8. Be With You

1.1K 171 14
                                    

Klik di atas untuk mendengarkan lagu Celine Dion - I Surrender

Double update!

💮💮💮💮💮

Suasana makan malam di rumah keluarga Xiao tidak pernah sedingin ini sebelumnya. Berawal dari satu minggu yang lalu, ketika Yibo dan Xiao Zhan mengungkapkan hubungan mereka kepada Tuan Xiao. Mereka mendapatkan penolakan mentah-mentah, dan tidak ada perkembangan sejak saat itu.

"Cheng Xiao, panggil gege-mu," titah Tuan Xiao kepada putrinya.

"Aku sudah memanggilnya, Ayah. Tapi dia bilang tidak lapar," jawab Cheng Xiao sinis.

Tuan Xiao meletakkan sumpitnya, rasanya pria itu tidak lagi memiliki selera makan. Mengabaikan putrinya yang masih menyantap makan malam, Tuan Xiao meninggalkan ruang makan. Pria itu melangkahkan kakinya menuju lantai dua.

Sedangkan Xiao Zhan sendiri kini tengah menelpon Yibo. Pemuda itu tidak selera makan sejak seminggu  yang lalu, memikirkan bagaimana dirinya dan Yibo dapat melalui semua ini. 

"Bagaimana persiapannya. Apakah semua sudah beres?" tanya Xiao Zhan.

"Ya. Tenang saja. Aku sudah mengurus semuanya," jawab Yibo.

"Eum, Yibo. Kau tahu, kan, aku tidak ingin pergi diam-diam. Bagaimanapun juga, aku ingin pergi atas ijin dari ayahku."

"Zhan ...."

"Yibo ... kumohon ...."

Terdengar helaan napas kasar dari Yibo, kemudian pria itu menjawab, "Aku akan ke rumahmu sekarang."

"Ti-tidak, Yibo. Jangan. Tunggu aku di taman dekat rumahku, aku akan menemuimu di sana."

"Baiklah."

.

.

.

Tuan Xiao duduk termenung di kamarnya. Pria itu menatap dua bingkai foto di atas nakas. Satu foto keluarga dimana ada dirinya, mendiang istri, Xiao Zhan dan Cheng Xiao. Satu lagi adalah foto tunggal mendiang istrinya.

Tuan Xiao mengambil foto sang istri, mengelus permukaan figura yang menampilkan paras istrinya.

"Apa yang harus kulakukan, Yan Li?"

Setetes air mata jatuh ke permukaan kaca bingkai foto itu. Tuan Xiao menunduk, menangis tanpa isakan di depan foto mendiang sang istri.

.

.

.

"Yibo!" seru Xiao Zhan seraya berlari menghampiri pria itu.

Yibo yang saat itu tengah duduk menunggu di sebuah bangku taman sontak berdiri, menangkap tubuh Xiao Zhan kemudian memeluknya.

"Aku merindukanmu," lirih Yibo menghirup bahu kekasihnya.

Xiao Zhan semakin mengeratkan pelukannya, "Apa kau lama menungguku? Maaf, aku tidak bisa keluar sebelum ayah tidur."

"Tidak lama, hanya lima menit," jawab Yibo.

Xiao Zhan mencubit pinggang Yibo, "Bohong. Tubuhmu dingin sekali. Kenapa kau tidak memakai jaket?!" omelnya dan hanya dijawab kekehan ringan oleh Yibo.

Puas berpelukan, Yibo membimbing Xiao Zhan duduk di kursi taman. Mereka mulai berbicara, berunding tentang masa depan dan segalanya.

"Dua minggu lagi," ucap Yibo.

Xiao Zhan mengernyitkan dahi, "Dua minggu lagi?"

"Ya, Zhan. Aku sudah menyiapkan penerbangan kita ke Amerika. Kita akan berangkat dua minggu lagi," jawab Yibo dengan raut serius.

REWRITE THE STARS (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang