3

2.3K 235 4
                                    

JENNIE POV



Malam ini adalah malam minggu dan itu artinya aku akan pergi bersenang-senang tentu saja dengan kedua sahabatku Irene dan manusia ayam Jisoo. Jisso mengatakan bahwa ada Bar yang baru dibuka aku menatap diriku di cermin panjang didepanku aku menggunakan rok pendek dan crop top ditambah dengan jaket hitam kebesaraanku dan tentu aku terlihat sangat cantik dan sexy secara bersamaan.


Tok....Tok....Tok....
"Nona.." Itu adalah suara Ahjuma yang sudah dari aku kecil tinggal bersamaku

"Yaaa...."

"Nona Jisoo dan Nona Irene menunggu diluar"

" Ok Aku akan keluar' Jawabku membuka pintu

"Ahjuma aku akan pergi dan jika Mommy bertanya katakan saja aku pergi bersama Jisoo dan Irene"

"Ya Nona hati-hati"

"Ok..." jawabku


Jadi disinilah aku berada sekarang di dalam sebuah Bar yang baru saja dibuka bar ini tidak jauh berbeda dengan bar bar yang biasa aku datangi

"Jadi kamu mau diam saja begini Jen" Jisoo membuka suara dengan sedikit berteriak karena suara musik yang nyaring

"Aku masih menikmati suasana ini" Jawabku melihat setiap orang yang asik dengan dunia mereka semakin keras lantunan musik semakin tidak terkendali mereka saat menari itu adalah sensasi yang hebat jika dirimu bisa menikmati hidup seperti yang aku lakukan sekarang. Seketika aku menyipitkan mataku melihat seseorang yang akhir-akhir ini selalu membuat masalah denganku

"Sedang apa dia disini" Ucapku memandang lurus kedepan

"Apa yang kamu lihat Jenniyah" Jisoo mengikuti pandanganku

"Bukankah itu Lisa, sedang apa dia disini" tambahnya

"Sedang bekerja" Sahut Irene yang  tiba-tiba muncul "Lisa bekerja disini kenapa aku tahu karena aku bertanya saat tadi bertemu di toilet" Jelas Irene

"Hei bisakah kamu memanggil orang itu kesini"
aku menunjuk Lisa

" Apa yang akan kamu lakukan
jangan membuat masalah disini Jennie"


"Lihat saja apa yang akan aku lakukan"jawabku

Beberapa saat kemudian Lisa menghampiri meja kami
" Apa ada yang bisa kubantu nona-nona" tannyanya

"Hai,,,Lisa" Sapa Jisoo

"Oww...Jisko kau kah itu"

"Yap"

"Aku tidak menyadari itu kamu karena cahaya lampu tidak begitu jelas. Apa kamu membutuhkan sesuatu" tannya

"Ya...aku membutuhkan sesuatu" ucapku menampakan diriku dihadapanya " Apa kamu bisa menambahkan minuman untuk kami" dia hanya menatapku

"Ya tentu saja apa yang kamu mau" tanya dengan acuh

"Bawakan kamu minuman lagi"

"Ok" dia berbalik dan langsung pergi begitu saja

"Angkuh sekali dia lihat saja apa yang bisa aku lakukan" sungutku dalam hati

Aku memutuskan untuk menari dilantai dansa yang sudah dipenuhi dengan orang-orang yang sudah larut dengan dunia mereka aku menggoyangkan tubuhku menuruti irama aku tahu dan dapat merasakan bahwa pria-pria disini menatapku dengan tatapan penuh nafsu. Aku melihat Lisa berjalan dengan membawa nampan yang diatasnya ada minuman dengan saja aku menyenggolnya dan minuman itu tumpah mengenai laki-laki yang sedang menari

"Upssss....Sorry" aku pura pura terkejut

"Hei,,,,Lihat apa yang sudah kau lakukan padaku" sungut laki-laki itu menatap Lisa

Hei,,,,Lihat apa yang sudah kau lakukan padaku" sungut laki-laki itu menatap Lisa

"Maafkan aku, aku tidak sengaja melakukannya" Dia memncoba membersihkan baju laki-laki iu namun laki-laki itu menepis tangannya dan menarik kerah baju Lisa. Aku membelalakan mataku saat laki-laki itu memukulnya dan Lisa terhuyung ke lantai seketika orang-orang yang ada disitu kaget dan mulai melihat kearah kami.

"Hei ada apa ini" seorang laki-laki mengampiri "Lisa apa kamu tidak apa-apa " tannya menarik Lisa untuk berdiri

"Aku tidak apa-apa" Dia menjawab dengan tangan masih memegangi wajahnya yang tadi terkena pukulan. Aku bisa melihat sedikit memar di ujung bibirnya

"Maafkan akau sudah membuat keributan disini"

"Sudah tidak apa-apa ayo kita obati lukamu" laki-laki itu membawa Lisa dan aku kembali ke tempat dudukku menemui Jisso dan Irene

.

.

.

Hari ini cukup cerah dengan matahari yang memberikan sinarnya begitu hangat setelah selesai mengikuti perkuliahan Lisa pergi menuju ruang tari, Lisa berjalan di koridor dengan santai sembari melihat keadaan di sekeliling banyak mahasiswa yang sedang asik dengan urusan mereka sendiri sekitar sepuluh menit berjalan akhirnya lisa menemukan ruangan tari yang dicarinya. ruangan ini begitu besar dengan di dominasi warna coklat dan lantai dengan warna senada membuat ruangan ini sangat nyaman. Di sudut ruangan ini terdapat peralatan audio untuk menyalakan musik dan terdapat ruang ganti di sudut sebelah kanan. Lisa masuk dan meletakan tasnya berdiri didepan kaca besar menatap dirinya sendiri dicermin.

"Baiklah sudah lama aku tidak melakukan ini" Ucapnya sambil mengikat rambutnya seperti ekor kuda sebelum menari Lisa melakukan pemanasan terlebih dahulu. Setelah dirasa cukup Lisa mulai menari dan tanpa sepengetahuannya ada seseorang yang berdiri dibalik pintu memperhatikannya.

"Jendukie..." Jisoo memukul bahu Jennie saat dia melihatnya

"Awww....sakit" dia meringis kesal

"Apa yang kamu lakukan disini"

"Shuuuttttttttt...." Jennie menarik Jisoo menjauh dari pintu

"Ada apa ?"

"Kamu mengagetkan ku chicken" Liriknya kearah pintu diikuti oleh Jisoo yang penasaran

"Apa yang kamu lihat disana" Jisoo membuka pintu dan melihat Lisa sedang menari

"Wow.... dia sangat HOT lihatlah gerakannya" Ucap Jisso masih mengamati Lisa

Jennie kembali melihat apa yang dilihatnya tadi.

"Ayo pergi dari sini" tarik Jennie

"Tunggu sebentar aku masih ingin menikmatinya"

Lisa berbalik dan mendapati dua wanita yang sedang menatapnya

"Omo..." Jisso terkejut dan reflek menutup pintunnya

Lisa berjalan dan membuka pintu

"Ada apa" tanyanya saat melihat Jisoo dan Jennie

'Tidak ada kami hanya kebetulan lewat" Sungut Jennie dingin

"Oh..." Lisa menaikan kedua bahunya dan ingin masuk lagi namun suara Jennie menghentikannya

"A...apa lukamu sudah sembuh ?"

Lisa memundurkan langkahnya dan menatap Jennie heran

"Kamu bicara padaku" Lisa menunjuk dirinya sendiri

"Apakah ada orang lain disini" sungutnya kesal

"Kamu bisa melihatnya apakah memar diwajahku sudah hilang" jawabnya dingin

Jennie hanya diam dan menatap Lisa tajam

"Ayo kita pergi dari sini jangan membuat kampus ini hancur karena tatapan mematikan kalian" Jisoo menarik tangan Jennie dan pergi.












Terima Kasih sudah membaca kisah ini

Jangan lupa votenya yaaaaaa......

FIGHT FOR LOVE || JENLISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang