15. Tetap selalu di sisiku

137 24 4
                                    

Doyoung melirik jam tangannya. Ia mulai gondok, sudah setengah jam berlalu tapi Jaehyun sama sekali tidak menampakkan wujudnya. Hari ini mereka akan mengadakan rapat evaluasi. Tentu, kehadirannya sangat dibutuhkan disini.

"Dimana lagi dia?" geram Doyoung.

Doyoung berkali-kali mencoba menghubungi Jaehyun. Tapi sahabatnya itu tidak kunjung mengangkat panggilannya. Doyoung menghela nafas gusar.

Sesaat kemudian Doyoung dikejutkan dengan getaran ponselnya. Ia begitu bersemangat ketika sadar panggilan itu berasal dari Jaehyun.

"Presdir Jung kami semua sudah berkumpul di ruang--"

Doyoung terdiam sejenak. Lalu ia mengangguk paham setelah itu. Setelah ia menutup panggilannya, Doyoung menatap para manajer bagian yang sudah lama menunggu.

"Rapat evaluasi kita tunda. Presdir Jung tidak bisa hadir hari ini" ucap Doyoung.

Para manajer saling beradu tatap, namun mereka tidak banyak bicara dan langsung bubar saja. Doyoung mengacak rambutnya dan mengerang keras.

"Ayss, Jung Jaehyun!" teriak Doyoung.

Minhyun yang masih berada di ruangan itu tampak bingung. Ia menatap Doyoung penuh tanda tanya.

"Jaehyun kemana?" tanya Minhyun.

"Ryujin sakit"

Raut wajah Minhyun mendadak berubah. Tentu saja ia kepikiran kondisi Ryujin sekarang. Rasa sakit apa yang ia rasakan, itu menjadi kecemasannya sekarang.

Minhyun segera berdiri. Ia melangkah dan hendak keluar dari ruangan. Tetapi Doyoung menahannya.

"Kau mau kemana?" tanya Doyoung.

"Aku akan melihat kondisi Ryujin"

Doyoung tersenyum miring mendengar jawaban itu.

"Untuk apa?" sinis Doyoung. "Apa tidak cukup kau menjadi penganggu mereka?"

Minhyun menepis tangan Doyoung. Ia mendorong Doyoung hingga membentur dinding, ia mencengkram kuat kerah pakaian Doyoung. Minhyun benar-benar tersinggung

"Aku tidak menganggu mereka. Jaehyun yang merusak semuanya"

Doyoung berdecih mendengarnya. "Kau memang tidak tahu cara berterima kasih rupanya"

Minhyun tercekat mendengar kalimat Doyoung. Ia mengendurkan cengkraman itu perlahan.

"Aku, tidak akan melakukannya. Jika Jaehyun tidak melakukan perlakuan buruk pada Ryujin" desis Minhyun dengan mata yang begitu memerah.

"Kau lah yang membuat Jaehyun seperti itu" potong Doyoung cepat. "Jika kau tidak melakukannya, Jaehyun tidak akan memperlakukan Ryujin seperti itu" sarkas Doyoung.

Minhyun melayangkan pukulan kearah wajah Doyoung. Begitu kuat hingga membuat Doyoung tersungkur ke lantai. Ia begitu marah mendengar ucapan Doyoung barusan.

"Kau tahu apa tentang kehidupanku? Kau tidak tahu rasanya menjadi aku" ucap Minhyun dengan nafas memburu.

Beberapa karyawan mendengar keributan dari ruang rapat. Mereka terkejut melihat perkelahian antara Doyoung dan Minhyun yang tidak tahu sebabnya. Tidak ada yang berani mendekat kearah mereka sekarang.

Minhyun menerjang kursi sangat kuat melampiaskan segala kemarahannya. Ia kemudian berbalik meninggalkan Doyoung sendiri di ruangan tersebut.

Yoojung melihat Minhyun yang keluar dari ruang rapat dan melangkah menuju ruangannya. Ia menggigit bibir bawahnya ketakutan.

Come, Stay, or LeaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang