13. Rasanya begitu sakit

144 31 7
                                    

Minhyun baru saja keluar dari ruangannya untuk bersiap pulang. Hari ini cukup melelahkan juga. Untuk beberapa hari terakhir, banyak pekerjaan menumpuk yang harus dikerjakan dan itu cukup menyita waktunya.

Pandangan Minhyun terkunci pada satu sosok yang berjalan di tengah lobby kantornya. Minhyun sedikit mempercepat langkahnya hingga di depan pintu utama gedung.

"Sekretaris Lee" sapa Minhyun. Naeun menoleh ketika Minhyun memanggilnya.

"Ohh, manajer Hwang" bungkuk Naeun.

"Tidak usah terlalu formal. Kita sudah pulang juga"

"Manajer Hwang baru pulang juga?"

"Iya. Pekerjaanku sedikit banyak hari ini"

Naeun mengangguk-angguk. Memang benar nyatanya pekerjaan mereka di kantor sedang menumpuk sekarang.

"Kau pulang sendiri atau dijemput?" tanya Minhyun.

"Saya biasa naik bus"

"Ohh sekalian saja. Hari ini aku tidak membawa kendaraan. Lagi di servis"

"Apakah kita searah?"

Minhyun mengangguk pelan. "Aku tahu kode bus yang biasa kau naiki. Aku juga sering menaiki bus itu"

Naeun tertawa kecil. "Wah bahkan anda memperhatikan hal sedetail itu juga"

Minhyun dan Naeun berjalan beriringan. Mereka menunggu bus bersama. Tidak banyak percakapan diantara keduanya. Mereka benar-benar sangat canggung. Di kantor juga mereka jarang sekali berkomunikasi.

Hingga akhirnya bus jurusan mereka berhenti di halte, keduanya langsung menaiki bus tersebut. Minhyun dan Naeun duduk bersebelahan di dalam bus.

Naeun yang duduk di samping jendela terus memandang jalanan malam yang bahkan semakin ramai di malam hari. Pemandangan kota bahkan terlihat begitu indah ketika lampu-lampu jalanan berwarna oranye itu menghiasinya.

Naeun menyandarkan kepalanya di sisi jendela sambil terus melamun menikmati suasana malam itu. Hingga bus itu berhenti di sebuah halte dan menaikkan beberapa penumpang darisana. Tiba-tiba Naeun menegakkan duduknya sesaat setelah ia melihat sesuatu.

"Oh, aku merindukan seragam itu" gumam Naeun.

Minhyun menoleh. Ia melihat dua orang siswa yang masih mengenakan seragam sekolah.

"Kau juga memiliki seragam itu?" tanya Minhyun.

"Iya"

"Berarti kita satu sekolah"

Naeun menoleh cepat ke arah Minhyun. "Manajer Hwang juga sekolah disana?"

Minhyun mengangguk. "Sudah lama sekali. Mungkin sekitar 6 tahun yang lalu"

"Saya juga sekolah disana sekitar 6 tahun yang lalu"

"Benarkah?" kaget Minhyun. "Ataukah kita satu angkatan?"

"Satu angkatan dengan Felix si pembuat onar?"

"Ahh iya, iya. Benar. Kau juga satu angkatan dengannya?"

Naeun tertawa. "Wah, bagaimana bisa saya baru menyadari itu" kagum Naeun sambil menutup mulutnya.

"Nama lengkapmu siapa?" tanya Minhyun.

"Lee Naeun"

Minhyun tampak terkejut mendengarnya. "Naeun si jenius bahasa?"

"Hahahaha masih saja ada yang ingat julukan itu" tawa Naeun pecah.

"Wah, wah, aku tidak menyangka bahwa itu kau. Sekarang kau terlihat sedikit berbeda. Aku dulu kagum sekali padamu sewaktu kita berada di klub yang sama. Kau ingat aku? Hwang Minhyun"

Come, Stay, or LeaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang