-04-

4.5K 582 49
                                    

Warn!!
Bxb
Yaoi
Homopobic 🚫🚫

**

Haechan harem
Haechan uke zone
-Lee Haechan
-Mark Jung
-Jung Jeno
-Jung Sungchan

**

Selamat membaca semuwwaa~
Jangan lupa Vote dan Comment yaa~

  -May🐣🐣

**

  Hari minggu itu adalah hari berkah menurut Haechan. Karna, setiap hari itu dia bakal dateng ke Jung House buat bantuin Taeyong nyiapin sarapan dan sambil nanti sarapan bareng tapi, yg paling ditunggu adalah ngebangunin para anak Jung itu, terutama Sungchan. Modusss.

Kayak sekarang nih, dia bahkan udah siap dengan jaket nya walau jam bahkan belum menunjukkan pukul 7.

"Pagi Mommy, Haechanie calon mantu idaman mu datang nih"

Seperti biasa Haechan akan masuk melalui pintu samping dapur saat akan membantu Taeyong.

Saat baru membuka pintu Haechan sudah melihat Taeyong yg sibuk memotong bahan sayur nya,

"Aduh, Channie sayang. Sini sini calon menantu Mommy"

Taeyong segera berjalan menghampiri Haechan. Dan dengan segera memeluk nya.

"Mommy kangen banget sama kamu. Padahal rumah kita deket kok kamu malah jarang main kesini sih"

"Sama mommy, huhu. Aku lagi sibuk juga soalnya"

Lalu mereka pun kembali melanjutkan acara memasak nya.
Setelah selesai denga memasak sarapan itu,

"Sayang, Kamu bangunin gih yg lain. Biar mommy aja yg bangunin daddy"

"OK, Mom"

Dengan langkah seribu Haechan pergi menuju lantai 2, di mana kamar dari Jung bersaudara itu.

**

Kamar Mark adalah kamar pertama yg Haechan datangi saat baru tiba di lantai 2 ini dan dengan pintu berwarna coklat tua, Haechan sudah menduga sih kalau cowok itu belum bangun. Jangan dikira 2 tahun pacaran dengan cowok itu ngebuat Haechan lupa dengan kebiasaan nya, yg gak pernah bisa bangun pagi.

'Tokk'

'Tokk'

'Tokk'

Haechan mencoba mengetuk dan tak ada jawaban, lalu dia pun melihat Mark yg masih tidur dikasur nya, Haechan lalu berjalan menuju gorden kamar Mark dan menyibak nya agar cahaya dari luar dapat masuk.

"Ma, kok terang banget"

"Mark bangun dong, udah pagi nih"

Ajaib nya tak sampai menggunakan kalimat panjang Mark langsung membuka mata nya dan menatap Haechan dengan ekspresi terkejut.

"Mark lo kenapa sih"

Haechan bingung dengan ekspresi yg ditujukan Mark untuk diri nya.

"Kok, ada bidadari sih disini"

Haechan tak menanggapi nya dan tetap berjalan menuju ke kamar selanjutnya yaitu Jeno, kamar dengan pintu berwarna hitam. Yg mana jika dibuka akan membuat trauma pada orang yg pecinta kebersihan.

Kan baru buka pintu dan Haechan sudah hampir terjatuh ketika tak sengaja menginjak botol minum kosong milik Jeno itu.

"Astaga, Jen. Gak berubah aja ya, lo"

Haechan membantu Jeno dengan sedikit membantu membersihkan lantai nya, merapikan buku buku nya serta membantu membuang kan sampah yg berserakan pada lantai nya itu.

Setelah bersih Haechan pun segera menepuk pipi Jeno, sambil menarik dan menusuk nusuk nya dengan gemas.

"Jen, bangun dong. Udah pagi juga nih"

Haechan yg melihat mata Jeno yg semula terbuka menjadi tertutup kembali itu pun langsung kesal dibuat nya. Dan tanpa melakukan ancang ancang Haechan dengan segera menghempas kan badan nya pada Jeno. Bahkan Jeno sampai batuk batuk dibuat nya.

"Mampus bangun gak tuh"

Jeno tersenyum walau dengan mulut yg tak henti nya batuk batuk.

'Astaga, kalau aku dibangunin tiap hari kayak gini, gimana ya'

Di sisi lain Haechan dengan segera merapikan penampilan nya. Baru saja akan tangan nya akan mengetuk, tiba tiba pintu dengan cat berwarna putih itu sudah terbuka dari dalam.

Tanpa Haechan sadari dia sudah berdiri memandangi Sungchan dengan lama,

"Misi, hyung"

"Ah, silahkan"

Setelah punggung tegap Sungchan menghilang, Haechan pun segera terduduk dilantai.

'Astaga, kalau gini gimana gak suka gue, fikss. Dia harus suka sama gue, kedua abang nya aja bisa, oke, Chan. Semangat'

Jeno pun terkejut begitu keluar dari kamarnya malah melihat Haechan yg terduduk dilantai sambil tersenyum lebar seperti orang gila.

"Sehat lu, Chan"

Haechan terkejut melihat Jeno, dan dengan cepat dia pun pergi ke bawah.
Tanpa mengindahkan panggilan Jeno padanya.

**

Haechan duduk diantara Mark dan Jeno sekarang tapi, yg paling membuat dia bahagia adalah Sungchan yg duduk di depan nya.

"Chan, lo ikut gak entar "

"Kemana"

Haechan menjawab dengan santai nya, jujur Haechan suka di keluarga ini biar pun orang mengenal keluarganya punya sifat yg ajaib tapi percayalah bahwa keluarga nya benar benar mempunyai banyak pengekangan dan batasan, tidak seperti keluarga ini yg dapat bebas dalam segala hal. 

"Ikut gue aja, Chan"

"Gue, ya. Enggak usah ngarep lo "

"Gue aja, Chan. Jangan mau ama kadal"

Jaehyun dan Taeyong hanya diam melihat pertengkaran sepele anak nya itu, berbeda dengan Sungchan yg bahkan tetap santai memakan makanan nya seakan tak terusik dengan semua keributan ini.

"Gue--"

Tiba tiba Haechan menerima panggilan dari Hendery yg menyuruh nya untuk segera pulang.

Haechan bingung tetapi mau tak mau pun dia tetap mengikuti ucapan kakak nya itu untuk segera pulang.

**

Makasih yg udah Vote dan Comment,
Selamat membaca Chap selanjutnya~

-Sunghyuck-

I'm straight (Sunghyuck) ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang