14. The Rape

685 133 69
                                    

Alert: Mengandung sedikit unsur 18+

***

Alunan piano terdengar di sepanjang koridor mall. Terlihat para pengunjung amat menikmati musik klasik yang diputar oleh pihak mall. Terkecuali, Heejin yang sejak tadi berdecih ketika mendengar musik yang sama seperti kemarin di kampus.

"Selera mereka buruk!" umpatnya. "Kenapa bukan lagu pop yang sedang terkenal?"

Tanpa memperdulikan beberapa pengunjung menggeleng ketika berpapasan dengannya saat mengumpat mengenai musik klasik itu. Heejin sudah jengah mendengar alunan musik yang sama untuk dua hari berturut-turut. Terlebih lagi, ia tidak menyukai permainan yang hanya menggunakan alat musik tanpa ada yang bernyanyi.

"Roseanne. Nanti di rumah mau memainkan musik ini?"

Heejin yang sejak tadi sibuk mengumpat tanpa memperhatikan sekelilingnya mendengar sebuah nama yang diucapkan oleh pemilik suara yang terdengar familiar olehnya. Tubuh berputar. Melihat punggung seorang laki-laki dan perempuan yang berjapan memunggunginya. Mereka adalah Jaemin dan Rosé.

"Jaemin mau aku memainkan ini?" tanyanya yang langsung dijawa cepat oleh Jaemin dengan sebuah anggukan. "Nanti aku akan mainkan spesial untukmu, tapi bisakah kamu menyanyikan satu lagu untukku sebelum aku mulai memainkannya?"

Tangan Heejin mengepal kuat kala mendengar permintaan Rosé kepada Jaemin. Kedua tungkai Heejin berjalan perlahan mengikuti keduanya yang tengah berkencan. Langkahnya pelan sangat pelan agar kedua orang yang ternah ber-lovey-dovey di depannya tidak sadar akan keberadaannya.

"Tentu! Aku akan menyanyikan 'Cicak-cicak Di Dinding' untuk Roseanne!" seru Jaemin semangat.

Mendengar suara sang pujaan hati yang nampak bersemangat itu membuat hati Heejin panas. Ia benci, sangat benci kepada sosok perempuan bernama Roseanne Park yang telah mengambil seluruh atensi seorang Na Jaemin, laki-laki aneh yang menyukai lagu anak-anak, tapi sangat tampan hingga mendapatkan julukan pangeran kampus di angkatannya hanya karena ketampanannya.

"Seharusnya aku yang menjadi kekasih seorang Na Jaemin. Ketampanannya telah mencuri perhatianku. Walau dia aneh, tapi akan lebih cocok bila dia bersama perempuan cantik seperti aku." Heejin berkata pelan.

"Aku harus menemukan cara untuk memisahkan mereka berdua! Bila perlu, aku akan membuat hubungan mereka berantakan hingga saling membenci!" kata Heejin dengan mengepalkan kedua tangannya dengan keras.

"Tunggu saja tanggal mainnya, Roseanne Park. Akan kurebut Na Jaemin darimu."

Rosé menjentikkan jari. Langkah setiap orang terhenti beriringan dengan waktu yang ikut berhenti. Kepalanya menengok ke belakang dan melihat Heejin. Senyum remehnya terlihat jelas. "Apollo adalah milikku, Jeon Heejin. Dan, kita lihat apa yang akan terjadi ketika aku memainkan lagu ini dengan kekuatanku sendiri. Aku masih berbaik hati memutar lagu ini dengan cara menghipnotis staff mall hanya untukmua, Jeon Heejin."

Bibir Rosè tersenyum bahagia ketika Jaemin tengah menatapnya dengan netra yang telah berubah menjadi merah. Apollo ada di sampingnya.

"Το αγόρι που ονομάζεται Koo Junhoe είναι μπροστά μας, Muse," tunjuk Jaemin dengan dagunya ke arah sosok Junhoe yang berada tidak jauh dari posisinya dan Rosé. (Laki-laki bernama Koo Junhoe ada di depan kita, Muse).

"Θέλετε να παίξετε λίγο?" tanya Jaemin. (Mau sedikit bermain).

"Βέβαιος. Τι βήμα θα ξεκινήσει το παιχνίδι, Απόλλωνα?" Rosé menatap sosok Junhoe. Laki-laki mesum yang berada di depannya. (Tentu. Langkah keberapa permainan akan dimulai, Apollo?)

Song & Music (Jaemin Rosé)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang