Warn!!
Bxb
Yaoi
Homopobic 🚫🚫**
Haechan harem
Haechan uke zone
-Lee Haechan
-Mark Jung
-Jung Jeno
-Jung Sungchan**
Selamat membaca semuwwaa~
Jangan lupa Vote dan Comment yaa~-May🐣🐣
**
Sungchan sedang asyik membaca buku di perpustakaan. Dia bahkan tidak tau jika sekarang sudah memasuki waktu istirahat.
Di sisi lain Haechan sedang berkeliling mencari Sungchan. Dia bahkan sudah mengitari sekolah hingga 3 kali, karna tak kunjung menemukan Sungchan juga.
"Apa aku melupakan tempat lain, ya. Atau dia ada di perpustakaan. Yg benar saja, apa aku harus kesana"
Haechan lalu mulai berjalan menuju perpustakaan. Tempat yg sejak tadi sengaja dia lewati, sungguh jika sudah berhubungan dengan yg namanya tempat penuh buku itu Haechan langsung merasa pusing seketika.
Haechan mengedarkan pandangan nya ke penjuru perpustakaan dan, mata nya pun bisa melihat Sungchan sedang duduk sendiri sambil membaca buku.
"Yg benar saja, dia benar benar ada di perpustakaan. Tapi gak papa lah"
Haechan mulai melangkah kan kaki nya menuju tempat Sungchan berada. dalam genggaman nya dia membawa kan Sungchan roti dan juga susu, dia tau bahwa Sungchan pasti akan melewatkan makan nya jika sudah fokus membaca buku.
"Sungchan"
"Eh, Haechan hyung"
Haechan lalu duduk di samping Sungchan berada,
"Tak apa kan, jika aku duduk disini"
"Tak apa, hyung"
'Biar apa coba minta izin, orang udah duduk' - Sungchan
'Pencitraan dikit gapapa kali ye' - HaechanHaechan lalu tersenyum manis setelah nya, Sungchan sempat terpesona beberapa detik lalu dengan cepat dia mengontrol nya.
Suasana canggung mendera mereka berdua, baik Sungchan maupun Haechan masih gengsi untuk membuka suara duluan. Sampai,
'Yg bener aja, gak mau ajak gue ngomong gitu' - Haechan
Haechan lalu mencuri curi pandang pada Sungchan, dan dengan keberanian , tangan Haechan terulur didepan nya.
"Ini apa, hyung"
Sungchan memandang Haechan penuh tanya.
"Ini roti sama susu lah, apalagi emang"
Sungchan mendengus mendengar jawaban dari Haechan. Hey, yg benar saja anak kecil juga ditanya itu apa pasti tau, tapi masalah nya itu kenapa jadi di kasih ke dia.
"Maksud gue, hyung. Kenapa jadi di ulurin ke gue"
"Ooh, buat lo"
Sungchan memandang Haechan dengan ragu,
"Cepetan ambil aja, gak gue kasih racun kok"
"Makasih"
"Sama sama, gue tau lo bakal lewatin waktu makan siang lo. Makanya, sengaja gue bawain"
Sungchan tak menanggapi omongan Haechan tadi, sejenak Haechan sempat melupakan tujuan nya menemui Sungchan.
"Sungchan, "
Sungchan yg sedang menguyah itu pun langsung menghentikan kunyahan nya. Lalu memandang Haechan yg memanggil nya.
"Ada apa"
"Kalau misalkan aku tak bisa menyukai mu lagi bagaimana"
Sungchan menyerngit mendengar pertanyaan Haechan padanya.
"Ya, biasa aja"
Karna jujur dia biasa aja, dia mah bodo amat mau Haechan suka dia atau enggak. Gak perduli juga sih dia.
Yg penting dia itu normal dan masih Suka cewek. Katanya."Ooh"
Sungchan tak perduli pada perubahan raut wajah orang yg lebih tua satu tahun dari nya itu. Tanpa Sungchan paham, Haechan ingin Sungchan merespon ucapan nya dengan lebih baik. Walau terasa mustahil memang, tapi tak ada salah nya kan berharap.
