bonus

377 40 0
                                    

Pagi ini, wonu bangun lebih cepat dari biasanya. Ia sedang taruhan dengan om kecilnya, joshua. Mereka berdua bertaruh, siapa yang bangun terlambat akan mencuci piring yang bertumpuk malam nanti. Tentu saja, wonu harus menang.

Saat sampai didapur, ia tak melihat batang hidung joshua. Oh, apa ini tandanya ia menang?? Good!! Dewi kemenangam berpihak kepadanya. Wonu bersorak senang, tapi ia segera menghentikannya saat ia melihat joshua muncul dari lemari dapur.

"Hahaha, kalah"

"Lo curang njir"

"Gue menang, duluan datang dari pada lo"

"Lo tidur didapurkan?!"

"Hoho iya dong, emang ada larangannya? Kita gak buat btw"

"OM SHUA!! TUA LO!!"

Malamnya, wonu cemberut saat mrlihat tumpukan piring diwastafel. Bunda dira tidak bisa membantunya dengan perut besarnya, ayah jay, oh ayahnya itu adalah musuh terbesarnya. Yang ada nanti, bukannya mencuci piring justru ayahnya itu akan mencucinya dengan sabun cuci piring.

Liat itu, joshua dengan tampang watadosnya meletakkan tiga gelas yang ditumpuk sedemikian rupa. Oh, jangan lupakan piring-piring kotor disebelahnya. Good, keluarganya memang keluarga sapi. Lihat, betapa banyaknya piring kotor ini. Kedua bibinya itu tidak biaa diharap, ya g satu pencinta tinju yang satunya lagi ecinta korea. Bisa habis dia kalau minta bantu bibi-bibi rempong itu.

Walaupun ia dan joshua beda beberapa tahun, tetap saja sebutan om tidak pernah hilang dari bibirnya. Terakhir kali ia memanggil om josh dengan sebutan abang,  ayahnya langsung menegurnya. Ayahnya sangat menyeramkan yeorobun. Emang, yang waras dikeluarga ini hanya ia dan bundanya, yang lainnya tidak. Eh?! Sst!! Jangan beritahu ayah jay ya!!

"Anak ayah rajin" baru saj wonu ingin bernafas lega karena cuciannya selesai, tapi seertinya tidak untuk sekarang. Ayahnya datamg dengan piring dan gelas kotor lagi.

"Ayah minta tolong cucikan ya? Ayah mau meeting diatas"

"Hm"

"Good boy, malam ini kamu bebas main handphone sampai jam 11 malam" wonu bersorak pelan, malam ini adalah malam kebebasannya. Tanpa disadari wonu, jay tertawa pelan diujung tangga.

Wonu merebahkan dirinya dikasur, lalu mengambil handphone merk samsung edisi bangtan -dapat giveaway yeorobun, jangan hujat wonu- dan betapa terkejutnya ia saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 11 malam.

"AAAAA!! PENGEN NGUMPAT GUE"

Dikamar sebelah, tepatnya kamar indira dan jay. Jay tertawa kencang sambil mengelus perut besar indira, ia berhasil mengelabui anak sulungnya. Oh, betapa bahagianya ia sekarang. Mengerjai wonu itu sudah menjadi rutinitas tersendiri bagi jay.

"Kamu nakal banget mas"

"Sekali-sekali dek, palingan sekarang dia udah nungging dikasur"



Cerita baru guys!!!



Versi jake udah aku publis ya, silahkan dibaca. Seperti biasa, jangan lupa vote dan komen oke? Oh iya, marhaban ya ramadhan, maafin kesalahan arcitkim yaww.  Seee youu

Penakut vs Penggila •FF JAY ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang