-08-

3.7K 455 11
                                    

Warn!!
Bxb
Yaoi
Homopobic 🚫🚫

**

Haechan harem
Haechan uke zone
-Lee Haechan
-Mark Jung
-Jung Jeno
-Jung Sungchan

**

Selamat membaca semuwwaa~
Jangan lupa Vote dan Comment yaa~

  -May🐣🐣

**

   Jaemin itu adalah sepupu dari Jung bersaudara. Bagaiman bisa?

Jadi Jung Taeyong atau Na Taeyong, adalah saudara kembar dari Nakamoto Yuta, ayah Jaemin. Dan bisa disimpulkan bagimana dekat nya mereka sejak kecil.

Jaemin itu termasuk dalam tipe Bucin akut, bagimana tidak ya. Dia sudah mengejar Renjun itu bahkan dari dia kelas 7 dan sekarang mereka bahkan sudah kelas 11.

Yg benar saja, bahkan perasaan nya tak berubah sedikit pun. Pada Renjun, mungkin.

Renjun itu punya sifat yg tsundere. Ya, begitu yg dilihat oleh Jaemin. Biarpun mungkin memang terkesan terlalu cuek dan kasar tapi dia tau bahwa Renjun itu kadang kadang juga baik padanya. Walau pun masih banyak di kacangin nya.

Dulu Haechan pun pernah memarahi Renjun karna sifatnya yg terkesan membedakan itu.  Dan itu sukses membuat mereka berdua dalam perang dingin selama hampir 2 hari.

Jaemin tau Haechan bisa begitu menyayangi nya. Karna, dibanding dengan Jeno sifat mereka berdua lebih terasa cocok saat bersanding.
Dan untuk Renjun, mereka baru bertemu saat Renjun kelas 7 tapi Semester 2 karna Renjun adalah murid pindahan dari China.

Tak terhitung lagi jumlah penolakan yg di terima oleh Jaemin dari Renjun. Bahkan mungkin jika ada rekor untuk itu, ia yakin bisa memenangkan nya.

Biar pun dia memang sudah terbiasa, terkadang yg namanya lelah itu pasti datang. Dia pernah merasa teramat kecewa pada Renjun karna apa yg dilakukan nya tidak dihargai dan malah disia sia kan oleh orang yg disukai nya itu.

Tapi memang nya bisa dia marah sama Renjun lama lama.

Hari itu Jaemin sengaja belajar memasak karna melihat Renjun yg begitu lahap menyantap makanan.

Dia bahkan rela tangan nya tersayat pisau saat memotong atau bahkan terkena api saat tak sengaja menyentuh nya.

"Renjun, aku membawa kan mu. Makanan, makanlah aku membuat sendiri lo"

Wajah Jaemin begitu berseri seri saat menjelaskan tentang masakan pertama nya itu, berbading terbalik dengan dirinya yg terlihat sangat kucel dan tak bersemangat.

"Tidak, Jaem. Makan lah"

"Tapi, Renjun. Kau belum makan kan"

Jaemin tetap berdebat dan memaksa Renjun untuk mau makan.

"Tak apa, kau makan sendiri saja ya, Jaem"

"Tapi, --"

Dengan nekat tangan jaemin mengambil sedikit makanan dari bekal nya itu menggunakan sendok. Dan membuat itu untuk menyuapi Renjun.

"Aku sedang tak mau makan, Jaem"

Tangan Renjun dengan kasar menepis tangan jaemin yg berisi makanan itu, ditambah fakta dengan tak sengaja nya malah menyenggol kotak bekal nya. Dan membuat semua isinya berhamburan semua.

"Renjun, kau itu apa apaan"

Haechan datang dan lansung membentak Renjun begitu saja. Setelah berdebat cukup lama, dengan cepat Haechan menarik tangan Jaemin dari tempat itu dan meninggalkan Renjun sendirian.

Jujur Jaemin kecewa.  ah , tidak sangat kecewa. Bagaimana pun itu adalah masakan pertama yg dibuat nya. Tapi, itu harus berakhir sia sia begitu saja.

'Tapi ini pasti salah dia kan, karna terlalu memaksakan Renjun untuk mau makan'

Jaemin tetap menyakini itu dalam dirinya meski, sebagai dari dirinya mulai memberontak.

**

   Jangan menyalahkan Renjun atas sifat nya itu. Jujur sifat ini bukan keinginan nya. Jika boleh memilih dia ingin memiliki sifat yg sama dengan yg lain, tapi dia tak bisa.

Karna, dia trauma pada suatu hal. Yg mana hal itu jadi mengganggu pikiran dan hati nya terkadang.

Dia memang tak bermaksud untuk menolak ajakan Jaemin tapi, dia hanya tak tau cara untuk mengatakan nya dengan biasa saja.

"Renjun, kau tau. Jika dari samping sini kau bahkan terlihat berjuta juta, kali lipat cantik nya "

Wajah nya tetap datar tak ada ekspresi yg tercipta , tapi tanpa diketahui semua orang adalah dia rasanya ingin menjerit bahagia saat mendengarkan perkataan nya.

"Apaan sih"

Renjun langsung pergi begitu saja dari sana, meninggal kan Jaemin yg lagi lagi hanya membiarkan nya saja.

Dengan pipi yg memerah itu dia, memegang dada nya yg berdetak begitu kencang saat dia tak sengaja membayangkan perkataan Renjun itu.

'Aku takut untuk berharap, tapi aku ingin walau tak yakin. Apa aku harus mempercayai mu'

Renjun mulai bimbang dengan pemikiran dan perkataan nya sekarang.

**

Makasih yg udah Vote dan Comment,
Selamat membaca Chap selanjutnya~

-Sunghyuck-

**

Guys, tiba tiba aku bingung nih mau lanjutin cerita nya apa enggak😌😌

Habis nya bingung aja, nih alur nya makin gajelas.. 😢😢

Jadi gimana nih. Menurut kalian, aku hapus aja ya, cerita ini.. 😭😭

Bingung, plis.. Kasi pencerahan.. Mana ada temen yg bilang tulisan aing gak bagus lagi, kan jadi makin insekyur saya..

Mohon kasih pencerahan guys, gimana bagus nya.. 👉👈🙃🙃

  ~May🐣🐣

**

I'm straight (Sunghyuck) ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang