5

2.2K 217 6
                                    

Hujan turun begitu deras membuat semua orang mengurungkan niatnya untuk keluar rumah namun tidak untuk Lisa, Lisa berlari di trotoar sembari menutupi kepalanya dengan tangannya walaupun itu tidak bisa melindunginya dari hujan.

Lisa mengalihkan pandangannya keseberang jalan melihat seorang wanita berdiri dengan payungnnya memandangi mobilnya yang mati.

"Kenapa dengan mobilnya" Ucap Lisa saat menghampiri wanita itu

"Kamu" Jennie melotot saat mendapati Lisa yang menghampirinya

"Hmmmm....kenapa dengan mobilnya" tanya Lisa lagi membiarkan hujan membasahinya

"Kenapa peduli" sahut Jennie

"Baiklah aku juga menyesal sudah bertanya" Lisa berbalik meninggalkan Jennie

"Tunggu,Mobilku mogok bisakah kamu menolongku" Menekan gengsinya sendiri untuk meminta pertolong kepada orang didepannya ini

Lisa kembali dan berdiri melihat kearah kap mobil yang sudah terbuka

" Apa kamu bisa memperbaikinya" tanya Jennie berdiri disebelah Lisa dan sedikit menaikan payungnnya agar Lisa terlindung dari hujan. Lisa hanya diam dan berpikir apa yang harus dilakukannya

"Masuklah kedalam mobil"

"Untuk apa"

"Masuk saja aku tidak akan bisa memperbaikinya jika kamu terus berdiri disebelahku. Cepat masuklah" Lisa menatap kearah Jennie

" Ok" Jennie menurut dan masuk kedalam mobilnya setelah beberapa saat

"Coba kamu hidupkan mobilnya"Suruh Lisa. Jennie dengan cepat menuruti apa yang diakatan Lisa dan benar saja mobilnya bisa menyala. Lisa menutup Kap mobil dan berjalan menjauh tanpa mengatakan apapun kepada Jennie

"LISA !!!" Teriiak Jennie lari menghampiri Lisa "Berapa aku harus membayarmu"

Lisa menaikan alisnya mendengar ucapan tersebut

"Aku tidak meminta bayaran pulanglah" jawabnya kembali berjalan

"Tunggu aku belum selesai bicara" Jennie meninggikan suaranya karena kesal dengan sikap Lisa " Terima kasih sudah membantuku" Ucapnya dengan tulus

'Waw...hujan membawa keberkahan orang sepertimu mengucapkan terima kasih" ejek Lisa

"Terserah. Ini ambil" Jennie dengan cepat memberikan payungnnya kepada Lisa dan berlari ke mobilnya.

.
.
.


Hari kompetisi dance yang diadalan oleh kampus mulai berjalan hari ini diadakan seleksi siapa saja yang berhak masuk ke babak selanjutnya. Orang-orang yang mengikuti ini sudaj mulai ramai masuk kesebuah ruang besar yang didepanya terdapat sebuah panggung besar. Orang-orang yang sekedar menonton juga bisa melihatnya dari tempat duduk yang sudah disediakan.

"Apa kamu siap Lisa" tanya Seulgi yang juga akan mengikuti acara ini

"sedikit gugup tapi aku akan bisa mengatasinya" menyeka sedikit keringat dingin yang ada di dahinya Lisa merasa badanya terasa tidak enak namun karena ini adalah jalannya untuk mengikuti acara dance ini dia akan menahannya dan menganggap rasa sakitnya tidak ada

"are you ok Lis ?" Seulgi yang menatap temannya itu khawatir

"I am Good"

"Lisa setelah ini giliranmu" ucap salah seorang panitia penyelenggara

Lisa hanya menganggukan kepalanya dan meregangkan otor-ototnya. Setelah menunggu beberapa menit kini Lisa sudah berdiri diatas panggung menatap lurus kedepan melihat para juri yang sudah siap menilai tariannya. Musik sudah mulai dimainkan Lisa perlahan menggerakan tubuhnya mengikuti irama walaupun sudah sering menari tetapi ini tetap saja membuat Lisa merasa gugup. Dengan gerakan –gerakan yang lincah dan penuh energi Lisa mengakhiri tariannya dengan posisi merebahkan dirinya diatas lantai panggung tersebut. Para penonton bertepuk tangan karena penampilan yang bagus dari Lisa para juri yang melihat pun ikut memberikan tepung tangan.

FIGHT FOR LOVE || JENLISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang