4. No Regret

2.2K 301 183
                                    

Klik di atas untuk mendengarkan lagu Katty Perry - The one that got away (cover)

Selamat membaca, chapter ini didedikasikan untuk lanxian_demonic

🌼🌼🌼🌼🌼

Sinar mentari pagi menelusup dari balkon kamar Xiao Zhan, membuat Yibo terusik dari tidurnya. Jika pagi hari orang-orang merasa malas untuk bangun dari tidurnya, namun tidak berlaku bagi Yibo.

Sejak Yibo mendapat kesempatan kedua untuk menjalani hidup di masa lalu, ia selalu terbangun dengan rasa syukur dalam hatinya. Bersyukur bahwa penderitaan dan rasa sakit hati yang ia alami selama bertahun-tahun bagaikan hanya sebuah mimpi, dan bahwa orang yang dicintainya masih ada bersamanya.

Kau tidak akan menyadari betapa berharganya waktu dan kesempatan sampai itu semua direnggut darimu. Dan pagi ini Yibo terbangun dengan Xiao Zhan di sampingnya. Xiao Zhan berusia dua puluh tahun yang terlihat sangat lugu, Xiao Zhan yang belum mengenal rasa sakit dan kekecewaan karena dirinya. Yibo bahkan rela menyerahkan separuh nyawanya untuk ditukar dengan momen ini.

Ya Tuhan ... jika ini memang mimpi, maka jangan bangunkan aku. Aku tidak bisa membayangkan terbangun di dunia di mana tidak ada Xiao Zhan di dalamnya.

Air mata penyesalan perlahan mengalir dari matanya, Yibo mengulurkan tangannya, menyisihkan beberapa foni yang menutupi mata Xiao Zhan,
"Kau terasa sangat nyata, Zhan ... tolong jangan hancurkan aku. Biarkan aku tetap di sini dan menemanimu, biarkan aku terjebak dalam mimpi indah ini. Sekali pun ini hanyalah dunia pararel, aku tidak peduli. Jangan pernah meninggalkanku lagi, karena aku tidak akan sanggup kehilangan dirimu untuk yang kedua kalinya."

"Eunghhh ...."
Xiao Zhan menggeliat, merenggangkan otot tangannya kemudian membuka mata.

Yibo menghapus air matanya dengan kasar, "Kau sudah bangun?"

Xiao Zhan memincingkan matanya, sedetik kemudian ia mulai berteriak, "UWAAAAAAAAAAA!!! Kita terlambat Yibo!!!"

Yibo, "Huh ... apa?"

Xiao Zhan, "Sudah jam sembilan!!!"

Yibo ikut berteriak, "UWAAAAAAAAAA!!!"

Kemudian kedua pemuda itu sama-sama berlari ke kamar mandi. Sesampainya di depan pintu kamar mandi, mereka saling melihat satu sama lain dengan tatapan bingung.

Kemudian Yibo mundur satu langkah, "Kau duluan saja."

Xiao Zhan, "Tidak, kita berangkat bersama, jadi percuma saja kau mengalah kalau pada akhirnya kita harus saling menunggu, kita mandi sama-sama saja."

Kalimat itu membuat Yibo secara reflek membulatkan matanya, "Ma-mandi bersama?!"

"Ishhhhh ... cepat masuk!!!" seru Xiao Zhan sambil menarik tangan Yibo memasuki kamar mandi.

Pagi itu mereka benar-benar mandi bersama dengan posisi saling membelakangi di bawah shower. Beberapa kali mereka terkejut dan merasa tegang ketika punggung mereka bersentuhan. Terutama Yibo, jantungnya berdebar kencang, ada dorongan kuat dalam dirinya yang menyuruhnya untuk berbalik dan melihat tubuh telanjang Xiao Zhan, namun ia tahan. Ia mandi dengan terburu-buru.

Setelah acara mandi yang memalukan itu selesai, keduanya turun untuk sarapan. Cheng Xiao dan Tuan Xiao sudah berangkat sejak pukul delapan pagi dan hanya mereka berdua yang belum sarapan.

"Zhan, tidak usah terburu-buru. Bolos saja di jam pertama," ucap Yibo, sebenarnya pemuda itu malas pergi ke kampus. Mengulangi belajar dengan kapasitas otaknya yang sudah mulai uzur membuat kepalanya pening dan mudah mengantuk. Terasa sangat membosankan karena ia sudah pernah belajar hal yang sama sebelumnya.

REWRITE THE STARS (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang