Jungwoo melihat Dabin yang baru saja keluar dari kelasnya. Ia mengejar Dabin dan menahan pergelangan gadis itu. Melihat Jungwoo yang datang, Dabin segera menepis tangan Jungwoo dan kembali melangkah cepat.
"Dabin, mengapa kau menghindariku?" tanya Jungwoo lantang.
Dabin menoleh ke arah Jungwoo. Ia tertawa kecil mendengar pertanyaan itu.
"Lalu mengapa kau risau jika aku menghindarimu?" tanya Dabin balik.
"Apa aku telah melakukan kesalahan?"
Dabin mendecih heran. Ia tidak tahu pikiran Jungwoo ini isinya seperti apa.
"Menurutmu? Kau pikir saja sendiri!" ketus Dabin langsung meninggalkan Jungwoo.
Jungwoo menarik nafasnya dalam. Ia menyisir rambutnya ke belakang dan menggigit bibir bawahnya tampak bingung.
Dabin menghentakkan kakinya kesal. Ia menggerutu tiada henti sepanjang perjalanan keluar menuju area sekolahnya.
"Dia tidak peka atau memang bodoh? Argh, aku sangat kesal padanya" sebal Dabin.
Langkah Dabin berhenti ketika dari kejauhan ia melihat Jaehyun yang melambai ke arahnya sambil tersenyum lebar. Dengan wajah begitu lesu, Dabin mendekat ke arah Jaehyun.
"Putri kecilku mengapa cemberut?" tanya Jaehyun sembari mengusak puncak kepala Dabin pelan.
"Aku hanya sedikit sebal hari ini. Lupakan saja ayah aku tidak ingin membahasnya" malas Dabin.
Jaehyun menaikkan dua alisnya bingung melihat gadisnya yang sudah membuka pintu mobil dan masuk. Tidak seperti biasanya putrinya itu bersikap acuh dan dingin.
Jaehyun hendak memasuki mobilnya. Sebelum ia benar-benar masuk, sebuah suara meneriakkan namanya dengan lantang.
"Paman Jung!" panggil Winter. Jaehyun menoleh melihat Winter dan Sungchan yang sudah berdiri tidak jauh darinya.
"Oh Winter?" sahut Jaehyun tersenyum lebar. Ia melihat gadis itu yang sudah menarik Sungchan mendekat menuju Jaehyun.
"Apa paman ingin pulang?" tanya Winter.
"Tidak langsung pulang. Hanya berjalan-jalan sebentar dengan Dabin"
"Ohh" angguk Winter. "Sungchan tidak ikut?"
Sungchan menoleh ke arah Winter. Ia mendecih pelan mendengar pertanyaan Winter.
"Paman kira dia akan pulang bersama temannya" jawab Jaehyun melirik Sungchan sekilas.
Winter menolehkan kepalanya ke arah Sungchan. "Bagaimana jika kita juga ikut? Tadi awalnya Sungchan ingin mengajakku jalan-jalan sepulang sekolah, paman"
Jaehyun mengangkat alisnya. Sedangkan Sungchan sudah siap untuk membantah.
"Ikut saja" izin Jaehyun.
Sungchan menoleh ke arah Jaehyun heran. Tidak seperti biasa ayahnya bersikap santai seperti ini. Belum sempat ia melontarkan pertanyaan yang ada di kepalanya kepada Jaehyun, Winter segera mendorong Sungchan masuk ke dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come, Stay, or Leave
FanfictionPertunangan Jaehyun ternyata tidak berjalan sesuai rencananya. Hatinya sakit ketika mengetahui tunangannya (Shin Ryujin) ternyata mencintai sahabatnya (Hwang Minhyun) yang paling berharga. Jaehyun dilema, ia begitu kecewa ketika orang yang sangat di...