12. The Mystery

792 158 25
                                    


Hari ini datang berita duka atas kematian Eunwoo kemarin sore. Berita duka ini berbarengan dengan ditemukannya mayat Bambam, Lisa, Yuju dan Chaeyeon yang hanyut bersama dengan mobil mereka.

Duka kembali menyelimuti keluarga dan teman-teman sekelas mereka. Mingyu, Junhoe dan Jungkook tampak tidak bisa melihat peti mati teman-teman mereka. Eunha hanya dapat memelik erat Rosé yang ikut menangis.

"Bukankah ini aneh? Kenapa semua terjadi hanya pada kelas kita."

Mendengar sebuah suara dari teman sekelasnya, Rosé mengalihkan perhatiannya. Menunggu apa yang akan dikatakan oleh Jiho, Kim Jiho.

"Maksudmu ada yang sengaja melukai kita?" tanya Junhoe yang tengah melihat ke arah Jiho. Namun, gadis itu hanya mengangkat kedua bahunya.

"Aku tidak tahu. Ini hanya aneh saja. Dari Jaehyun hingga Eunwoo, dan jarak kematian mereka tidak terlalu jauh."

Perkataan Jiho menarik perhatian Mingyu, Junhoe, Jungkook dan Eunha. Rosé? Dia sejak tadi sudah memperhatikan Jiho dan menunggu apa saja yang dikatakan teman sekelasnya itu.

"Tidak hanya kelas kita saja. Tetapi angkatan di bawah kita," kata Seokmin yang baru saja datang bersama Minghao. "Winwin. Katakan mengenai apa yang kau lihat kemarin."

Dong Sicheng atau yang kerap dipanggil Winwin itu mengembuskan napasnya. "Kemarin sore, tepat di perempatan jalan dekat kampus kita ada kecelakaan besar. Dan kecelakaan itu menewaskan tiga mahasiswi dari angkatan di bawah kita."

"Jangan bilang kalau mereka bertiga ada di kelas yang sama?" Jungkook membuka suaranya.

"Bukan mereka bertiga saja, tetapi mahasiswi bernama Minju yang melompat dari lantai tiga itu adalah teman sekelas ketiga korban," jawab Minghao. "Aku tahu, karena salah satu dari ketiga mahasiswi itu adalah sepupu jauhku, Yiren."

Yiren si penggoda itu adalah sepupu jauh Minghao? Apakah Minghao juga harus kubunuh? Jiho? Winwin? Tidak boleh ada yang terlewat. Semakin banyak, maka Apollo akan segera bangkit.

"Ka-kalian tahu siapa aja nama dua mahasiswi lainnya yang meninggal karena kecelakaan?" Eunha yang sejak tadi memeluk Rosé kini sudah berpindah untuk bersembunyi di balik kekasihnya, Jungkook.

"Seoyeon dan Ryujin." Jiho membuka suaranya. "Aku baru saja membaca berita unggahan dari media sosial kampus kita mengenai berita duka ini."

"Berarti enam di kelas kita, dan empat orang angkatan di bawah kita." Junhoe mengepalkan kedua tangannya. "Sebenarnya apa yang orang itu incar dari kita?"

Eunha menguatkan cengkaramannya pada punggung Jungkook. "Il-ilmu hitam. Pasti ini ilmu hitam. Aku yakin, mereka penganut ilmu hitam dan mencari korban."

Rosé melirik ke arah Eunha. Ilmu hitam katanya? Menyamakan kekuatan kami para dewa dengan kekuatan iblis? Bodoh sekali. Tidak bisa membedakan mana kekuatan iblis dengan kekuatan dewa.

"Tidak ada yang namanya ilmu hitam di negara kita, Eunha." Mingyu menggeleng. Ia tidak percaya dengan hal-hal mistis seperti itu. "Jungkook pasti sering mengajakmu nonton thriller atau horror selama kalian kencan ya?"

"Jangankan nonton film itu. Jungkook mana berani sama fil—"

"Maaf. Jaemin meneleponku," kata Rosé segera pergi meninggalkan teman-temannya. Tidak memakan waktu lama, ia sudah kembali. "Maaf. Aku pulang dulu, Jaemin sedang dalam perjalanan kemari menjemputku."

"Cepat sekali. Kau tidak bisa lebih lama, Rosé? Kita kan baru mulai pembicaraan ini," tanya Jiho.

"Iya. Aku bisa mengan—"

Song & Music (Jaemin Rosé)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang