2. The Lightning

2.1K 297 117
                                    

Suara gemuruh petir kian makin memekakan telinga. Guyuran hujan lebat tidak membuat Jaehyun menghentikan laju motornya untuk berteduh. Hanya ada satu tujuannya, yaitu rumahnya.

Perasaannya masih tidak tenang. Ada rasa takut dalam dirinya yang terus menghantuinya. Belum lagi suara dari lagu "Tik Tik Bunyi Hujan" masih terdengar dengan jelas di telinga. Seakan ada orang dibelakangnya yang sedang bernyanyi. Terlebih lagi, suara itu terdengar begitu lirih dan menyeramkan bagi Jaehyun.

Sepanjang jalan pun, Jaehyun hanya fokus pada jalanan di depannya dan  tidak berhenti merapal doa kepada Tuhan untuk diberi perlindungan selama perjalanan pulang.

Tik tik tik hujan turun dalam selokan
Tempatnya itik berenang-renang

Jaehyun sudah lelah mendengar semua bait demi bait dari lagu itu. Entah sudah berapa puluh kali lagu itu terdengar. Dan Jaehyun sudah muak.

Bersenda gurau meyelam-nyelam
Karena hujan berenang-renang

Tik tik tik bunyi hujan di atas genting
Angin berhembus, pohon pun tumbang

Jaehyun melebarkan matanya saat mendengar bait-bait lagu itu berubah. Bulu kuduk Jaehyun seketika mulai berdiri. Perasaannya semakin tidak karuan.

Angin kian bertambah kencang sepanjang jalan. Menerpa daun dan dahan pada pohon yang ada di sepanjang jalan bergerak seiringan dengan angin yang berhembus.

"Aku harus cepat sampai rumah," katanya menambah kecepatan laju motornya kembali. Jaehyun semakin kesusahan menjaga keseimbangan motornya saat angin yang berhembus berlawanan itu semakin kuat.

Petir pun datang, siap menyambar
Menyambar kamu

Beriringan dengan bait terakhir, suara petir di langit semakin memekakan telinga. Suara klakson mobil tiba-tiba berbunyi, karena terkena efek dari suara petir yang kian membesar.

Jaehyun semakin takut. Lagu yang terus mengiringi jalan pulangnya sudah tidak terdengar semenjak bait terakhir. Jaehyun tidak mengerti dengan arti dalam bait tersebut, hingga pohon-pohon di sekitarnya mulai tumbang yang disebabkan oleh angin kencang.

Jaehyun tidak sanggup lagi melawan arus angin. Motor yang ia kendarakan goyah, dan membuat jatuh di antara mobil-mobil di sekitarnya. Dan tanpa di sadari olehnya, semua pohon disekitarnya telah tumbang. Jaehyun bernapas lega dirinya tidah tertiban pohon-pohon itu saat menyadarinya.

Suara petir yang sejak tadi terdengar, mulai terasa lebih keras. Klakson mobil mulai berbunyi karena sensor pada mobil merespon suara petir yang terdengar begitu keras. Orang-orang di dalam mobil hanya bisa diam, dan rasa takut jelas terlihat pada masing-masing orang.

Menyambar kamu
Menyambar kamu
Menyambar kamu
Menyambar kamu

Jaehyun melempar asal helm yang dikenakan olehnya. Suara itu kembali terdengar dan membuat Jaehyun menutup kedua telinganya. Ia berjongkok dan berteriak, "HENTIKAN! KU MOHON HENTIKAN!!!"

Semua mata menatap ke arah Jaehyun, hingga sebuah petir mulai menyambar jalanan.
Jaehyun menangis. Ia takut dengan semua ini. Petir itu semakin mendekat ke arahnya.

Menyambar kamu
Jung Jaehyun

Jaehyun tersenyum saat namanya disebut. Dan tidak lama, sebuah petir datang menyambarnya, petir itu terdengar begitu keras. Jaehyun ambruk dengan luka bakar di seluruh tubuhnya.

***

"Aaaaaaaaaa ...."

Suasana kafe yang sebelumnya ramai--dipenuhi oleh obrolan para pengunjung--berubah menjadi teriakan yang disebabkan oleh suara petir yang menggelegar. Suara teriakan itu sepenuhnya oleh pengunjung perempuan, termasuk Rosé.

Song & Music (Jaemin Rosé)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang