Yibo menyesal karena telah kehilangan Xiao Zhan untuk selamanya.
Hari itu keajaiban datang, Yibo mendapatkan kesempatan kedua, untuk kembali ke masa lalu dan memperbaiki semuanya. Akankah Yibo bisa mengubah takdirnya?
What if we rewrite the stars?
...
Klik di atas untuk mendengarkan lagu Here's Your Perfect - Jamie Miller
🌼🌼🌼🌼🌼
Hari itu, tepatnya hari Jum'at, Xiao Zhan harus pergi ke Chengdu bersama manajernya, Cai Xukun untuk menghadiri meeting dan mempresentasikan proposal dari perusahaannya. Ini pertama kalinya Xiao Zhan mengambil peran penting sebagai asisten manajer dalam meeting dengan perusahaan lain.
Xiao Zhan bersama Cai Xukun berangkat dari kantor pukul enam pagi menuju bandara, dan terbang menuju Chengdu sekitar pukul sembilan pagi. Dua setengah jam setelahnya mereka tiba di Chengdu dan langsung menuju Golden Pasific Inc, sebuah perusahaan besar yang akan menjadi calon mitra perusahaan mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melalui jendela taksi yang dia tumpangi, Xiao Zhan menatap pemandangan kota di sepanjang perjalanan. Chengdu adalah kota yang besar dengan berbagai infrastruktur modern di dalamnya.
Chengdu adalah ibukota Provinsi Sichuan, merupakan kota budaya bersejarah terkemuka di China. Ada banyak tujuan wisata di kota ini yang bisa didatangi, khususnya bagi pasangan.
Xiao Zhan tersenyum tipis, seandainya saja dia bisa berwisata ke kota ini bersama Yibo, alangkah bahagianya. Dia akan memaksa Yibo memakan hotpot Sichuan. Membayangkannya saja membuat Xiao Zhan senyum-senyum sendiri.
"Zhan ... Xiao Zhan ...."
Rupanya lamunan itu membuat Xiao Zhan tidak menyadari bahwa sang manajer yang duduk di sampingnya sejak tadi memanggil. Cai Xukun mengira Xiao Zhan tengah gugup dan berusaha mengajak pemuda manis itu mengobrol.
"Xiao Zhan?"
"Huh, iya?" Xiao Zhan sedikit terkejut, langsung menoleh kepada sang manajer yang kini tengah menatapnya penuh tanya.
"Apa yang kau pikirkan? Apa kau merasa gugup?" tanya Cai Xukun.
Xiao Zhan menundukkan wajah, mengangguk dengan sedikit malu-malu, "Aku sedikit gugup, Pak. Tapi tidak masalah, perusahaan kita sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Bukankah aku juga harus percaya diri?"
Cai Xukun tersenyum menatap pemuda manis itu, "Ya, kau benar. Percaya diri adalah kuncinya. Itu yang akan membuat klien yakin dengan kemampuan kita," ujarnya.
"Aku pikir juga begitu," jawab Xiao Zhan seraya tersenyum manis, kemudian pemuda itu kembali membuang pandangan keluar jendela, menatap deretan gedung pencakar langit dan ramainya jalanan di luar sana.
Entah mengapa Cai Xukun sangat suka dengan senyuman itu. Senyum manis yang membawa energi positif bagi semua orang. Xiao Zhan ... karyawan biasa yang selalu kompeten dan serius dalam mengerjakan tugasnya. Pemuda itu baik dan tutur katanya lembut. Cai Xukun mengakui bahwa Xiao Zhan memiliki wajah rupawan yang mampu menarik perhatian siapa saja. Baik itu laki-laki maupun perempuan.
Apakah Xiao Zhan sudah memiliki kekasih? Pertanyaan itu sering kali tersirat di benak Cai Xukun. Jika Xiao Zhan memang sudah memiliki kekasih, alangkah beruntungnya orang itu. Dan jika dia belum memiliki kekasih ...
