10

2.3K 215 6
                                    

LISA POV

Kali ini aku akan mengajak Ibu dan Adikku Luna untuk makan disebuah Lestoran kami sudah lama tidak makan seperti ini, akan sangat menyenangkan melihat orang-orang yang kalian sayangi bahagia bukan.

"Ayo kalian ingin makan apa sekarang" tanyaku kepada Ibu dan Juga Luna 

Luna masih membolak balikan buku menu melihat makanan apa yang nanti akan dipilihnya begitu juga dengan Ibuku. ini terlihat sangat sederhana memang namun sangat berkesan untukku melihat senyum bahagia diwajah mereka membuatku merasa Tuhan telah memberkati aku dengan rahmatnya.

"Baiklah Luna apa yang kamu mau ?"

"Aku ingin" sembari membaca buku menu "Bulgogi, Tteokbokki, Haemul Pajoen dan Juga Patbingsu" tutupnya

"Waah...apakah kamu bisa menghabiskan semua itu" tanyaku menggodanya karena tidak mungkin dia dapat menghabiskan semua makanan itu

"Tentu saja" Seenyumnya dengan senang 

setelah menunggu beberapa lama makanan yang kami pesan datang dan kami mulai menyantapnya bersama-sama

"Ibu ini untukmu" aku memberikan amplop coklat yang sudah kusiapkan

"Apa ini Lisa" Dia melihat kearah amplop yang aku berikan

"Ini untuk ibu uang dari komptesi ibu simpanlah"

"Kenapa Ibu ini uangmu, simpan saja"

"Tidak aku memberikannya untuk Ibu dan Ibu harus menerimannya aku sudah menyesihkan sebagian untukku" jawabku sembari menggengam tangannya

"Dengan ini Ibu bisa memulai usaha dan aku mohon berhenti bekerja" pintaku ini sudah kesekian kalinya aku meminta ibuku untuk berhenti bekerja dan aku akan membuatnya mengatakan iya kali ini

"Ibu tolonglah aku tidak ingin melihat ibu lelah dan juga aku tidak ingin membuat Ibu jatuh sakit karena terlalu keras berusaha."mataku mulai berkaca-kaca aku sangat tidak bisa mengatakan hal-hal seperti ini, hal seperti ini sangat mudah membuatku menangis bayangkan saja apakah kalian tega melihat ibu kalian bekerja setiap hari  menahan rasa lelah yang mungkin membuatnya jatuh sakit.

aku masih menatapnya dan meyakinkannya untuk berhenti bekerja 

Ibuku hanya mengangguk dan menampakan senyum manisnya yang membuat hatiku merasa senang

"Benarkah ?"

"Apa kamu mau Ibu menariknnya lagi"

"Tidak...tidak...tentu saja tidak , terima kasih sudah mau mengabulkan permintaanku" mencium kedua tangannya dengan lembut

"Sudahlah ayo lanjutkan makanmu"




LISA POV End























.
.
.
.
.

"Aku mengantuk sekali hoaammmm" Seulgi menguap lebar sembari merentangkan kedua tangannya

"Apa yang kamu lakukan tadi malam sepanjang pelajaran kamu tidur"

"Tadi malam aku pergi kerumah Irene" cengirnya kepada Lisa

Lisa menatap Seulgi dengan senyuman menggoda

"Wah...wah....ada kemajuan yang pesat apa kamu mencuci piring dirumahnnya, atau membersihkan halaman rumahnya, atau menyedot wcnya"cerocos Lisa

"Aku menyedot cintanya tentu saja" tawannya " sini aku akan memberitahumu sesuatu"Seulgi menarik Lisa untuk mendekat padanya

"Ais...apa yang kamu lakukan" sargah Lisa

"Aku ingin membisikan sesuatu " tariknya lagi mulai membisikan sesuatu

"Hahhaha....hahaha....." Lisa tertawa karena merasa geli saat Seulgi membisikan sesuatu

"Ck, berhenti tertawa" sungut Seulgi

"Lidahmu jangan mengenai telingaku itu membuatku terlena"

"Aish,,,kamu tidak akan terangsang hanya karena inikan" tatap Seulgi menyelidik

"Aigooo...." Lisa menjauhkan duduknya "aku ternoda" Lisa menutupi dirinya dengan kedua tangan menyilang didepan dadanya

Seulgi menarik Lisa "aku akan menciummu" menahan wajah Lisa dan memajukan sedikit bibirnya

"Berani menciumku, akan ku buat kamu menyesal Seulgi ah" kesal Lisa mencoba melepaskan dirinya dari cengkraman Seulgi

"Aku akan menciummuuuuuuuuuuu" Seulgi memanyunkan bibirnya

"Aaaa......." Lisa menjauhkan bibir Seulgi menggunakan tanganya

"Apa yang kalian lakukan" Ucap Jennie menatap kedua orang itu membuat Liza dan Seulgi seketika menjauhkan diri masing-masing

"Tidak ada" jawab Lisa merapikan rambutnya yang agak sedikit berantakan

"Ee...bagaimana dengan kakimu" tanya Lisa sembari melihat kearah pergelangan kaki Jennie yang masih menggunakan perban itu menggunakan

"Sudah lebih baik"

"Syukurlah kalau begitu"

Suasana seketika hening hanya suara suara orang yang berlalu lalang yang terdengar

"Kenapa ini terasa canggung" benak Jennie bingung ingin bicara apa lagi

"LALISA MANOBAN" Terdengar suara seseorang yang berteriak memanggil Lisa membuat Jennie dan Seulgi menoleh kearah sumber suara tersebut. Seorang wanita berkulit putih bersih berambut sebahu blonde itu berjalan kearah Lisa. Lisa yang disebut namanya hanya mematung diam

"Sayang apa kamu melupakanku" dengan nada suara manja memeluk Lisa.

Membuat Jennie dan Seulgi menatap bingung kearah Lisa.

"Siapa" tanya Jisoo yang tiba-tiba muncul dibelakang Jennie yang ditanggapi dengan gelengan kepala

"Aisshhh....apa yang kamu lakukan" Sargah Lisa melepaskan pelukan itu karena semua orang sedang menatapnya sekarang

"Apa kamu melupakanku" ucapnya lagi bersuara seperti bayi membuat Jennie yang mendengarnya merasa jijik ditambah lagi wanita itu membelai mesra wajah Lisa mengerjap ngerjapkan matanya

"Hentikan Wendy kamu membuatku jijik" kesal Lisa menepis tangan Wendy yang ada diwajahnya

"Jijik katamu setelah semua yang kita lakukan" Wendy semakin menjadi dan membuat Jennie semakin merasa kesal

JENNIE POV

Entah apa yang merasukiku hingga aku merasa sangat kesal sekarang melihat Lisa sedang berbicara mesra bersama wanita yang bernama Wendy ini. Entah datang darimana manusia ini. Apakah kampus ini mudah sekali untuk dimasuki orang asing seperti ini. Aku akan meminta Daddy untuk memperketat penjagaan siapa saja yang boleh masuk ke kampus ini.

Aku ingin pergi dari drama ini namun kakiku ini tidak ingin beranjak dari sini

Aku bisa merasakan tangan Jisoo mengelus lenganku. Apa maksudnnya

"Kamu harus kuat Jendukie" bisiknya entah apa maksudnya namun aku hanya menatapnya saja

"Berhentu bersikap seperti kamu pacarku Wendy itu menjijikan" Jadi Wendy bukan pacarnya ada sedekit kelegaan dihatiku

"Haha...maafkan aku Lisa. Itu salahmu karena meninggalkan aku dasar bodoh"

Aku bisa merasakan tatapan Lisa kepadaku dan mungkin Lisa tahu dari tatapanku bahwa aku meminta penjelasan

Wait, penjelasan untuk apa kami tidak dalam hubungan bukan

"Ini Wendy temanku" ucap Lisa

"Hai semuanya aku Wendy"

JENNIE POV End






FIGHT FOR LOVE || JENLISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang