiba berhenti ketika melihat sosok perempuan yang berdiri tidak jauh darinya. Gadis itu memperhatikan Sungchan begitu khawatir.
"Kak Sungchan.." panggil Jung Dabin.
Sungchan memutar bola matanya malas melihat adiknya itu. Ia melihat Dabin yang sudah berjalan mendekat ke arahnya. Dengan spontan tangan Dabin bergerak hendak menyentuh wajah Sungchan namun Sungchan segera menepisnya.
"Bukankah kau senang melihatku seperti ini?" ketus Sungchan.
Dabin menatap tangannya yang baru saja di tepis oleh Sungchan. Ia lalu menggeleng pelan dengan raut yang begitu sedih. Namun hal itu membuat Sungchan semakin muak. Ia begitu benci dikasihani seperti ini.
"Kau dan ayah sama saja. Aku benci dengan kalian!" kesal Sungchan melewati tubuh Dabin yang masih terpaku di tempatnya berdiri.
Dabin menundukkan kepalanya. Ia tidak tahu harus menyikapi kakaknya itu seperti apa lagi. Sungchan, selalu saja bersikap seperti ini padanya.
Jung Dabin baru saja masuk ke dalam rumah. Ryujin menoleh ke arah pintu dan tampak bingung melihat kedatangan Dabin yang pulang sendirian.
"Kau tidak bersama kakakmu?" tanya Ryujin.
Dabin mengenggam erat tali tas punggungnya kuat. Ia nampak bingung untuk menjawab pertanyaan ibunya itu.
"Mm.. tadi kak Sungchan bilang dia pulang bersama temannya"
Ryujin menganggukkan kepala tanpa curiga mendengar jawaban itu. Lalu ia mendekat dan mengusap kepala Dabin pelan.
"Ya sudah. Bergantilah pakaian dan mandi" suruh Ryujin. Dabin hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.
Ryujin menatap punggung Dabin yang melangkah menuju kamarnya. Cukup lama Ryujin berdiri terpaku tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya.
Jaehyun yang baru saja pulang membuka pintu rumah. Dilihatnya Ryujin yang tampak melamun sedang memikirkan sesuatu.
"Ryujin, sedang apa kau disitu?" tanya Jaehyun bingung.
Ryujin segera menolehkan kepalanya menyadari kehadiran Jaehyun. Dihampirinya suaminya itu dan segera mengambil jas yang berada di tangan Jaehyun.
"Dabin baru saja pulang tidak lama darimu" ucap Ryujin.
Jaehyun mengangguk. "Syukurlah kalau dia sudah pulang"
"Tapi Sungchan belum"
Jaehyun yang sedang merenggangkan dasinya langsung menghentikan gerakan tangannya. Ia menarik nafas berat sambil melanjutkan langkahnya menuju kamar.
"Kau bahkan mengkhawatirkannya seperti anak perempuan" ujar Jaehyun sambil berlalu meninggalkan Ryujin.
*****
Sungchan merebahkan kepalanya diatas meja bartender. Entah sudah berapa banyak ia meminum alkohol yang berada di tangannya, hingga membuat kesadarannya semakin lama semakin menghilang.
Sungchan merasakan ponselnya bergetar di dalam saku. Ia melihat layar ponselnya yang bertuliskan nama Winter disana.
"Halo.." panggil Sungchan.
"Sungchan kau--" Winter memenggal kalimatnya sesaat setelah mendengar musik kegaduhan.
"Kau ke bar lagi?" tanya Winter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come, Stay, or Leave
FanfictionPertunangan Jaehyun ternyata tidak berjalan sesuai rencananya. Hatinya sakit ketika mengetahui tunangannya (Shin Ryujin) ternyata mencintai sahabatnya (Hwang Minhyun) yang paling berharga. Jaehyun dilema, ia begitu kecewa ketika orang yang sangat di...