Jungwoo menarik Shotaro menjauh dari area kantin. Langkah mereka berhenti di salah satu sudut sekolah yang sepi.
"Jungwoo, aku harus memberinya pelajaran biar dia jera" protes Shotaro.
"Itu tidak perlu"
"Mengapa?"
Jungwoo menarik nafasnya dalam. Di sentuhnya kedua pundak Shotaro sambil menatapnya lekat.
"Yang kau lakukan itu hanya emosi sementara. Aku tidak ingin kalian saling menyakiti untuk hal-hal yang merugikan kalian sendiri"
"Jika aku tidak melakukannya dia tidak akan pernah sadar, Jungwoo!"
"Ada cara lain selain itu" sela Jungwoo cepat. "Kekerasan bukan jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah"
Shotaro terdiam sejenak. Perkataan Jungwoo barusan kembali menyadarkannya.
"Kau hanya membuat seseorang lebih keras jika menggunakan metode itu" tambah Jungwoo lagi.
Jungwoo mengusap pundak dan lengan Shotaro pelan. Lalu ia tersenyum setelah itu.
"Apa sekarang kau sudah lebih tenang?" tanya Jungwoo melihat emosi Shotaro stabil.
"Ya, lumayan. Terima kasih Jungwoo sudah menahanku"
Jungwoo mengangguk pelan. "Ya sudah, kalau begitu kita ke kantin lagi ya untuk makan siang. Isi perutmu dulu biar kau tidak marah lagi" ajak Jungwoo.
Shotaro mengangguk. Lalu ia mengikuti langkah Jungwoo yang menuntunnya kembali menuju kantin.
Jeno menatap cangkir kopinya lama. Sungchan yang melihat tingkah tidak jelas itu lama-lama jengah juga.
"Cepatlah bicara" kesal Sungchan.
Jeno beralih menatap Sungchan. Lalu ia mengangguk sambil membasahi bibirnya sekilas.
"Bisakah kau tinggalkan dunia gelap itu?" minta Jeno.
Sungchan mengalihkan pandangannya cepat ke arah Jeno. Lalu ia mendecih sarkas.
"Apa ayahku menyuruhmu?"
"Tidak. Presdir Jung hanya memintaku untuk menghentikan aksi penguntit itu. Tapi aku.."
"Tidak bisa menemukannya?" tanya Sungchan.
"Ya.. bisa dibilang seperti itu"
Sungchan menghembuskan nafas kasar. Lalu ia menggebrak meja kuat membuat beberapa pengunjung terkejut dan menoleh ke arah mereka berdua.
"Dengar aku ya manajer Lee. Tidak ada seorang pun yang bisa menghentikanku. Termasuk juga ayahku. Jadi kau tidak ada hak untuk menyuruhku berhenti" ucap Sungchan penuh peringatan.
Sungchan lalu bangkit berdiri. Ia sedikit membenahkan kemejanya lalu kembali menatap Jeno tajam.
"Aku tidak suka orang yang membatasi privasiku" dingin Sungchan sebelum pergi.
Sungchan berbalik badan. Baru saja ia hendak keluar dari coffee shop itu, Jeno segera menahan tangan Sungchan.
"Aku akan dipecat jika kau tidak berhenti"
Sungchan menghentikan langkahnya. Ia mendongakkan kepalanya dan mengerang begitu mendengar penuturan Jeno.
Sungchan menepiskan tangan Jeno dari tangannya. Ia kembali melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar tanpa memedulikan Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come, Stay, or Leave
Hayran KurguPertunangan Jaehyun ternyata tidak berjalan sesuai rencananya. Hatinya sakit ketika mengetahui tunangannya (Shin Ryujin) ternyata mencintai sahabatnya (Hwang Minhyun) yang paling berharga. Jaehyun dilema, ia begitu kecewa ketika orang yang sangat di...