10

370 68 1
                                    

Warning ⚠️
Cerita ini mengandung kata kasar, bila ada kesamaan cerita ini dengan cerita yang lain harap dm segera agar bisa ditindak lanjuti!. Cerita ini hanya penghibur kalian disaat jenuh, dan diharapkan untuk tidak dibawa serius. Kalau mau serius, ajak geonu pergi ke pelaminan segera, kalau geonu mau. Dan satu lagi, bila ada kesamaan tempat, nama, harap maklum, kalau kesamaan nama tokoh itu bisa kalian maklum kan karena mereka artis, kalau kesamaan tempat saya minta maaf sebesar-besarnya. Yang terakhir, kalau cerita ini membosankan saya minta maaf karena beginilah adanya, selamat membaca.
                                 💜💜                

"KAK DILA!! PAPI AWAC KAK DILA CINI, DEKAT LIA!!" teriak lia saat mata kecil nya melihat indira berlari kearahnya, beberapa minggu lalu indira sering bermain kerumah jay hanya untuk menemani adik kecil jay bermain.

"Halo lia, mau main lagi?"

"IYA!!"

"Main apa lagi hari ini?"

"Balbie kak, kak dila pegang yang ken, lia pegang yang balbie" indira mengambil barbie yang dinamai ken itu lalu bermain kembali dengan lia yang terlihat senang dengan dunia mereka berdua. Jungkook tersenyum melihat anak perempuannya tersenyum karena mendapatkan teman perempuannya walau lebih tua beberapa tahun dari lia. "Wah, ini teman lia? Kenalin dong ke ayah" indira baru sadar kalau disitu ada ayah dari lia dan juga jay, dia meringis pelan, ugh sangat tidak sopan, bahkan ia lupa menyapa tante meira, mami jay.

"Halo om, saya indira"

"Papi nya lia, dira anaknya mingyu?"

"Iya om, anak papi kiming"

"Mana papimu ra?"

"Dirumah om, lagi nonton tv sama mami"

"Suruh kesini bisa ga ra?"

"Oh bisa om, kan rumahnya dekat ga masalah. Lia kakak pulang sebentar ya, lia main dulu sama papi nya lia nanti kita main lagi"

"Ikut!!"

"Kak dira nya kerumah depan dek, ga jauh"

"IKUT! IKUT! IKUT!" dengan terpaksa jungkook membiarkan indira membawa anak perempuannya kerumah indira.

"Indira pulang" mingyu yang tadinya tengah menciumi permukaan perut rata istrinya langsung duduk tegak mendengar anaknya pulang. "Kok pulangnya cepat? Loh itu anak siapa yang kamu bawa?" tanya mingyu.

"Ini anak om jungkook, papi sama mami disuruh kesana" indira menurunkan lia dari gendongannya dan membiarkan anak kecil itu berdiri didepan lemari khusus boneka kesayangannya. Mata lia berbinar saat matanya menatap boneka berbentuk domba, itu sangat menggemaskan dimatanya. "Kak dila" panggil lia pelan, matanya masih menatap boneka yang ia minati.

"Kenapa? Kamu mau apa anaknya jungkook" tanya mami indira ke lia yang tengah menempelkan mukanya ke lemari kaca itu, ah menggemaskan sekali anak jungkook yang satu ini.

"Mau, ini boleh?" mami indira menatap muka anaknya yang sudah masam itu, boneka yang ditunjuk lia itu boneka mahal yang indira beli dari negara nya langsung.

"Ya udah, ambil aja, kakak masih punya dua" untungnya itu yang tidak terlalu spesial, indira membuka lemari itu lalu mengecek boneka RJ bt21 yang ia beli, takutnya ada tanda tangan dari idola tercintanya.

"Udah kan? Yuk, kita lanjut main lagi dirumah lia" lia memekik keras saat papinya indira menggendongnya lalu meletakkan dirinya  di bahu lebar milik mingyu.

"Papi! Kasian lia, kaget dia"

"Kamu kaget lia?"

"Nda, ayo jalan-jalan" katanya sambil memeluk boneka RJ yang diberi kakak dira nya, ah mulai hari ini boneka barbie akan ia singkirkan, dan ia akan memeras keuangan papinya untuk membeli boneka ini.

"PAPI!! BONEKA BALU!! NANTI BELI PI!" teriak lia saat dia dan tiga orang dewasa disampingnya masuk ke halaman rumah papi jungkook. Untung saja jungkook tidak ada penyakit jantung, jadi tidak ada efek dari teriakan lia.

"Boneka siapa dek?"

"Kak dila, papi beli nanti ya?"

"Ga papa dira?"

"Ga papa tan" soalnya ini unofficial bonekanya, terus ga ada tanda tangan ketujuh pangeran batin indira.

"Oi, jungkook"

"Kiming, masuk sini ming, kita ngobrol"

"Indira, liat mama ya, jangan suruh capek"

"Iya pi, mami duduk aja, nanti dedek dira buat mami capek"

"Kamu hamil rin?"

"Iya nih, baru jalan dua bulan"

"Selamat ya, kamu mau makan ga? Mumpung dua puluh tiga bujang ini manggang ayam sama sosis"

"Boleh, aku minta sosis ya"

"Mami, nanti papi marah, makannya dikit aja"

"Adekmu ini loh yang minta ra"

"Ya udah:("

Indira berjalan ke arah jay yang tengah mengipas sosis yang ia panggang, lalu duduk didekat jay yang masih belum menyadari kehadirannya. Dari sini, indira bisa melihat kalau jay tampan padahal dua bulan kemarin jay masih terlihat burik dimatanya.

"Gue tau, gue ganteng, biasa aja dong"

"Pede ya bapaknya"

"Kenyataan yang ga perlu dilebih-lebihkan"

"Siapa yang ngelebihkan? Aneh lo"

"Ngeselin ya lo!!"

"Lo lebih!!"

"Bacot, eh ra ambilin piring gue dong"

"Yang mana?"

"Itu disamping kecap"

"Ini? Terus diapain?"

"Suapin gue, tolong banget, gue lapar asli"

"Dih!! Enak banget ya"

"Lo kan babu gue malam ini"

"Sialan!"

"Cepetan elah, suapin jangan banyak bacot!!"

"Kalau mau disuapin nganga"

"Nih udah, mana?"

Kegiatan mereka membuat empat orang dewasa disana tersenyum puas, ga lama lagi mereka akan bersatu, karena buih-buih cinta sudah bermekaran diantara mereka :)).

Penakut vs Penggila •FF JAY ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang