Happy Reading!!~~~~~~~~~~~~~~~~
Pagi ini, aku terbangun dengan rupa yang tidak seperti biasanya. Mataku bengkak, ya itu sudah pasti. Wajahku sangat kusam, aku lemas sekarang.
Aku pun segera memasuki kamar mandi dan memperbaiki rupa ku yang sangat menyeramkan ini.
Pesan yang Hyunjin beri tadi malam, aku belum juga membalasnya. Aku hanya takut, sangat takut. Aku belum bisa memutuskan siapa yang harus aku percaya.
Dan sekarang, aku memutuskan untuk tidak datang ke kampus, karena aku tidak mungkin datang dengan keadaanku yang seperti ini.
Saat hendak keluar kamar, tiba tiba aku menabrak sesuatu. Saat aku mendongakkan kepala, oh ternyata aku menabrak kak Jaehyun.
"Pagi kak" ucapku. Kak Jaehyun hanya diam, tapi pandangannya masih tertuju padaku. Aku tersenyum lalu meninggalkan kak Jaehyun yang hanya diam sedari tadi. Tapi saat aku ingin melangkah. Tiba-tiba
Grepp..
Kak Jaehyun memeluku. "Kau, habis menangis tadi malam kan?" tanya nya. Aku seskit terkejut, bagaiman kakakku bisa mengetahuinya. Aku pun mendorong badan kakakku pelan untuk melepaskan pelukannya.
"Bagaimana kau tau kak?" tanyaku balik. Kak Jaehyun mengusap surai miliku lalu berkata.
"Aku sangat khawatir padamu. Tadi malam, saat Mark pamit untuk pulang. Aku melihatmu seperti berlari menuju kamar. Aku kira kau habis bertengkar dengan Mark, tapi sepertinya itu tidak mungkin terjadi. Lalu aku mengikutimu hingga kamar, saat ku hendak masuk, tapi kau malah langsung menguncinya" jujur kak Jaehyun.
"Apa kau ada masalah, Ra?" lanjutnya.
Aku menatap lurus pandanganku. Yang ku pikirkan sekarang "Apa aku harus bercerita pada kak Jaehyun tentang ini?".Aku memberanikan diri untuk melihat kak Jaehyun. Aku tersenyum lalu berkata.
"Mungkin lain kali akan ku ceritakan padamu kak. Sekarang kita sarapan, ibu sudah menunggu di bawah" kataku.
Aku mendengar helaan nafas berat dari kak Jaehyun. Aku tau dia sangat khawatir sekarang. Sesibuk apapun kak Jae, tapi perhatiannya padaku tidak pernah berbeda dari dulu hingga sekarang.
Aku menaikan alisku menunggu jawaban dari kak Jae, dia sepertinya mengerti.
"Baiklah. Jika kau membutuhkan orang untuk bercerita, atau teman untuk meminta saran. Kakak akan meluangkan waktu untuk menemani kamu Ra, atau jika perlu kakak akan mengambil cuti untuk menemani mu di rumah." katanya.
Aku terkekeh geli lalu memeluk lagi kakak ku. Aku sangat bersyukur bahwa kak Jaehyun yang menjadi kakak kandungku.
Setelah ku melepaskan pelukannya, kami terkekeh pelan lalu pergi bersama menuju ruang makan.
Di ruang makan, aku melihat beberapa asisten di rumahku bekerja. Ada yang memasak, membuat jus, sampai ada yang menyemirkan sepatu kerja milik ayahku.
"Pagi bu, pagi yah" ucapku dan kak Jaehyun bersamaan.
"Pagi anak-anak ayah" jawab ayahku.
"Pagi juga" jawab ibuku.
Salah satu ajhuma di sana membukakan kursi untuk aku dan kak Jae. Di meja makan sudah tersedia roti dan beberapa selai, ada juga nasi tentu dengan lauknya , tidak lupa ada buah-buahan dan jus pula.
Kami makan bersama. Setelah selesai makan tiba-tiba ayah bertanya.
"Kamu kenapa Ra? Apa kamu baik-baik saja? Sepertinya anak ayah habis menangis ya? Tumben sekali, apa ini karna masalah percintaan anak muda?" kata ayahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVEAL * 창틀 | KDY
Fanfiction[Doyoung Kim Fanfiction] Terkadang aku berpikir jika hidup ini tidak adil. Kebahagiaan yang aku impikan bersama dengan seseorang yang aku sayang selama ini, tidak berjalan sesuai dengan dugaan ku. Menahan betapa sakitnya ditinggalkan betapa susahnya...