Happy Reading!!~~~~~~~~~~~~~~~~
Jum'at di pagi hari.
"Dek"
"Nara"
"Bangun, sudah jam 7. Kamu tidak ke kampus?"
Aku membuka perlahan mataku. Oh, ternyata itu kak Jae.
"5 menit" ucapku.
"Cepat bangun, kita sarapan. Doyoung ada di bawah"
Aku langsung membuka lebar-lebar mataku. Dan mengubah posisiku jadi terduduk.
"Doyoung? Mau apa dia kemari? " tanyaku.
"Dia sarapan bersama kita, dan tentunya akan mengantarmu ke kampus."
"Kelas di mulai jam setengah 9 kak. Kalian sarapan saja dulu." ucapku lalu menarik selimutku dan kembali merebahkan tubuhku di kasur.
"Bagaimana dengan Doyoung? Dia sudah menunggumu"
"Katakan saja dia pergi duluan. Aku akan pergi sendiri atau menyuruh Jeno menjemput ku" jawabku.
"Jangan seperti itu. Hargai Doyoung. Dia sudah jauh-jauh datang kemari hanya karena ingin mengantarmu."
"Dan tadi kakak dengar, dia baru pulang ke rumah jam 1 pagi. Apa kau tidak kasihan padanya?"
"Jam 1? Apa kerjaannya banyak sekali, sampai-sampai dia harus bekerja selarut itu?" ucapku dalam hati.
"Astaga. Baiklah, aku bersiap dulu. Kau cepat keluar" usirku.
"Nah begitu!!! Cepat ya" lanjutnya sambil melangkahkan kaki keluar dari kamarku.
Selama aku bersiap untuk pergi ke kampus, aku selalu berpikir tentang Doyoung.
Apa sikap yang ku beri untuk Doyoung ini berlebihan? Apa aku harus menerimanya? Apa dia akan seperti Hyunjin?
Banyak pertanyaan yang keluar dari kepalaku. Setelah selesai, aku langsung menghapus semua pikiranku ini lalu pergi ke bawah untuk sarapan bersama.
"Kau lama" protes kak Jaehyun kepadaku setibanya di meja makan.
"Kau cerewet."
"Sudah sudah. Kalian itu kebiasaan. Malu ada Doyoung." ucap ibu.
Tatapanku beralih melihat Doyoung. Dia tersenyum padaku, aku juga membalas senyumannya.
"Ayo duduk, Nara" ucap ayah.
Seperti biasa, aku pun duduk di sebelah kak Jae. Dan Doyoung duduk tepat di depanku. Sama seperti saat pertama kali kita bertemu di restoran.
Satu-persatu pelayan datang menaruh berbagai macam makanan di meja makan.
"Ayo kita sarapan" ajak ayah.
.
."Om, tante. Terimakasih atas sarapannya. Aku sangat menikmatinya" ucap Doyoung.
"Iya, nak. Lain kali sarapan bersama lagi ya?" ucap ibu.
"Ya tante, dengan senang hati." jawab Doyoung.
"Ibu, ayah, kak. Kita berangkat yaa" pahit ku.
"Iya, nak. Kalian hati-hati ya" ucap ibu.
"Iya. Doyoung, jangan kebut-kebutan ya. Jaga Nara" lanjut ayah.
Aku mengerutkan kedua alisku setelah mendengar ucapan ayah.
"Baik tante, om." jawab Doyoung lalu kami membungkukkan badan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVEAL * 창틀 | KDY
Fiksi Penggemar[Doyoung Kim Fanfiction] Terkadang aku berpikir jika hidup ini tidak adil. Kebahagiaan yang aku impikan bersama dengan seseorang yang aku sayang selama ini, tidak berjalan sesuai dengan dugaan ku. Menahan betapa sakitnya ditinggalkan betapa susahnya...