-11-

12 3 0
                                    


Pagi hari yang cerah ini sangat-sangat di sayangkan oleh para murid SMA Gayatri, padahal semua murid termasuk Alesha menginginkan mendung dan turun hujan agar upacara bendera di skip, tapi nyatanya realita tak seindah ekpetasi.

"Buruan yuk ah, takut di grebek osis-osis" ajak Zila.

"Bentar elahh, biar kebagian barisan belakang" ucap Rere masih dengan posisi nyaman nya.

"Ihh keburu di grebek osis" ucap Zila yang sudah greget ingin pergi kelapangan.

Alesha yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas. "Osis doang Zil, gak akan gigit lo."

Zila hanya berdecak kesal. "Serah deh" ucap Zila sambil mendudukan pantat nya lagi dengan kasar.

"Ngambekan lo" ejek Rere ke arah Zila.

Saat sedang asik-asiknya bermain hp tiba-tiba pintu kelas di gebrak oleh anggota osis cewek.

BRAK!

"Heh! Apa-apaan lo gebrak pintu kelas gue, cari ribut lo!" bentak Rere ke arah osis yang di yakini masih kelas 10.

"Kakak biasa aja dong, emang kalian semua gak denger udah ada panggilan buat kelapangan?!" tanya Osis itu dengan sinis.

Rere maju ke hadapan adik kelas Osis nya itu. "Heh jangan mentang-mentang lo Osis gue takut ya, lo masih adik kelas aja belagu lo!" maki Rere.

Adik kelas sekaligus Osis itu bukanya takut malah memasang muka menantang. "Kakak juga! Jangan mentang-mentang kakak kelas kakak bisa seenaknya!" ucap Osis itu tak kalah ngegas.

"Udahlah Re, upik abu jangan di ladenin gak selevel sama kita" ujar Shara santai.

Adik kelas yang di ledek upik abu itu mengepalkan tangan nya. "Jaga ya bicara kakak!" ucap nya sambil menunjuk tepat ke arah muka Shara.

"HEH BERANI YAH LO!" teriak Rere sambil menghempaskan tangan adik kelas laknat nya itu.

Karna teriakan Rere yang lumayan nyaring, guruk BK Pak Sapto menghampiri mereka berlima.

"Ada apa ini, bukanya cepat kelapangan malah pada ribut disini. Ayok cepet kelapangan!" ucap Pak Sapto dengan suara yang meninggi.

Alesha yang melihat Rere masih berapi-api berusaha menenangkan. "Udah yuk kelapangan" ajak Alesha.

"Udah cepet tunggu apa lagi!" bentak pak Sapto.

"Iya pak ini juga mau!" jawab Rere tak kalah ngegas. Emang dasar si Rere gak lihat sikon.

"Urusan kita belum selesai" ucap Rere dengan tajam saat melewati adik kelasnya.

Mereka berempat berjalan ke arah lapangan dengan Rere yang masih setia dengan muka juteknya.

"Makanya tadi kelapangan" ucap Zila.

"Mikinyi tidi kilipingin" cibir Rere.

Zila yang mendengar itu hanya mendelik tajam.

"Udah-udah bawel lo pada" ucap Alesha, setelah itu pergi berjalan duluan.

***

Setelah upacara dengan lancar dan khidmat, semua murid telah kembali ke tujuan nya masing-masing ada yang ke kantik ada juga yang ke kelas dan entah guru sedang ada rapat apa, jadinya semua murid freeclass.

"Kantin gak?" tanya Shara.

"Yuk gue laper nih" ucap Alesha.

"Yaudah kuy."

Saat sampai di kantin yang bisa di bilang lumayan ramai, Alesha dan teman-temanya memilih kursi pojok yang sama pada saat di tempati pertama Alesha masuk sekolah.

GALESHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang