18. Ali Meninggal?

661 107 8
                                    

  Illya melangkah memasuki gedung rumah sakit. Dengan parsel buah di tangannya. Harusnya Illya sekarang pergi bersama Papahnya tapi sayang Papahnya ada metting mendadak. Membuat Illya menjenguk Ali seorang diri. Illya suka heran dengan Papahnya bisa-bisanya di hari weekend pun Papahnya masih berangkat kerja. Benar-benar Papahnya ini gila kerja.

  Illya menarik nafas sejenak. Lalu membuangnya perlahan. Ntah mengapa jantungnya berdetak lebih kencang saat sudah berada di depan ruang UGD. Setelah dirasa siap. Tangan Illya pun menggapai knop pintu ruang UGD membukanya perlahan. Mata Illya tak melihat Ali terbaring di brangkar. Kemana Ali? Illya melangkah menghampiri brangkar Ali yang sudah rapih. Illya mengedarkan matanya mencari Ali tapi hasilnya nihil. Ali tak ada dimana-mana. Mata Illya menatap pintu toilet yang tertutup. Kakinya melangkah mendekati toilet yang berada di ruang UGD. Illya mengetuk pintu toilet berharap ada sahutan Ali dari dalam. Namun, tak ada sahutan. Illya membuka pintu toilet. Tak ada siapa-siapa di sana. Dimana Ali?

   Derap langkah kaki membuat Illya menoleh ke arah sumber suara. Terlihat ada suster yang baru saja masuk ruang UGD. Illya langsung menghampiri suster tersebut.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya suster tersebut.

"Ini sus saya mau tanya pasien yang ada di ruangan ini kemana yah?" tanya Illya pada sang suster.

"Oh pasien yang dirawat di ruangan UGD sudah meninggal satu jam yang lalu. Bahkan jenazahnya sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga pasien," jawab sang suster membuat Illya menggeleng lemah tak percaya. Tubuhnya bahkan hampir terhuyung jatuh, jika saja sang suster tak memegang tangan Illya. Mungkin Illya sudah jatuh.

"Apa Mba baik-baik saja?" tanya sang suster yang dijawab anggukkan oleh Illya. Illya berjalan gontai keluar ruang UGD. Duduk di kursi tunggu. Air matanya mengalir deras. Bahkan tubuhnya sudah bergetar.

"Gak mungkin Ali udah meninggal," lirih Illya dengan isakkannya. Menundukkan kepalanya. Ini seperti mimpi tapi terasa sangat nyata. Please beritahu Illya jika ini mimpi. Illya masih tak percaya Ali meninggal karenanya. Bahkan Illya belum mengucapkan terimakasih pada Ali. Belum meminta maaf pada Ali.

   Illya mengahapus air matanya. Mendongakkan kepalanya saat beberapa helai rambut yang menghalangi wajahnya diselipkan di telinganya oleh seseorang. Mata Illya bertemu mata hitam legam itu. Mata orang yang sedari tadi Illya tangisi. Jangan bilang Illya sekarang sedang berhalusinasi atau yang di hadapannya ini sekarang adalah arwah Ali. Tapi jika ini arwah Ali, mana mungkin arwah memakai kursi roda dengan selang infus di tangannya.

"Ngapain lo nangis di sini?" pertanyaan itu membuat Illya diam mematung. Sumpah demi apapun jika ini prank. Ini benar-benar tak lucu. Perasaan Illya sudah sekacau ini. Tiba-tiba laki-laki yang ditangisinya datang. Ini Illya yang halu atau ini benar nyata? Jika halu tolong siapapun sadarkan Illya sekarang.

"Ditanya malah ngelamun." Suara berat itu membuat Illya tersadar dari lamunannya. Illya menatap laki-laki yang berada di depannya dari atas sampai bawah.

"Lo masih hidup?" tanya Illya membuat Ali memicingkan matanya. Pertanyaan macam apa ini?

"Masih lah lo nyumpahin gue mati? Jahat banget lo udah ditolongin, malah nyumpahin gue mati," jawab Ali yang membuat Illya menggeleng cepat. Bukan seperti itu maksud Illya. Mengapa orang di depannya ini mengambil kesimpulan sendiri. Benar-benar menyebalkan. Padahal Illya sudah menangis sampai terisak. Alinya saja yang tak tau.

"Bukan gitu. Tadi kata suster pasien yang dirawat di ruang UGD udah meninggal. Jadi ya gue kira lo udah meninggal," tutur Illya membuat Ali mengangguk paham, "Oh itu mungkin pasien setelah gue."

"Maaf Mba, pasien saya bawa masuk ke ruangannya dulu untuk sarapan," ucap suster yang menemani Ali.

"Biar saya aja sus yang anterin ke ruangannya," ucap Illya yang dijawab anggukkan oleh sang suster. Lalu membiarkan Illya mengambil alih pegangan kursi roda Ali.

Partner Belajar [Novel Ready Stok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang