Bab 8 - Dibalik sikap Raffa

28 4 5
                                    

(///)

082××××××××

Pulang sekolah gue tunggu di parkiran.
-Alvino gans😈

"Palingan dia bakalan dikerumunin fans-fansnya." Arin mematikan handphonenya tanpa membalas pesan dari Juan. Kakinya terus berjalan melewati koridor menuju kelas karena sebentar lagi jam pelajaran akan segera dimulai.

Setibanya di kelas dia langsung merebahkan kepalanya di atas bangku dengan lengan sebagai tumpuannya.

"Eh tau gak, katanya Raffa jadian sama Angel kelas XI MIPA 1." Heboh Lisa sekertaris kelas si induk segala gosip yang asa di sekolah.

"Beneran? Anjir ga nyangka banget padahal Raffa jijik banget sama tuh cewek." Protes Amanda tidak percaya.

"Beneran Nda, kelas MIPA 1 udah heboh soalnya ada yang mergokin mereka lagi pegangan tangan, nih liat fotonya. " Sergah Lisa dan menjelaskan kembali informasinya dengan akurat sembari memperlihatkan sebuah foto Raffa yang sedang berpegangan tangan dengan cewek yang bernama Angel.

"Anjirr parahh bangett." Heboh Amanda. "Padahal si Raffa lebih cocok sama Arin, pantesan sekarang hubungab mereka renggang, ternyata ada pelakor." Lanjut Amanda yang masih memperhatikan foto Raffa dan Angel.

Arin yang sedari tadi mendengar pembicaraan teman-teman sekelasnya hanya bisa diam, dibalik wajah yang tertutup itu ada air mata yang menetes satu demi satu. Dadanya sesak, sekarang dia tahu alasan Raffa menjauh.

***

Pulang sekolah Arin tidak membersihkan ruang kesenian, dia sudah menyerahkan semua tugasnya pada Juan meskipun cowok itu menolaknya.

Tidak berfikir panjang Arin langsung pergi ke parkiran tanpa menghiraukan pannggilan Jessica. Sahabatnya itu sangat khawatir akan keadaan Arin terlebih setelah mendengar kabar bahwa Raffa sudah menjalin hubungan dengan Angel.

Dengan langkah gontainya ia melangkah menuju parkiran. Fikirannya kacau, hatinya campur aduk, ingin rasanya menangis sekeras-kerasnya. Namun hati yang teramat sakit itu membuat Arin tidak bisa mengeluarkan air mata lagi.

Ngghhh

Arin mendengar suara desahan dari lorong sepi, hampir semua siswa sudah pulang membuat suasana sekolah semakin sepi.

Karena terlalu penasaran Arin mengintip dua sejoli itu dari balik tembok.

Gituan gak tau tempat -batin Arin

Arin sangat familiar dengan wajah cewek yang ada di lorong itu, tapi dia tidak tahu dengan wajah cowoknya karena membelakangi Arin.

Tapi setelah cowok itu berbalik, tubuh Arin langsung lemas. Dia kasih syok dengan apa yang dia lihat barusan, semua itu diluar dugaannya.

"Hahaa mungkin ini hanya mimpi, iya Rin ini hanya mimpi." Arin masih mencoba berfikir positif. Tapi akhirnya Arin sadar, dan dia harus bisa menghadapi realita.

Cause I-I-I'm in the stars tonight
So watch me bring the fire and set the night alight~~

Tiba-tiba handphone Arin berbunyi, panggilan dari Alvin membuat Arin kewalahan dan segera menutup panggilan.

"Siapa lo?!!" Tanya cowok itu marah.

Dengan cepat Arin berlari menuju parkiran, mencari sosok Alvin didalam kerumunan cewek-cewek lalu menyeret cowok itu untuk segera pulang.

"Ada apa Rin kok buru-buru gitu?" Tanya Alvin bingung karena hari ini Arin sangat agresif dan pola fikirnya tidak bisa Alvin baca.

"Cepetan naikin motor gue!"

"Tapi mobil gue?"

"Ntar dijemput sama sopir pribadi keluarga lo." Dengan cepat Arin memakai helmnya, namun saat akan menaiki motor Alvin menarik tangan Arin.

"Ada apa lagi?" Tanya Arin kesal.

"Biarin gue yang bawa motornya, fikiran lo lagi kacau takut ga bisa fokus sama jalanan." Jelas Alvin dengan nada serius, baru kali ini Arin mendengar nada suara Alvin yang seperti ini. Mungkin karena cowok itu khawatir pada teman kecilnya ini.

Setelah mendengar penuturan Alvin akhirnya Arin menurut. Dia duduk di jok penumpang, dan Alvin langsung membawa Arin keluar dari pekarangan sekolah. Semua cewek yang ada di parkiran hanya bisa menatap pasrah melihat kepergian Arin dan Alvin.

"Lo gapapa?" Tanya Alvin ditengah perjalanan. Tapi tidak ada jawaban dari Arin.

Melihat sikap Arin seperti itu membuat Alvin todak melanjutkan pembicaraan, cowok itu tahu bahwa ada yang tidk beres dengan sahabatnya.

"kesurupan kali ya?" Tanya Alvin dalam hati.

***

Malminggu🐒

See you next part

Juan ArsenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang