Our Love is Not Easy

3K 236 11
                                    

Special presentation for Lee Taeyong's birthday

-Republished-

===



JIKA ada yang bilang cinta itu mudah, maka tanyakan pada seseorang yang kini tengah berbaring tengkurap di atas bed di dorm-nya di lantai sepuluh. Jung Jaehyun.

Cinta itu sama sekali tidak semudah yang orang katakan, apalagi untuk jalinan cinta yang masih bisa dibilang tabu untuk masyarakat umum. Apalagi kalau bukan cinta sesama jenis, seperti yang tengah ia jalani bersama seseorang yang dua tahun lebih tua darinya.

Yah, Jaehyun sangat mencintai hyung-nya yang telah ia kenal sejak lama, sejak mereka sama-sama menjadi trainee untuk agency SEM Entertainment.

Tidak mudah sekali untuk mencintai seorang Lee Taeyong, remaja yang kala itu terkenal akan ke-tsundere-an nya. Ia sempat mempertanyakan pada dirinya sendiri akan perasaan yang ia rasakan saat berada di dekat pria tampan sekaligus cantik itu, bukan hanya saat bersama, bahkan hanya dengan memikirkan hyung cantiknya itu, Jaehyun sudah dibikin spot jantung.

Benarkah aku mencintainya seperti ini? Apakah ada yang salah dariku, kenapa perutku rasanya tergelitik dan jantungku berdebar kencang ketika memikirkan tentangnya? Batin remaja tampan berlesung pipi kala itu.

Jaehyun sendiri juga sempat ragu, apakah hyung-nya itu juga mempunyai perasaan yang sama dengannya.

Hingga suatu ketika, ketika keduanya yang kala itu masih remaja, nekat menyelinap keluar dari dorm karena bosan dengan suasana dan ingin mencari hiburan sejenak ke luar.

"Ayo Jae, aku tau pintu belakang yang tidak dijaga ketika jam segini..." Taeyong bicara dengan lirih sambil menarik lengan dongsaeng-nya.

Yang lebih muda ikut saja kemana hyung-nya melangkah.

Mereka berjalan melalui sebuah tangga darurat yang kemudian ketika mencapai lantai satu, Taeyong membuka sebuah pintu yang yang tak terkunci.

Jaehyun menatap heran pada hyung-nya, "Tidak terkunci hyung?"

Taeyong muda dengan rambut hitam pekat itu mengangguk dengan senyum penuh arti menghiasi bibirnya.

"Sudah aku bilang, aku tau pintu mana saja dan jam berapa saja itu dikuncinya. Ayo jangan banyak tanya, kita harus cepat. Apa kau mau nanti pulang kita sudah terkunci dari dalam?"

"No, hyung," jawab yang lebih muda sambil menggeleng pelan.

Begitu keluar dari pintu tersebut keduanya langsung berlari, masih sambil bergandengan tangan. Tawa keduanya lepas begitu jarak mereka sudah menjauh dari bangunan belakang dorm.

Di ujung jalan, keduanya kemudian menyetop sebuah taxi.

"Hahaha...tadi itu seru sekali hyung!" Jaehyun berkata sambil masih tertawa puas di dalam taxi yang mereka tumpangi.

Yang diajak bicara pun masih tak bisa menahan rasa gembiranya, tawa renyah terdengar dari bibir sewarna cherry-nya.

"Hhaaahh, sudah kubilang ini akan menyenangkan bukan?" Taeyong mengusap peluh yang membasahi keningnya, akibat mereka berlarian tadi.

Melihat hal tersebut, si dongsaeng ikut menyibakkan anak rambut basah yang berada di kening hyung-nya. Mengusap lembut butiran keringat yang membasahi kulit lembut Taeyong sambil tersenyum. Ia tampak bahagia sekali.

Comethru | Daily JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang