Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh aku udpate lagi.
Rumahku lagi berisik banget ngecat rumah jadi ya beginilah harus bisa sabar ya kalau ada berisik kerja rumah pernah gak terganggu? Kalau iya pasti pernah tapi aku sih menyikapi sabar aja walaupun ada sedikit kesal.
🕊️🕊️🕊️
Belum sempat sholat gadis itu langsung melakukan kegiatan beribadahnya. Airmatanya perlahan jatuh ke pipi. Cairan bening putih sulit dicegah. Setelah selesai bersiap ke sekolah melaksanakan mandi.
Di luar terlihat suara berisik dari Mirah yang terus membentak sang suami. "Kamu main judi Mas cuma karena pengganguran?" Frontal menyindir Zikru di depan Farhan.
Farhan menghentikan diri memasak telur ceplok menghampiri kedua orangtuanya. "Bu sudahlah, aku yakin Ayah cuma mau melampiaskan kekesalannya." Farhan bersikap bijak.
Selesai berpakaian Afifah keluar dan menemukan orangtuanya tengah berselisih di sofa. Tak mau berdebat memilih meminum air segera berangkat. "Kamu gak sarapan nak?"
"Ibu aku sarapan di sekolah saja." Jawabnya tersenyum ramah. Farhan menyusul adiknya mengeluarkan uang saku beberapa lembar. Memberikannya kepada Afifah.
Senyuman pudar melangkah tanpa berbicara. Di dalam angkot terus merenung membuka buku fiqih miliknya. Membaca salah satu ayat yang membuat hati tersentuh. Gadis itu menangis lagi.
Surat An-Nisa ayat 129 Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :
وَلَنْ تَسْتَطِيعُوا أَنْ تَعْدِلُوا بَيْنَ النِّسَاءِ وَلَوْ حَرَصْتُمْ ۖ فَلَا تَمِيلُوا كُلَّ الْمَيْلِ فَتَذَرُوهَا كَالْمُعَلَّقَةِ ۚ وَإِنْ تُصْلِحُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya : “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
Tegar sekali menerima cobaan Afifah memilih berhenti di sebuah restoran kemarin. Dirinya masuk ke dalam. Melihat belum terlalu ramai. "Nak kamu gak ke sekolah."
"Aku ke sini cuma kasih tau kalau sore aku akan kemari Tan, aku berharap bisa kerja di sini pekerjaan apa saja aku ambil kok."
"Tentu saja kamu gak usah khawatir nak?" Meninggalkan restoran milik keluarga Reyzan gadis itu mencari lagi angkutan umum. Harus turun dua kali tapi tak apa yang penting sudah menyampaikan semuanya.
Karin berhenti dari kegiatan membersihkan. Mendekati saudaranya mengelus pundaknya. Terkejut atas kejadian ini. "Bikin kaget saja!"
"Lagian Mbak ngelamun sih!" tukas Karin menarik masuk Farah masih banyak pekerjaan terbengkalai.
Tiba di sekolah ternyata gengnya startrek sedang bermain bola. Mengenai Afifah. Tertantang untuk melempar kehebatan di puji. Semua kagum pada pemainnya. Gokil sekali. Jarang ada gadis mau bermain bola panas-panassan dan juga sangat terampil melempar tepat pada sasaran.
Afifah melihat sahabatnya menghampiri. Ternyata tengah mengobrol menggunakan candaan humor pada salah satu anak di barisan penonton.
"Ngapain sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AFIFAH STORY
Teen FictionAfifah Hilya Nafisha memiliki banyak beban hidup selama menjadi murid Sma. Dia cukup sering dibully dan membuatnya kurang percaya diri. Gayanya tomboy suka memegang kamera ketika berada di sekolah menjadi sebuah ciri khas. Suatu hari Afifah melapor...