Don't Get Me Wrong?

2K 191 5
                                    

[A Jaeyong Story]

-----

SATU minggu berlalu sejak kejadian makan malam itu, Jaehyun dan Taeyong masih juga belum berbaikan. Hubungan keduanya jadi canggung, Taeyong lebih memilih menghindar ketika harus bertemu dengan Jaehyun.

Hanya pada saat di depan kamera keduanya akan menampakkan sikap yang wajar, meski bagi member lain hal itu terasa aneh dan kaku.

"Hyung, apa Taeyongie hyung bersamamu?" tanya Jaehyun melalui sambungan telpon. 

Kim Doyoung, pria manis bergigi kelinci itu mendengus, "Kenapa tanya padaku? Biasanya kalau sedang free kalian bakal berduaan seharian di kamar."

"Hyung, kamu tahu masalahnya kan?" Suara Jaehyun terdengar putus asa.

Doyoung menghela napas, ia memang mengetahui ketika Jaehyun dipanggil oleh pihak management kala itu. Bagaimana putus asa dan kecewanya pemuda yang setahun lebih muda darinya itu menghadapi keputusan agensi.

"Taeyong hyung seharian ada di kamarnya, dia terlihat murung akhir-akhir ini."

"Ya, semua gara-gara aku..." Jaehyun mengakui.

"Kenapa kamu harus bersikap seperti itu Jae? Tindakanmu justru melukainya. Katakan saja yang sejujurnya, setelah itu kalian bisa mengambil tindakan bagaimana menyikapi larangan agensi. Kukira kau tidak sebodoh itu sampai mengacuhkan dia, Jae."

"Aku memang bodoh, hyung. Waktu itu aku sedang bingung. Aku takut tindakanku membahayakan reputasi dan fokusnya. Bantulah aku, hyung..tolong bicara padanya, beberapa hari ini dia menghindariku." rengek si pria dengan lesung pipi itu.

"Ah, kamu memang menyusahkan saja Jae!" dengus Doyoung.

"Please hyung..."

Akhirnya Doyoung menyanggupi permohonan Jaehyun, meski dalam hati ia berkata, Tanpa kau minta pun aku akan bicara padanya. Aku tidak bisa melihatnya selalu murung seperti sekarang.

-----

Dan di sinilah Doyoung sekarang, dalam kamar sang leader yang beraroma lavender dan citrus.

"Kamu tidur hyung?" tanya Doyoung sambil menghempaskan tubuh di sisi ranjang.

"Hmm," sahut sang leader singkat, ia masih berbaring dengan posisi memunggungi sahabat bergigi kelincinya.

"Kalau tidur kamu tidak mungkin menyahut hyung," Doyoung terkekeh pelan sambil mengelus pundak sahabat karibnya.

"Karena kamu berisik," desis Taeyong dari balik selimutnya, "Ada apa kemari? Mengganggu tidurku saja."

"Yaa~ hyung, sudah sejak pagi kau hanya tiduran saja. Ayolah kita ngobrol-ngobrol di luar, biar tidak bosan." Doyoung mulai melancarkan aksinya, ia menarik selimut tebal yang menyelimuti tubuh hyung-nya.

"Iishh, mengganggu sekali kau ini. Aku capek, mau tidur saja!"

Taeyong berdecak sebal ketika pria bergigi kelinci itu berhasil menarik selimut dan memaksa hyung-nya untuk bangun. Taeyong kini bersandar pada headboard dengan wajah sembab dan rambut berantakan.

"Hyung, kau habis menangis ya?"

Alih-alih menjawab, Taeyong mendengus kasar sambil memeluk ttokinight di depan wajahnya. Boneka kelinci berwarna pink pemberian sang kekasih.

"Hyung, kalau kau merasa sedih cerita saja. Jujur aku tidak suka melihatmu murung berhari-hari. Suasana di dorm dan bersama member lain juga jadi awkward." Doyoung akhirnya tak tahan untuk mulai masuk pada maksud utamanya.

Comethru | Daily JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang