Misi Gagal

182 35 31
                                    

Katanya, manusia tidak ada yang sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katanya, manusia tidak ada yang sempurna. Dan Vandra percaya itu. Awal mengenal sahabatnya, ia menilai kalau Gretha itu sempurna. Memiliki otak yang pintar, cantik luar dan dalam, ramah pada semua orang sehingga mampu meluluhkan banyak cowok. Tapi siapa yang menyangka jika di balik itu semua, Gretha menyimpan luka yang membekas dan tidak kunjung hilang.

Vandra kadang merasa iri pada Gretha yang memiliki fisik menawan, kepintaran, dan bebas membeli apa saja yang diinginkannya. Sesekali ia bertanya pada dirinya sendiri, apa yang tidak bisa Gretha dapatkan? Mengapa Gretha selalu terlihat sempurna di matanya.

Hari ini, Vandra merasa sedikit terkejut karena Gretha tiba-tiba menceritakan tentang keluarganya. Hari ini juga, ia mendapatkan jawaban atas pertanyaannya. Perhatian orang tuanya. Gretha tidak bisa mendapatkan itu. Hidup dan tumbuh besar bersama dengan sang nenek. Kedua orang tuanya sudah bercerai sejak Gretha kecil.

"Lo salah kalau iri sama kehidupan gue, Van." Gretha mengeluarkan selembar foto dari tasnya. "Gue mau benci sama mereka. Tapi nggak bisa," lanjutnya seraya menatap potret bahagia keluarganya dulu.

"Harusnya gue yang iri sama lo. Punya orang tua yang perhatian, Kak Rian yang selalu jagain lo, keluarga lo lengkap dan harmonis."

Kadang kita melihat kehidupan seseorang hanya dari luar. Lupa kalau ada bagian dalam yang mungkin saja tidak seindah yang ditampilkan. Ada yang tersenyum memang karena bahagia, atau juga karena ingin menutupi luka.

"Tadi malam Kak Revan nembak gue." Raut wajah Gretha semakin murung.

"Serius?" Vandra bahagia, sebab Gretha sudah lama menunggu kakak kelasnya itu.

Gretha mengangguk. "Tapi gue nggak bisa nerima dia."

"Heh, bukannya lo juga suka sama Kak Revan?"

"Dia alergi kucing, Vandra," rengeknya mengingat tadi malam Revan datang ke rumahnya dan langsung pamit setelah melihat kucing kesayangannya.

"Rosi? Lo nolak Kak Revan gara-gara dia? Kenapa?"

"Gue nggak mau pacaran sama cowok yang gak suka kucing," ungkap Gretha membuat Vandra melongo.

Benar. Kucing jantan berwarna putih itu bernama Rosi. Vandra juga sering mengajaknya bermain jika sedang berkunjung ke rumah Gretha. Yang kata Gretha itu adalah pemberian dari neneknya.

"Rosi udah nemenin gue selama dua tahun ini. Dia yang selalu dengerin cerita gue walaupun cuma planga-plongo."

Vandra menebak, hewan berbulu lebat itu adalah teman setia Gretha. Yang menemani cewek itu di saat waktu sepi, dan butuh seseorang untuk diajaknya berbicara. Alasan yang terdengar aneh jika Gretha menolak cowok hanya karena kucing. Tapi bagi Vandra, ia paham bagaimana perasaan sahabatnya itu.

"Tha, lo punya gue kalau mau cerita apapun," kata Vandra terdengar tulus. Meski sejujurnya, ia juga sendiri masih terkejut karena Gretha tiba-tiba menceritakan tentang keluarganya.

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang