[viii] No! Please..

1.2K 195 213
                                    

Bintang kecil ─ started

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bintang kecil ─ started






**

Usai kejadian siang itu─Jansen enggan keluar dari kamarnya, menolak semua makanan dan minuman yang ibu dan bibi nya berikan, bahkan remaja itu tidak berangkat ke sekolah, Sophia dan Lawrence hanya berdua saja pergi ke sekolahnya untuk memenuhi surat panggilan dari guru bk nya.

Jansen di rumah sendirian─bersama Amber.

Ada rasa takut yang terbesit dalam hatinya, namun dia buang rasa itu jauh jauh, karena semakin ia takut─Amber akan merasa semakin kuat.

tok─tok─tok

Jansen langsung menoleh, mengalihkan pandangan dari handphone nya pada pintu kamarnya yang tengah di ketuk oleh seseorang. Jansen yakin seratus persen itu adalah Amber.

"Jansen?"

Right. that's Amber.

Jansen menolak bangkit dari ranjangnya. Jansen ingin jujur bahwa dirinya sangat kelaparan karena tidak memakan apapun selain dua bungkus biskuit yang ada di dalam kamarnya, namun cowok itu ingin membuktikan pada ayahnya bahwa dia bukan anak yang lemah.

"Jansen─aunty cuman mau kasih ini, ada di depan pintu ya? kalau enggak mau di ambil juga no problem." Final wanita itu sebelum akhirnya memutuskan untuk melangkah pergi dari depan kamar Jansen.

Rasa penasaran menyelimuti benak Jansen, mendorong anak itu untuk bangkit dan mengecek apa yang di berikan oleh Amber barusan.

Cowok itu celingak celinguk untuk memastikan tidak ada orang di lantai atas, terutama di dekat kamarnya. Tangan putih bersihnya bergerak membuka penutup kotak coklat tersebut. Ada sebuah kain yang menutupi sesuatu di dalamnya. Jansen membuka kain itu perlahan, melihat apa isinya dan...

"OH MY GOD!! WHAT THE FUCK!!"

Jansen reflek mengumpat ketika melihat foto keluarganya yang dulu di nodai dengan cairan merah seperti darah, dan foto keluarganya yang sekarang seperti di cabik cabik dengan sesuatu yang tajam. Foto alice dan sophia yang di tandai dengan tinta merah, foto Darren yang di lubangi menggunakan paku, bahkan pakunya masih tertancap.

Terdapat surat di balik foto foto itu, Jansen membaca nya dengan perasaan takut.

'Semua penderitaan ku─itu karena keluarga kecil sialan mu, Darren mu adalah awal penderitaan ku! and you─kamu adalah penderitaan ku yang lain.'

BROTHERWhere stories live. Discover now