# BEGGINING #

7.9K 304 3
                                    



“ Huuuffftttttttt.....” aku menghela nafas setelah berhasil sampai tepat di depan gerbang yang tinggi menjulang keatas dengan bergaya aksektektur eropa betapa megahnya, bulan sabit seketika muncul di wajahku, ini adalah mimpiku sejak lama menuntut ilmu di universitas yang aku idam idamkan.
Dengan santai aku memulai langkahku untuk masuk melewati gerbang ini rasanya luar biasa. Bisa melihat orang-orang yang lalu lalang sibuk dengan urasan mereka masing-masing. Begitu juga denganku dihari pertamaku ini aku ingin melihat lihat terlebih dahulu, aku berjalan melewati lorong yang dindiing dihiasi beberapa informasi mengenai kampus ini.
Hari ini kelas pertamaku adalah pelajaran bahasa mandarin setelah aku menemukan kelasku aku masuk dan mencari tempat duduk yang nyaman untukku, aku mengambil tempat duduk ketiga dari barisan pertama ini akan menyenangkan. Bel berbunyi dan orang-orang perlahan memenuhi kelas ini. Pandanganku sedikit teralihkan pada seorang yang wanita yang baru saja masuk bersama dua temannya disampingnnya.

“ Jangan kau katakan lagi aku akan mencakarmu” dengusnya dengan garang

“ haha...Jejen apa kau tidak kasihan dengannya”

“ tidak akan dia tidak sadar dengan dirinya sendiri”

Aku mendengar sekilas percakapan mereka wanita yang mempunyai rambut sebahu hitam pekat itu duduk di sebelah kananku baris kelima dengan dua wanita yang memiliki postur profesional mempunyai kulit yang bersih 
Putih dan satu temannnya yang mempunyai lesung pipi di wajahnnya.
Seketika kelas yang riuh menjadi diam saat seorang laki-laki yang sekitar berumur enampuluhan memasuki ruangan. Profesor Xian Yang adalah profesor yang akan memberikan materi hari ini di hari pertamaku. Itu membuatku sangat bersemangat.

“Shhtttt....Shhhtttt...hei kau”
Aku menoleh seketika ketika orang disebelahku memanggilku

“ ada apa ???”

“ Bisakah kau meminjamkan ku bolpoinmu aku tidak membawanya” ucapnya

“ Ok” aku memberikan bolpoinku padannya

“ aku akan mengembalikannya padamu, aku Seulgi”

“ aku Lisa” jawabku




LISA POV


Setelah satu jam berlalu kelas ini selesai semua orang bergegas dengan urusannya msing-masing begitu juga denganku, aku merapikan buku buku dan memasukannya kembali kedalam tasku.

“ ini . . .” Seulgi menghampiriku saat ingin meninggalkan kelas

“ simpanlah untukmu”

“ benarkah, apa kau tidak akan menyesal”

“ tidak anggap saja hadiah perkenalan dariku” senyumku menunjukan gigiku yang berjejer rapi

“ waw...itu manis sekali aku akan menyimpannya kalau begitu” serunya senang

“ Bisakah kalian menyingkir dari jalanku” sungut seseorang dibelakangkku dengan suaranya yang melengkikng
Aku berballik melihatnya apa apan dia berbicara seperti itu kesalku

“ Jalan masih sangat lebar Nona” jawabku dengan menatap kedepan matanya. Mata kami saling bertemu dan aku bisa sangat jelas melihat kemata coklatnya.

Wanita itu menyipitkan matanya menatapku memiringkan sedikit kepalanya melihatku dari atas hingga kebawah.

“ Apakah kita pernah melihatnya disini” ujarnya menanyakan kepada kedua temannya dengan telunjuknya menunjuk kearahku.
Kedua temannya kembali menatapku dengan tatapan yang sama seperti tatapan wanita di depankku ini

“ Tidak....” ujar wanita berlesung pipi
Dia menatapku lagi dengan tatapan yang sangat bisa diartikan sebagai sebuah penghinaan walaupun belum di ucapkannya

“ Aku tidak ingin berdebat dengan orang yang tidak selevel dengaku, MINGGIR !”

Seketika rasanya darahku mendidih mendengar ucapannya aku mencoba menahan diriku untuk tidak mencekiknya

“ Lisa ayo kita pergi” aku bisa merasakan tangan Seulgi menarikku untuk pergi dari wanita sialan ini

“ Apakah kau tuli. Aku berkata MINGGIR DARI JALANKU” ulangnya
Aku mengepalkan tanganku agar tidak melayangkannya kewajah wanita sialan ini, ini adalah hari pertamaku di kampus ini dan aku tidak ingin membuat keributan dan aku mundur memberikan jalan pada wanita sialan ini.

“ Ayo girls kita pergi”
Tiga wanita itu melewatiku dan aku masih memendam amarahku agar tidak meledak

“ Lisa seharusnya kamu tidak mencari masalah dengan mereka” ucap Seulgi setelah trio itu sudah tidak terlihat lagi

“ Aku bahkan ingin mencekiknya” jawabku

‘ Aku harap kamu mengubur niatmu itu, apakah kamu tidak tahu siapa mereka”

“ Tidak tahu dan tidak mau tahu”

“Tetapi aku akan tetap memberitahumu siapa mereka. Pertama wanita yang berdebat denganmu tadi adalah anak dari yang mempunyai kampus ini JENNY KIM semua orang dikampus ini tahu siapa dia. Dia adalah anak dari pengusaha ternama Alferdo Kim. Dan Kedua temannya adalah Bae Johyoun aka Irene dan juga Kim Jisoo aku harap kamu mengingat itu dan jangan mencari masalah dengannya” Seulgi menjelaskan dengan serius

“ Tenang saja aku juga tidak berniat membuang waktuku untuk mereka terutama wanita sialan itu” sungutku kesal

FIGHT FOR LOVE || JENLISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang