Warning ⚠️
Cerita ini mengandung kata kasar, bila ada kesamaan cerita ini dengan cerita yang lain harap dm segera agar bisa ditindak lanjuti!. Cerita ini hanya penghibur kalian disaat jenuh, dan diharapkan untuk tidak dibawa serius. Kalau mau serius, ajak geonu pergi ke pelaminan segera, kalau geonu mau. Dan satu lagi, bila ada kesamaan tempat, nama, harap maklum, kalau kesamaan nama tokoh itu bisa kalian maklum kan karena mereka artis, kalau kesamaan tempat saya minta maaf sebesar-besarnya. Yang terakhir, kalau cerita ini membosankan saya minta maaf karena beginilah adanya, selamat membaca.
💜💜Jungkook tersenyum menatap jay, putra sulung dari kakak sepupunya yang sudah tiada. Hari itu hari yang berat bagi jungkook, kakak sepupu tersayangnya beserta kakak iparnya pergi selamanya karena kecalakaan beruntun yang merenggut 50 nyawa, 10 luka-luka, beruntungnya putra pertama kakaknya ditinggalkan bersamanya dirumah ini.
Jay? Dia sudah tau kisah kedua orang tuanya, ayah dan bunda nya sudah tenang dan tidak perlu di tangisi terlalu lama, kata papi jungkook, ayahnya tidak suka. Saat umurnya sudah sepuluh tahun, jay bertekad untuk membuat papi jungkook nya bangga dan tersenyum, jay tidak bisa membalas lebih dari itu. Cukup membuat papi dan mami nya bangga, dan bahagia karena sudah merawatnya.
"Jay, ga ada pacar?" tanya jungkook, jay mengunyah sebentar lalu menggelengkan kepalanya tanda bahwa ia tidak meiliki kekasih.
"Kalau papi jodohin mau? Kalau ga mau, ga papa, papi ga maksa" jay terdiam sebentar memikirkan hal itu, bukan kah itu terlalu cepat? Ia baru saja naik kelas dua belas semester akhir, mau menolak tidak enak, kalau tidak ditolak rasanya dia sudah mengecewakan papi nya.
"Sama siapa pi?" jungkook tersenyum manis, membuat jay memikirkan ada apa dibalik senyum papinya. Lalu dia memajukan kepalanya saat jungkook menyuruhnya maju, lalu membisikkan nama wanita yang akan dijodohkan dengannya, dan itu membuatnya terkejut sekaligus senang.
"MAU PI MAU!!"
"Hahaha, anak ayah sama papi udah tau cinta-cintaan"
"Dia mau ga pi?"
"Mau lah, anak ayah kan ganteng"
"Bukan anak papi?"
"Yang buat kamu bukan papi"
"Dih, ya udah aku mau masuk rahim mami aja"
"Sana masuk, kalau muat"
"Papi ngeselin"
"Kamu lebih"
"Laporin ke ayah nanti!"
"Laporin sana, papi juga bisa ngelaporin kamu loh ke bunda kamu"
"Laporin apa coba?" jay tersenyum puas ketika melihat papinya terdiam, mami dan lia yang sedari tadi melihat adu mulut dalam diam, tidak berniat menghentikan atau bergabung dalam obrolan mereka.
"Aku ini good boy pi, jadi ga ada hal buruk yang bisa papi laporin ke bunda" jungkook mencibir pelan, andaikan dia tau sedikit perlakuan nakal jay, sudah dipastikan dia akan mengadu kepada kakak iparnya, kalau anak sulungnya nakal.
"Akuin aja lah pi, aku itu benar-benar good boy, tanyain aja sama readers"
"Halah, cerita ini aja setengah-setengah. Gimana mereka tau kamu good apa bad"
"Udah-udah, jay kamu ga siap-siap buat pergi kerumah sungchul?"
"IH MAMI, KENAPA GA BILANG DARI TADI?"
"Loh, salah mami?"
"Engga, ini salah nya lia"
"Kok lia kenak malah, aneh"
"Abang mu itu memang aneh dek"
"Iya, kayak papi"
"Mi"
Dikamar, jay mengambil handphone nya lalu membuka aplikasi whatsapp lalu memberi kabar ke indira untuk bersiap-siap pergi kerumah sungchul, tentu ajakan mendadak itu membuat gadis aneh itu marah tak terima tapi tak urung menuruti perkataan jay untuk bersiap-siap.
"MI, DRESS HITAM PUTIH DIRA DIMANA?" tanya dira sambil berlari turun dari tangga, mami dan papi nya terpaksa pindah kamar ke kamar bawah, agar mami nya tidak kelelahan pergi kekamar.
"Ini, mami tadi mau manggil kamu tapi kamu duluan turun, cepat pakai, engga enak nolak ajakan temanmu"
"Loh, mami tau?"
"Iya, kemarin sore temanmu datang beri undangan"
"Oh ya udah, nanti dandanin aku mi"
"Genit banget sih, ga usah dandan"
"Papi mah, aku mau dandan!"
"Engga, genit kamu ini ga hilang-hilang ya dari kecil"
"Biarin wlee"
"INDIRA"
"HAHAHA, PAPI JELEK"
"Huh, jangan sampai bayi sifatnya mirip indira, bisa tarik nafas terus aku"
Jaynudin
Jaynudin : dijemput ga nih?
Indira : ga usah, pergi sama mami, papi
Jaynudin : oh ya udah, bagus, lo berat soalnya
Indira : sialan lo kak!!
Jaynudin : bodo, sampai ketemu di acara sungchul
Indira : hm, awas kepincut sama gue!!
Jaynudin : engga lah, cewek gue banyak, ga mungkin kepincut sama lo, kecuali lo pasang susuk atau ga pelet gue
Indira : oke! Gue otw
Jaynudin : otw? Udah siap lo?
Indira : otw pelet lo!!
Jaynudin : ga laku lo sampai pelet gue?
Indira : NGESELIN!!!
Disaat bersamaan, mobil jungkook berhenti didepan rumah sederhana milik sungchul. Jay menaruh hp nya di saku jas tuxedo nya, lalu keluar dari mobil dengan sang adik digendongannya. Tidak jauh dari tempat parkir mobil, jay bisa melihat beberapa kepala temannya duduk di pos ronda yang berhadapan langsung dengan rumah sungchul.
"Ga masuk kalian?"
"Nanti dulu lah bos"
"Halo lia"
"Halo, bang, mami"
"Gue kedalam dulu ya, nanti kesini lagi"
"Yah lia jahat banget sama abang"
"SUNGHOON PEDOFIL!!"
"SIALAN!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Penakut vs Penggila •FF JAY ENHYPEN
Fanfiction[] END [] Part masih lengkap Apa jadinya kalau badboy yang ditakuti satu sekolah ini sangat takut dengan namanya hantu? Oh, jangan sampai satu sekolah tau rahasia terbesarnya ini. Lalu tanpa sengaja bertemu gadis berkulit putih, yang ternyata indigo...