-13-

11 1 0
                                    


"Akhirnya datang juga." sambut seseorang saat melihat Galins turun dari motornya.

"Yoi lah bro, kita kan bukan pecundang kaya lo. Eh?" Sahut Agim dengan wajah tengilnya.

"Bangsat, banyak bacot lo!" umpat Rama dengan kepalan tangan nya yang sudah siap melayang ke arah muka Agim.

"Ett santai bro, ini sirkuit bukan tempat adu jotos" Cegah Arya sambil menghalangi  Agim dengan tubuhnya.

"Gausah banyak tingkah, malam ini lawan lo Galins. Jadi jangan nangis kalo kalah." ucap Rayan dengan menirukan suara kartun di televisi di akhir ucapan nya.

"Cihh, liatin malam ini gue yang bakal menang" ucap Rama dengan Gaya pongah nya, lalu meninggalkan mereka.

"NGIMPI SAKEBON!" teriak Arya lalu di susul tawa dari teman-teman nya.

"Lo mau make yang mana malem ini?" tanya Rayan ke arah Galins.

"Kaya biasa,"

Saat sedang menonton sambil menunggu giliran untuk balapan, Bryan beserta teman-teman nya yang lain menghampiri kubu Galins.

"WOY!" teriak Efran, teman Bryan.

"Brisik anjing, mulut lo bau got" ucap Agim sambil menoyor kepala Efran.

"Bapak lo bau got!" Ucap Efran dengan ketus.

"Eitss, minta di sumpel ni anak."

"Gal, siap?" tanya Bryan.

Arya yang mendengar pertanyaan Bryan mengerutkan keningnya. "Siap apa, lo kalo ngomong harus yang jelas." jawab Arya.

"Nyamber aja lo kaya bensin." hardik Efran.

"Ngikut aja lo kaya magnet."

"Berisik aja lo berdua, gue kawinin baru tau rasa." timpal Denis, teman Bryan.

"Amit-amit cabang denpasar." ucap Arya sambil mengusap-usap perutnya.

"Cabang bayi goblok, bukan denpasar." ucap Rayan.

"Serah gue dong, mulut-mulut gue."

"Stres semua ya temen lo," celetuk Damian.

"Itu temen lo juga bego!" sinis Efran.

"Gue siap-siap dulu" ucap Galins, setelahnya berlalu dari hadapan mereka.

"Semangat sayang!!" Teriak Arya. Semua yang ada disitu mendelik tajam ke arah Arya.

"Yang homo jangan di temenin" ucap Efran lalu pergi mengikuti Galins.

"Yok lah, tinggalin." ucap Rayan, lalu semuanya berjalan mengikuti Efran dan Galins terkecuali Arya.

"Gue mulu yang terdzolimi bangsat!" teriak Arya, setelahnya berlari menyusul mereka.

Setelah beberapa saat, akhirnya giliran Galins dan Rama yang akan memperebutkan gelar kemenangan di area balapan.

"Gue pastiin malam ini gue yang akan menang." ucap Rama dengan penuh penekanan.

"Kita liat nanti" balas Galins dengan santai.

Rama yang mendengar ucapan Galins menguatkan peganganya pada gas motornya.

"Are you ready?!!" Teriak seorang perempuan yang berada di tengah-tengah mereka.

Galins dan Rama hanya mengangguk kecil. "One... Two...Three..Go!!!" Teriak nya lagi, dan saat itu pula kedua motor tersebut menancap gas untuk sampai di garis Finish terlebih dahulu.

Saat sedang di pertengahan jalan Rama dengan sengaja menendang motor Galins. "Anjing!" umpat Galins.

Rama yang melihat itu hanya memberi tatapan mengejek ke arah Galins lalu melajukan motornya lagi.
Untungnya tendangan Rama hanya membuat motornya sedikit oleng, karna Galins tidak akan membiarkan si brengsek Rama menang malam ini, Galins menancap gas nya dengan kecepatan yang full.

GALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang