-07-

3.6K 485 15
                                    

Warn!!
Bxb
Yaoi
Homopobic 🚫🚫

**

Haechan harem
Haechan uke zone
-Lee Haechan
-Mark Jung
-Jung Jeno
-Jung Sungchan

**

Selamat membaca semuwwaa~
Jangan lupa Vote dan Comment yaa~

  -May🐣🐣

**

    Mark dan Jeno sedang asyik bertengkar tentang siapa yg akan membawa nya datang ke pesta nanti.

"Ikut gue aja, Chan"

"Gue, ya. Enggak usah ngarep lo "

"Gue aja, Chan. Jangan mau ama kadal"

Jaehyun dan Taeyong hanya diam melihat pertengkaran sepele anak nya itu, berbeda dengan Sungchan yg bahkan tetap santai memakan makanan nya seakan tak terusik dengan semua keributan ini.

"Gue--"

Tiba tiba Haechan menerima panggilan dari Hendery yg menyuruh nya untuk segera pulang.

"Iya, Halo bang. Ada apa"

"Chan, cepet pulang"

"Tapi, --"

'Tuttt'

Panggilan itu dimatikan sepihak begitu saja dengan Hendery, yg mana hampir membuat Haechan mengumpat. Jika tidak ingat harus sopan didepan keluarga Calon.

Haechan bingung tetapi mau tak mau pun dia tetap mengikuti ucapan kakak nya itu untuk segera pulang.

"Ya sudah , ya. Mom, Dad, kak , Jen sama Sungchan. Echan langsung pulang aja, Makasih ya sarapan gratis nya. Bye bye"

'Sungchan doang, yg lengkap panggilan nya'

  -Mark Jung & Jeno Jung-

Haechan langsung pergi dari rumah Jung Family itu dan tak perlu waktu lama dia berjalan , sekarang dia sudah ada di depan rumah nya sendiri.

**

  Haechan bingung dengan kehadiran orang tua Jaemin di rumah nya. Dia pikir mungkin tamu yg datang itu kolega Daddy nya, tapi kok malah keluarga Jaemin.

"Halo om, tante"

Haechan mendekat dan menyapa mereka dengan sopan, meski dekat dan sering berkunjung di rumah Jaemin. Haechan memang jarang bertemu dengan ayah dari Jaemin itu, Nakamoto Yuta.

"Hai, Haechan "

Yuta bangkit dan langsung memeluk Haechan , meski agak canggung dia tetap membalas pelukan Yuta itu.

"Kau manis sekali"

Winwin datang menimpali sembari mengelus surai Haechan dengan  lembut.

"hehe, terima kasih tante"

"Tidak sekarang, kau harus memanggil ku dengan bunda, Haechan"

Haechan merasa ada yg janggal dengan semua ini, tapi otak nya sedang tidak bisa diajak kompromi sekarang. Memang nya ini ada apa?

"Lee Haechan, Cepat duduk disini"

'Deggg'

Jantung Haechan berpacu dengan sangat kencang sekarang, terlebih ketika dia mendengar nama lengkap nya yg dipanggil sang Daddy, itu berarti sekarang sedang serius. Dia tidak membuat kesalahan kan?

Walau agak takut sebenarnya, Haechan tetap melangkah kan kaki nya menuju kursi disamping sang Daddy nya itu.

"Haechan, kami ingin mengatakan sesuatu. Dan ini penting jangan menyela perkataan kami"

Mulut Haechan yg tadi membuka itu tiba tiba terkatup rapat lagi,

"Bagus"

Tangan besar jhonny mendarat diatas kepala nya, mengacak acak lembut dan Haechan merasa nyaman karna perbuatan ayah nya itu.

Walau rasa gugup dan bingung nya sudah hilang, tak menutup kemungkinan kan kalau dia masih kepo.

Dengan cepat dia memberi kode pada jaemin. Tapi entah sengaja atau tidak Jaemin seakan memang sengaja mengacuhkan nya, tapi biar begitu pun dia tak pantang menyerah begitu saja.

'Syutt'

Haechan memperhatikan sekeliling kalau kalau ada yg Sadar,  bahwa dia sedang berusaha mengajak Jaemin berbicara.

'Syutt'

Haechan melakukan itu dua kali, walau dengan suara yg kecil. Tapi mereka ini duduk nya seberangan aja, ya kali Jaemin jadi gak denger.

"Jaem--"

Perkataan Haechan tiba tiba langsung dipotong begitu saja oleh Daddy nya, yg mau tak mau membuat nya harus mengubur rasa penasaran nya itu.

"Haechan, Jaemin"

"Iya, Dad"

Hanya Haechan yg menjawab sedangkan Jaemin diam saja, seperti hal ini tidak terlalu penting saja.

"Kalian saling mengenal sudah lama kan"

Haechan menggangguk mengiyakan begitu juga Jaemin.

"Kalau begitu tak perlu basa basi lagi untuk berkenalan, inti nya kalian akan kami jodoh kan"

"Hah! "

Haechan menjerit dari tempat duduknya, dan dilihat nya Jaemin yg terlihat santai saja seakan hal ini bukan hal yg besar.

"Tapi--"

Walau dengan bibir yg agak kelu dia mencoba untuk menentang keinginan orang tua nya itu, tapi belum sempat menyelesaikan satu kalimat nya perkataan nya sudah disela begitu saja oleh sang Daddy.

"Tapi Dad, aku--"

"Tak ada penolakan Lee Haechan, dan ini juga sudah menjadi keputusan bersama tak ada yg bisa menggangu gugat"

Jhonny lalu pergi dari Ruangan itu menyisakan Hendery, dia dan jaemin saja. Dia alih kan tatapan memelasnya itu pada sang kakak. Berharap sang kakak mau membantu.

Tapi dengan tega nya Hendery malah mengatakan,

"Itu derita mu"

Haechan ingin menangis saja rasanya. Tiba tiba ada uluran tangan di depan nya, yg bisa disimpulkan bahwa itu milik Jaemin.

"Mau ikut dengan ku membicara kan ini di taman"

Haechan ragu untuk menerima nya. Lalu ditatap nya lah wajah menyakin kan milik Jaemin.

'Astaga, apa jaemin ini udah gak mau merjuangin Renjun lagi. Makanya nyerah dan jadi nya pasrah kaya gini'

**

Makasih yg udah Vote dan Comment,
Selamat membaca Chap selanjutnya~

-Sunghyuck

I'm straight (Sunghyuck) ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang