Happy Reading!!
~~~~~~~~~~~~~~~~
Doyoung masih terus menatap Nara dengan tatapan curiga.
"Apa?!" ketus Nara.
"H-hah. Tidak" jawab Doyoung dengan terbata-bata.
Nara menahan tawanya karena melihat ekspresi Doyoung yang tiba-tiba terkejut karena ketahuan sedang menatap matanya.
Selesai berbelanja keperluan rumah Doyoung, mereka langsung memasuki mobil dan melanjutkan perjalanan menuju rumah Doyoung.
"Apa yang membuatmu menerima tawaran ku untuk membantuku mengerjakan pekerjaan kantor?" tanya Doyoung yang masih fokus pada jalanan.
"Tidak ada, hanya saja aku bosan di rumah" jawab Nara.
"Benarkah?"
"Apa aku sedang berbohong" lanjut Nara sambil menatap tajam ke arah Doyoung.
Doyoung yang melihat langsung percaya dengan ucapannya.
"Kau menyeramkan" jujur Doyoung.
"Jika aku menyeramkan, tidak mungkin kau kuat berlama-lama denganku. Yang ada kau pergi lari menjauh dariku" ucap Nara.
"Kau benar" lanjut Doyoung.
Tak lama mereka pun tiba di rumah Doyoung.
Doyoung memasuki rumah terlebih dahulu sambil membawa belanjaan yang cukup banyak di tangannya.Sedangkan Nara, dia mengikuti Doyoung dari belakang. Dan juga dia membawa beberapa sisa barang belanjaan tadi.
Pintu terbuka, mereka langsung menuju dapur u tuk menyimpan semua barang belanjaan.
"Kau ingin minum apa?" tanya Doyoung.
"Tidak usah. Aku akan mengambilnya sendiri nanti." jawab Nara.
"Baiklah. Kalo begitu kau duduk dulu sambil menonton TV. Aku akan menyusun barang belanjaan ini ke tempatnya." tawan Doyoung.
"Aku akan membantu."
"Tidak usah. Kau pasti kelelahan."
"Tidak apa." jawab Nara.
Doyoung hanya bisa mengiyakan jawaban Nara.
"Apa aku boleh memulai?" izin Nara pada Doyoung.
Karena walaupun mereka sudah di jodohkan dan yang pasti mereka akan selalu bersama, Nara tetap meminta izin pada Doyoung untuk menyentuh atau membuka barang-barang yang ada di rumahnya.
"Baiklah." jawab Doyoung.
Nara mulai membuka lemari yang berada tepat di atas kompor. Dia terkejut, karena benar saja. Lemari ini tampak kosong. Hanya ada teh dan kopi serta gula.
"Astaga Doyoung kau ini. Ini benar-benar kosong. Bagaimana caranya kau makan?" tanya Nara sambil menatap Doyoung yang sedang membuka kardus yang berisi belanjaan.
"Sudah ku katakan, di rumahku tidak ada makanan. Dan untuk makan, aku biasanya memesan junkfood. Tapi karena tidak setiap saat aku tinggal di sini, jadi terkadang aku pulang ke rumah orang tuaku dan makan bersama mereka." jawab Doyoung.
"Lain kali, belajarlah masak sendiri. Jangan selalu makan makanan cepat saji, karena itu tidak baik untuk tubuhmu." ucap Nara.
"Jika begitu, apa kamu bisa memasak?" tanya Doyoung.
"Tentu. Memangnya kenapa?"
"Bagaimana jika makan siang ini kamu yang memasak? Aku ingin mencoba masakanmu." ucap Doyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVEAL * 창틀 | KDY
Fanfic[Doyoung Kim Fanfiction] Terkadang aku berpikir jika hidup ini tidak adil. Kebahagiaan yang aku impikan bersama dengan seseorang yang aku sayang selama ini, tidak berjalan sesuai dengan dugaan ku. Menahan betapa sakitnya ditinggalkan betapa susahnya...