Tapi mendengar jawaban Sungchan padanya cukup menampar pada kenyataan juga.
"Sungchan, gue kayak nya bakal berhenti suka sama lo. Semoga lo dapat orang yg lebih baik dari gue, gue pamit"
Kunyahan pada mulut Sungchan terasa pahit seiring jauhnya, Haechan melangkah pergi meninggalkan perpustakaan.
Tiba tiba Sungchan menerawang kejadian dimana, Haechan yg selalu mengikuti dan perhatian padanya.
**
Sungchan sedang bermain bola dengan teman teman nya. Tapi yg menarik perhatian teman teman nya adalah, Haechan yg sedang duduk di kursi penonton sambil asyik bermain dengan handphone nya.
"Sungchan, gak mau berhenti aja. Tuh, kasian pacar lo udah nunggu dari tadi, lumutan dia entar"
"Yg bener aja, dia bukan pacar gue ya"
Sungchan lalu duduk di rerumputan sambil menyeka keringat dengan tangan nya sendiri. Yg lain juga mengikuti hal yg sama seperti Sungchan, ngomong ngomong mereka sudah bermain hampir 3 jam, dan Haechan itu menonton mereka dari awal permainan tanpa beranjak sedikit pun.
Tiba tiba sebuah air mineral beserta handuk tersodor di depan nya. Sungchan mendongak dan melihat Haechan lah yg mengulur kan itu padanya.
"Tak apa, hyung aku--"
"Kau pacar Sungchan ya"
Perkataan Sungchan tiba tiba disela begitu saja oleh teman nya. Sungchan melirik malad pada teman nya itu.
"Ah, itu. Aku--"
"Kau manis sekali, kau lebih tua dari kami kan. Sungchan, kau sungguh beruntung mendapatkan nya"
"Aku bukan--"
Sungchan langsung bangkit begitu saja meninggalkan Haechan dengan teman teman nya, mood nya tiba tiba berubah begitu saja saat ada Haechan.
Dan pernah juga waktu itu Haechan mengikuti nya saat sedang membeli buku untuk keperluan olimpiade. Dia tau bahwa sedang diikuti oleh Haechan, tapi dia memilih abai dan berjalan dengan cepat.
Membuat Haechan harus mati matian berlari mengejar nya. Dan, entah ke sialan dari mana tiba tiba kaki nya malah menyandung trotoar dan membuat nya jatuh di jalanan.
Haechan tiba tiba membantu nya untuk berdiri,
"Kau tak apa, Sungchan"
"Aku--"
"Yg mana yg terluka, apa parah"
"Kau mengikuti ku kan, hyung"
Haechan gelagapan mendengar perkataan Sungchan padanya. Dan dengan gugup dia pun menjawab.
"Iya. Eh, tidak. Maksudku aku tak sengaja melihatmu terjatuh, jadi aku menolong mu"
Sungchan lalu memandang Haechan dengan intens membuat yg ditatap rasanya ketakutan setengah mati.
"Ya sudah, aku pergi dulu"
Haechan langsung berlari begitu saja, setelah memberi sebuah plester bergambar beruang padanya. Sungchan tertawa melihat tingkah lucu Haechan yg seperti nya, sangat takut untuk ketahuan.
Dia jadi mulai merasa tidak rela jika, Haechan tidak mengganggu nya lagi. Tapi ini kan yg diinginkan nya.
**
Makasih yg udah Vote dan Comment,
Selamat membaca Chap selanjutnya~-Sunghyuck-
![](https://img.wattpad.com/cover/251740351-288-k630578.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm straight (Sunghyuck) ✔✔
Short StoryHaechan harem Haechan uke zone -Lee Haechan -Mark Jung -Jung Jeno -Jung Sungchan ** Warn!! Bxb Yaoi Homopobic 🚫🚫 ** Haechan suka Sungchan tapi Sungchan straight, tanpa Haechan tau sahabat nya Jeno ternyata diam diam menyukai nya lalu juga Ma...