-14-

6 1 0
                                    

"Ya, pertemuan. Pertemuan yang sangat menyakitkan"

-Alesha

***

Malam ini tepatnya di hotel keluarga Lexas, di penuhi ratusan orang yang berpakaian highclass, branded dan mewah. Tak luput dari pandangan semua orang, wanita berparas cantik sedang berjalan dengan anggun di atas read carpet dengan menggunakan gaun berwarna hitam yang nampak elegan.

Wanita itu tak lain dan tak bukan adalah Alesha Queen Lexas, putri kedua dari keluarga Lexas. Ya, hampir semua tamu malam ini mengenal Alesha, princess keluarga Lexas. Tetapi Alesha tidak pernah mempublikasikan dirinya ke dunia luar, hanya dunia bisnis yang mengenal Alesha sebagai putri Lexas.

Saat tengah mengedarkan pandangan nya, netra Alesha bertubrukan denga netra hitam legam yang sedang menatapnya intesn. Alesha cepat cepat mengalihkan pandangan nya ke arah lain saat yang mempunyai netra itu mulai berjalan ke arahnya.

Galins yang melihat Alesha langsung saja menghampiri gadisnya, saat sudah di belakang gadisnya Galins langsung melingkarkan tangan nya di pinggang ramping Alesha. Galins yang merasa tubuh Alesha menegang langsung berbisik di telinganya. "Tenang baby, aku tidak akan menculik mu."

Alesha yang tau siapa pemilik dari suara itu langsung membalikan badanya. "Astaga! Lo itu yaa!!" teriak Alesha sambil mencubiti lengan Galins.

Tamu yang ada di sekitar mereka memandang mereka berdua dengan aneh.

"Aw aw, lepas Sha, sakit woy!" ucap Galins sambil pura-pura meringis kesakitan.

"Ya lagian lo ngapain main peluk peluk gue, mana tempat nya rame lagi" gerutu Alesha dengan muka kesalnya.

Galins hanya terkekeh geli. "Lagian lo kaya anak ilang, padahal ini pesta keluarga lo."

"Ya sebab ini pesta keluarga gue makanya gue bebas mau kaya anak ilang ke, bebek ilang ke, terserah gue" sinis Alesha.

Galins yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas "Hm, terserah lo deh. Gue mau ke kakak lo lagi." ucap Galins sambil berlalu dari hadapan Alesha.

"Eh eh, tunggu gue ikut!" teriak Alesha, lalu mengikuti Galins dari belakang.

"Widih berdua aja nihh" teriak Arya saat melihat dua sejoli itu beriringan.

Malvin yang melihat wajah adiknya di tekuk langsung menghampiri adiknya. "Kenapa, ko mukanya si tekuk hm?"

Alesha hanya menatap sinis kakaknya. "Diem ya! Asha masih marah sama kaka!" ujar Alesha sambil melipatkan tangan nya di dada.

Malvin yang melihat tingkah adiknya itu bukanya marah malah gemas sendiri. "Ko kamu marah nya ke kakak, kan kamu sendiri yang susah di bangunin."

"Makanya jangan kebo!" sindir Galins.

"Diem ya! Gue gak ngomong sama lo." tunjuk Alesha dengan sinis.

Malvin yang melihatnya hanya terkekeh geli. "Udah ga usah di ladenin, dia orang gila."

Galins yang di katakan orang gila hanya mendengus kesal.

"Yuk ke ayah sama bunda" ajak Malvin sambil merangkul mesra pundak adiknya. Sedangkan Galins hanya mencibir tak suka.

"Haredang haredang haredang!" teriak Arya sambil mengipas-ngipaskan tangan nya di hadapan muka Galins.

"Bacot anjing!" umpat Galins, lalu setelah nya pergi dari hadapan teman-temanya menuju ke tempat minuman.

GALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang